Profesor Sejarah AS: UEA dan Bahrain Tertipu Janji Manis Trump dan Netanyahu

Rate this item
(0 votes)
Profesor Sejarah AS: UEA dan Bahrain Tertipu Janji Manis Trump dan Netanyahu

 

Profesor sejarah universitas California, David Yaghoubian menilai penguasa Uni Emirat Arab dan Bahrain tertipu oleh Trump dan Netanyahu dengan menyepakati perjanjian normalisasi hubungan diplomatik antara negaranya dengan rezim Zionis.

"Alih-alih berupaya mewujudkan stabilitas dan keamanan di kalangan masyarakat dan bekerja sama dengan negara-negara kawasan, para penguasa UEA dan Bahrain justru mengikuti ilusi Netanyahu dan Trump," kata seorang profesor California State University.

“Pada dasarnya, pengumuman kesepakatan normalisasi antara para pemimpin UEA dan Bahrain dengan rezim Zionis dilakukan demi menyelamatkan Donald Trump dan Benjamin Netanyahu dari masalah internal yang mereka hadapi," tegasnya.

Pakar sejarah politik ini memandang pemerintahan Trump yang tidak berdaya mengatasi masalah dalam dan luar negerinya menjelang pemilu presiden sedang bekerja keras untuk menunjukkan prestasi baik dalam beberapa hari terakhir ini.

"Salah satu dari tujuan menormalkan hubungan dengan Israel untuk meminggirkan orang Palestina dan pendukung mereka," papar akademisi AS ini

Bertentangan dengan aspirasi orang-orang Palestina, para menteri luar negeri UEA dan Bahrain menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis di hadapan Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (15/9/2020).

Langkah UEA dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis menyulut banjir kritik dari berbagai kalangan di arena internasional, terutama dunia Islam dan kelompok Palestina.

Read 644 times