Juru bicara delegasi perwakilan Iran di PBB mengatakan, Iran pada 18 Oktober 2020 bersamaan dengan berakhirnya pembatasan senjata, akan memulai transaksi senjatanya.
ISNA (16/10/2020) melaporkan, Alireza Miryousefi menuturkan, sepenuhnya jelas bahwa PBB, dan mayoritas negara anggota menentang apa yang disebut sebagai kebijakan tekanan maksimum Amerika Serikat terhadap Iran.
Ia menambahkan, upaya Amerika untuk semakin melanggar kesepakatan nuklir JCPOA, dan resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB berujung dengan terkucilnya negara itu.
Jubir delegasi Iran di PBB juga menyinggung soal kemitraan Iran dengan negara lain di bidang senjata.
"Iran memiliki sahabat, dan mitra dagang yang banyak, dan punya industri senjata dalam negeri yang kuat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pertahanannya sendiri untuk menghadapi ancaman asing," imbuhnya.
Berdasarkan resolusi 2231 DK PBB, mulai tanggal 18 Oktober 2020, embargo senjata Iran akan berakhir.