Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merupakan salah satu pendukung utama rezim Zionis Israel. Sejak lama, dia mendukung rezim ilegal ini. Izin penjualan senjata tambahan senilai ratusan juta dolar ke Israel oleh pemerintahan Biden telah menimbulkan kontroversi.
Penjualan senjata senilai $735 juta ke rezim Zionis terjadi tepat pada saat rezim penjajah al-Quds ini sedang melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza.
Di sisi lain, rezim Zionis adalah penerima bantuan terbesar dari Amerika Serikat (AS). Israel menerima bantuan militer tahunan sebesar $3,8 miliar dari AS. Namun baru-baru ini, Tel Aviv meminta lebih banyak.
Seorang senator AS mengungkapkan bahwa Israel sedang mempersiapkan permintaan tambahan $ 1 miliar ke Pentagon untuk mengisi kembali sistem rudalnya setelah perang terbaru di Jalur Gaza. Senator Republik Lindsey Graham meminta Kongres untuk segera menyetujui permintaan Tel Aviv untuk pendanaan tambahan tersebut.
Graham dalam wawancara dengan Fox News usai bertemu dengan Perdana Menteri rezim Zionis Benjamin Netanyahu dan Menteri Peperangan Benny Gantz pada hari Selasa (1/6/20201) mengatakan bahwa akan ada permintaan $ 1 miliar ke Pentagon dari Israel guna mengisi kembali Iron Dome dan beberapa hal lainnya, untuk meningkatkan sistem ini.
Graham berjanji untuk memimpin upaya mengamankan permintaan Israel di Kongres setelah Pentagon secara resmi menerimanya dalam beberapa hari mendatang. Dia mengatakan, setiap kali ada yang mencoba untuk menghancurkan Israel, respons kami adalah lebih banyak bantuan.
Senator AS ini mengklaim bahwa Iron Dome telah menyelamatkan ribuan nyawa selama serangan roket pejuang Palestina pada bulan Mei. Graham berharap pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan Kongres akan menyetujui permintaan Israel tersebut.
AS sampai sekarang telah memberi Israel $146 miliar dalam bentuk bantuan bilateral dan pendanaan misil. Menurut laporan Congressional Research Service, saat ini, hampir semua bantuan bilateral AS kepada Israel dalam bentuk bantuan militer.
Pentagon selama bertahun-tahun telah membantu rezim Zionis mengembangkan infrastruktur militernya, dan mengizinkannya membeli peralatan canggih dari AS. Dari bantuan militer $3,8 miliar yang diberikan AS kepada Israel pada tahun 2020, $500 juta adalah untuk sistem rudal, termasuk investasi dalam sistem Iron Dome untuk mencegat roket yang masuk.
Namun, seperti yang disaksikan baru-baru ini, sistem Iron Dome yang banyak digembar-gemborkan sebagai sistem canggih anti-rudal telah gagal mencegat ribuan roket yang ditembakkan oleh gerakan perlawanan Palestina di Gaza.
Kegagalan tersebut menunjukkan bahwa seberapa pun bantuan AS telah terbukti tidak cukup untuk meningkatkan kemampuan militer rezim apartheid Zionis, termasuk sistem pertahanan Iron Dome, yang telah menghasilkan sekitar $1,6 miliar investasi AS sejak 2011.
Militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza selama 11 hari (10-21 Mei 2021). Serangan ini merenggut nyawa lebih dari 250 warga Palestina termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang. Agresi tersebut juga merusak infrastruktur penting dan ribuan rumah.