Angkatan Laut, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC dalam beberapa tahun terakhir melakukan percepatan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas kerja dengan menambahkan berbagai jenis kapal mulai dari kapal cepat hingga kapal peluncur rudal, serta berbagai jenis kapal logistik dan peralatan tempur lain seperti beragam drone.
Pada tahun 1399 Hijriah Syamsiah atau awal 2020, AL IRGC juga melakukan inovasi dalam bidang perkapalan yang selain mampu menambah kemampuan pertahanan efektif dan pencegahan bagi Iran, ia juga bisa menjalankan tugas di perairan bebas untuk melindungi kapal-kapal dan nelayan negara ini. Komandan AL IRGC Laksamana Pertama Alireza Tangsiri pada 19 November 2020 dalam acara peluncuran kapal Ocean Going Vessel (OGV) atau kapal lintas-samudera Shahid Roudaki, kepada pasukan AL IRGC menegaskan bahwa melindungi negara Islam tidak mengenal batas.
Ia menuturkan, “Berdasarkan arahan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, AL adalah pasukan strategis, dan tidak mengenal batas. Hukum laut internasional memberi kesempatan kepada AL untuk berlayar hingga jarak 12 mil di setiap negara.” Pertama kali pada 22 September 2020 Laksamana Pertama Alireza Tangsiri berbicara tentang bergabungnya sebuah kapal laut lintas-samudera yang mampu membawa beragam persenjataan, helikopter, dan drone ke AL IRGC, dan dua bulan kemudian menjadi jelas yang dimaksud adalah kapal perang Shahid Roudaki.
Menurut Laksamana Pertama Alireza Tangsiri, kapal perang ini akan digunakan untuk mengarungi lautan di Samudera Hindia. Lebih lanjut Laksamana Pertama Tangsiri menjelaskan, “Kapal-kapal dagang dan tanker kita di perairan bebas selalu menghadapi ancaman atau suatu peristiwa terjadi yang membahayakan mereka, hal ini tidak bisa diterima. Menjaga keamanan kapal-kapal ini adalah tugas kami, dan itu akan kami laksanakan dengan penuh kekuatan.”
Kapal perang Shahid Roudaki dengan nomor lambung L 110-1, merupakan hasil perubahan fungsi dan penyempurnaan dari sebuah kapal kargo. Proses ini memberi kesempatan kepada AL IRGC untuk tetap bisa memperkuat armada lautnya dengan biaya terjangkau. Kapal perang Shahid Roudaki awalnya merupakan kapal kargo buatan Italia bernama Galaxy F, kemudian setelah mendapatkan sedikit perombakan selama tiga bulan di kompleks produksi kapal Bandar Abbas, ia berubah menjadi kapal tempur terbesar yang dimiliki AL IRGC.
Kapal perang ini memiliki panjang 150 meter, dan lebar 22 meter, dengan bobot 12.000 ton, dan kecepatan maksimum kapal 14 knot atau sekitar 26 kilometer per jam. Kapal ini merupakan prestasi besar bagi AL IRGC karena kemampuannya berlayar dalam waktu yang cukup lama, dan radius yang cukup jauh. Sebelumnya kapal perang Shahid Roudaki merupakan kapal jenis roll on – roll off atau kapal Ro-Ro, maka dari itu kapal ini dilengkapi dengan pintu rampa yang dihubungkan dengan jembatan bergerak untuk memasukkan kendaraan ke dalam kapal Ro-Ro, untuk membongkar dan memuat kendaraan dari dermaga penyeberangan ke kapal dan sebaliknya, sehingga ia cocok digunakan untuk keperluan militer.
Kapal perang Shahid Roudaki bisa mengangkut puluhan kendaraan biasa, kendaraan tempur lapis baja beroda, dan kapal cepat, dan membantu operasi peperangan amfibi. Kemampuan kapal perang Shahid Roudaki membawa peralatan tempur ini lebih besar dari kapal-kapal amfibi lain semacam Lark, Lavan, dan Tonb milik AL Militer Iran, atau kapal pendarat (landing craft) milik IRGC.
Pintu rampa kapal perang Shahid Roudaki bisa mempercepat proses bongkar atau muat barang. Kapal ini juga memiliki kemampuan untuk menjadi lokasi lepas landas dan mendarat helikopter serta drone, juga bisa digunakan untuk melakukan langkah awal intelijen, dan di masa depan diharapkan bisa digunakan sebagai kapal mata-mata seperti kapal Iran, Saviz di perairan-perairan yang jauh.
Kapal Shahid Roudaki juga bisa digunakan sebagai kapal induk yang memasok keperluan logistik perahu-perahu atau unit-unit yang berada di bawah kontrolnya, seperti air, bahan bakar, bahan makanan, dan perlengkapan lainnya. Karena ia memiliki beberapa lantai yang luas, pintu rampa yang menghubungkan setiap tingkat, dan pintu rampa masuk serta keluar, memungkinkan kapal Shahid Roudaki membawa sejumlah perahu cepat biasa atau bersenjata, dan tidak membutuhkan mesin derek untuk menaikkan atau menurunkan perahu. Kapal ini juga mampu ditempati ratusan tentara AL yang akan melaksanakan operasi penugasan.
Helikopter-helikopter di atas geladak kapal Shahid Roudaki bisa memberikan dukungan udara dekat kepada unit-unit operasi. Kapal Shahid Roudaki dilengkapi dengan radar susunan berfase tiga dimensi, sistem perang elektronik, sistem rudal jelajah permukaan ke permukaan, permukaan ke udara, dan mampu mengangkut helikopter, drone dan perahu cepat. Di kapal ini terdapat sebuah pintu rampa di sebelah kanan kapal yang sebenarnya merupakan pintu masuk dan keluar, serta tempat bongkar dan muat barang.
Pintu rampa ini menyebabkan kapal Shahid Roudaki mampu memuat peralatan-peralatan yang diperlukan di atas geladaknya, selain itu ia juga mampu membawa kendaraan-kendaraan amfibi pengangkut personel dan memainkan peran sebagai sebuah kapal yang cocok untuk operasi amfibi. Kemampuan melaksanakan operasi amfibi dengan membawa kendaraan-kendaraan amfibi pengangkut personel di samping kemampuan melaksanakan operasi permukaan dengan menggunakan rudal jelajah laut, dan yang lebih penting kemampuan membela diri dengan sistem pertahanan rudal Sevom Khordad, di antara karakteristik utama dan terpenting kapal perang Shahid Roudaki.
Kemampuan operasi amfibi bukan satu-satunya kemampuan kapal perang Shahid Roudaki, kapal ini di bidang pertempuran permukaan ke permukaan juga dilengkapi dengan empat peluncur rudal yang masing-masing bisa meluncurkan dua rudal jelajah laut. Jika menembakkan rudal jelajah Ghadir, ia bisa menempuh jarak sampai 300 kilometer hingga menghantam target dan kapal musuh. Kemampuan membela diri dari beragam ancaman termasuk ancaman udara, termasuk karakteristik lain kapal perang Shahid Roudaki.
Sistem rudal Sevom Khordad yang secara otomatis dilengkapi radar dan kendaraan peluncur rudal TELAR (transporter erector launcher and radar) memungkinkan kapal Shahid Roudaki bisa menangkal ancaman udara seperti jet tempur, drone dan persenjataan jarak jauh. Drone yang ditempatkan di atas geladak kapal Shahid Roudaki adalah drone Ababil 2 yang merupakan drone bunuh diri di lingkungan AL IRGC. Geladak kapal yang luas membuka kesempatan kepada kapal Shahid Roudaki untuk menampung sejumlah banyak drone bunuh diri yang siap menjalankan operasi.
Kapal lintas-samudera Shahid Roudaki menambah sejumlah kemampuan baru bagi AL IRGC, pertama, selain memiliki kemampuan tempur di berbagi bidang, kapal Shahid Roudaki juga memberikan kemampuan strategis lain kepada AL IRGC, yaitu melaksanakan tugas di perairan jauh.
Dengan bergabungnya kapal Shahid Roudaki ke AL IRGC, maka jangkauan tugas pasukan ini yang sampai sekarang hanya sebatas wilayah Teluk Persia, diperluas hingga perairan bebas dan wilayah utara Samudera Hindia. Hal ini selain menambah kemampuan pertahanan khusus bagi Iran, juga memberikan kemampuan pencegahan dan keunggulan maritim yang bisa menjamin hak para pelaut dan nelayan Iran yang bekerja hingga ke perairan bebas.
Kedua, Iran sekarang mendapatkan pengalaman berharga dalam pembuatan kapal dan perahu perang. Akan tetapi langkah Iran mengubah fungsi kapal kargo raksasa menjadi kapal perang, semakin mendekatkan negara ini kepada kemampuan memproduksi kapal-kapal raksasa yang mampu memberikan dukungan logistik dan tempur.