Sejumlah anggota parlemen Irak mengecam keras diadakannya konferensi untuk mendukung normalisasi hubungan dengan rezim Zionis yang berlangsung di Erbil.
Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA ,Ammar Ta'meh, Ketua Fraksi Pendekatan Nasional hari Sabtu (25/9/2021) mengatakan, "Penyelenggaraan konferensi untuk mendukung normalisasi dengan rezim Zionis mengabaikan kekejaman yang dilakukan oleh rezim penjajah rakyat Palestina dan bertentangan dengan posisi historis rakyat Irak dalam membantu bangsa Palestina,".
Anggota parlemen Irak ini menyerukan supaya para pelaku penyelenggara konferensi di Erbil dihukum.
Ia juga meminta pemerintah, parlemen, kelompok politik patriotik Irak, organisasi masyarakat sipil dan suku-suku Arab di negaranya untuk mengambil sikap berani dalam mengutuk dan mencegah tindakan perusakan terhadap nilai-nilai rakyat Irak.
Media Irak melaporkan digelarnya sebuah konferensi yang disebut "Kesepakatan Abraham" di Erbil untuk menormalkan hubungan publik dengan Israel yang berlangsung baru-baru ini
Setelah konferensi, rakyat Irak mengungkapkan kemarahan dan frustrasi mereka dengan langkah tersebut, serta meminta pejabat dan tokoh nasional maupun agama, seperti Muqtada al-Sadr, pemimpin faksi Sadr, Hadi al-Amiri, pemimpin Fatah. koalisi, dan Qais al-Khazali, pemimpin gerakan Asaeb Ahl al-Haq untuk mengambil sikap keras terhadap penyelenggara konferensi tersebut.