Jerman Jual Leopard 2 dan Boxer ke Arab Saudi

Rate this item
(0 votes)

Pertemuan khusus Dewan Keamanan Federal Jerman yang membahas permintaan pembelian peralatan tempur negara ini sepakat untuk menjual persenjataan kepada rezim Israel. Akan tetapi terkait pengiriman panser ke Arab Saudi, belum diambil keputusan akhir.

Mingguan Jerman, Der Spiegel sebagaimana dikutip ISNA Senin (3/12) melaporkan, dalam pertemuan Dewan Keamanan Federal Jerman yang digelar hari ini, penjualan ratusan tank Boxer ke Arab Saudi akan ditangguhkan hingga tahun depan.

Tank Boxer yang banyak diminati itu, selama ini digunakan untuk mengangkut personel militer Jerman di Afganistan.

Jika Jerman sepakat menjual tank-tank ini, pasukan khusus Saudi akan dilengkapi dengan tank-tank canggih dunia. Boxer dapat memacu kecepatannya hingga 100 km per jam di jalan beraspal, dan cocok digunakan untuk mengendalikan kerusuhan massa.

Sebelumnya Arab Saudi mengajukan permohonannya untuk membeli setidaknya 270 unit tank Leopard 2, namun Dewan Keamanan Jerman yang diketuai Angela Merkel, Kanselir Jerman belum memutuskan penawaran ini.

Pada saat yang sama, dalam sebuah pertemuan, Dewan Keamanan Jerman sepakat untuk menjual pelontar mortir produk perusahaan militer Dynamit Nobel Defence kepada rezim Israel.

Hans Dietrich Genscher, mantan Menlu Jerman dalam wawancaranya dengan Spiegel mengatakan, "Sampai saat ini, sikap sabar Jerman terkait ekspor peralatan militer adalah kebijakan yang tepat dan lebih baik dilanjutkan."

Pemerintah Jerman sampai sekarang belum mempublikasikan data ekspor peralatan militernya untuk tahun ini, akan tetapi sejak Juni hingga November, Berlin mensahkan enam poin asuransi pemerintah Hermes bernilai 3,3 milyar euro untuk menjamin pengiriman peralatan tempur ke sejumlah negara berkembang.

Dr. Jan Van Aken, salah seorang politikus yang berafiliasai ke partai kiri Jerman, menilai pengesahan pemerintah itu meningkatkan batas maksimum asuransi Hermes pada tahun 2011 mencapai 800 juta euro.

Yang menjadi perhatian pemerintah Jerman saat ini adalah satu poin klausul asuransi Hermes bernilai 405 juta euro untuk pengiriman kapal selam Dolphin ke Israel, dan satu poin klausul asuransi lain senilai 700 juta euro untuk pengiriman kapal selam 209 ke Mesir.

Jerman merupakan negara pengekspor senjata ketiga terbesar di dunia. Berdasarkan laporan lembaga riset perdamaian di Stockholm tahun ini, 11 persen penjualan dan ekspor peralatan militer standar di dunia didominasi Jerman. Angka itu setara dengan prosentase penjualan alat militer yang dilakukan Perancis dan Inggris secara bersamaan.

Read 1814 times