Rezim Zionis Israel untuk pertama kalinya terpaksa mengakui kehadiran salah satu warganya di tengah anggota Daesh yang ditahan di utara Irak.
Fars News (26/9/2020) melaporkan, Israel mengakui satu dari sekian banyak anggota Daesh yang ditahan di sel isolasi di salah satu penjara utara Irak, adalah warganya.
Seperti ditulis koran Skotlandia, The National, anggota Daesh asal Israel itu mendekam di penjara wilayah Kurdistan, Irak selama dua tahun, dan Israel mengumumkan jika warganya itu bisa mencapai perbatasan Palestina pendudukan, ia akan diberi izin kembali. Pada saat yang sama Irak tidak mengakui Israel, dan kedua pihak sampai saat ini tidak punya hubungan diplomatik.
Pasukan Amerika Serikat menyebut warga Israel anggota Daesh, bernama Mohamed Khaled itu ditangkap pada salah satu serangan Desember 2017 di timur Suriah, setelah 4 tahun berperang untuk Daesh. Namun awalnya Israel menyembunyikan realitas ini.
Namun setelah terungkap dalam wawancara The National di salah satu pusat perang melawan terorisme wilayah Kurdistan, dan gugatan keluarga Mohamed Khaled, akhirnya Israel terpaksa mengakui secara resmi kasus tersebut.