Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyebut langkah Israel meratifikasi proyek pembangunan ribuan unit rumah di distrik Zionis di Tepi Barat Sungai Jordan sebagai indikasi kebohongan rezim ini terkait dihentikannya rencana aneksasi Tepi Barat.
"Normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel malah mendorong rezim penjajah ini melanjutkan proyek distrik Zionisnya di bumi Palestina," ungkap Hazem Qassem Jumat (25/9/2020) seperti dilaporkan Russia al-Youm.
Jubir Hamas ini menjelaskan, peratifikasian proyek pembangunan ribuan unit rumah di distrik Zionis telah menguak kebohongan negara-negara Arab yang berkompromi dengan Israel.
Media Israel Kamis (24/9/2020) menyatakan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui pembangunan lima ribu unit rumah baru di berbagai distrik Zionis di Tepi Barat.
Masih menurut sumber ini, Netanyahu Februari lalu menghentikan pembangunan unit rumah baru di Tepi Barat dengan tujuan supaya tidak merusak kesepatan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Padahal Uni Emirat Arab berulang kali mengklaim bahwa dihentikannya rencana aneksasi Tepi Barat dan pembangunan distrik Zionis merupakan bagian dari kesepakatan damai dengan Israel. (MF)