Ketua fraksi Hizbullah di parlemen Lebanon mengatakan bahwa pemerintah AS telah menghabiskan 10 miliar dolar selama 10 tahun terakhir untuk menyerang gerakan Hizbullah dengan memobilisasi sejumlah media demi merusak citra muqawama.
Ketua Fraksi Hizbullah di parlemen Lebanon, Mohammad Raad dalam rapat mosi percaya parlemen Lebanon terhadap kabinet baru hari Senin (20/9/2021) mengatakan bahwa krisis ekonomi digunakan untuk memukul Hizbullah di Lebanon dan merusak kredibilitasnya.
"Amerika Serikat bukannya memberikan bantuan ekonomi kepada Lebanon maupun mendukung militer negara ini untuik menjaga stabilitas nasional. Tapi mereka justru menghamburkan uangnya untuk menghasut orang-orang Lebanon supaya satu sama lain saling serang," ujar Raad.
"Beberapa misi mereka untuk menyebarkan bahwa stabilitas Lebanon bergantung pada orang-orang yang menentang perlawanan," tegasnya.
Anggota dewan legislatif Lebanon ini menilai keputusan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah untuk mengimpor bahan bakar dari Iran adalah keputusan yang sepenuhnya nasionalis demi membela kepentingan bangsa dan negara.
Krisis bahan bakar di Lebanon telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir ke titik yang menyebabkan pemadaman listrik telah memaksa beberapa rumah sakit, toko roti, perusahaan dan layanan utama lainnya ditutup, tetapi krisis sedikit mereda dengan kedatangan pasokan bahan bakar dari Iran.