Ribuan pemukim Zionis turun ke jalan-jalan kota Tel Aviv untuk memprotes rencana penggabungan sebagian wilayah Tepi Barat, Palestina.
Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu, berdasarkan prakarsa Amerika Serikat, Kesepakatan Abad, bermaksud menduduki 30 persen wilayah Tepi Barat dengan dukungan pemerintah Gedung Putih.
Surat kabar Israel, Haaretz, Minggu (7/6/2020) melaporkan, lebih dari 6000 orang turun ke jalan pada Sabtu (6/6) sore hingga Minggu (7/6) dinihari untuk memprotes rencana tersebut.
Ketua Partai Meretz Nitzan Horowitz, salah satu penggerak unjuk rasa ini, dalam orasinya menyebut aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat sebagai sebuah kejahatan perang, dan ia menekankan upaya mencegah pendudukan, kekerasan dan pertumpahan darah.
Sementara itu, melalui video conference, Ketua Partai Hadash yang juga ketua aliansi daftar bersama di parlemen Israel, Knesset mengatakan, seluruh Yahudi dan Arab yang mendukung perdamaian serta keadilan, harus menentang penggabungan Tepi Barat ke wilayah pendudukan Israel, karena pendudukan adalah Apartheid.