Stasiun televisi Lebanon terkait serangan siber terbaru di kawasan mengatakan, pejabat rezim Zionis Israel mengakui tidak mengetahui bagaimana menghadapi serangan siber itu.
Minggu lalu, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth melaporkan serangan kelompok peretas yang menamakan diri Moses Staff dan membocorkan file-file data ratusan personel militer Israel.
Beberapa hari lalu, Jerusalem Post mengabarkan, kelompok hacker Iran, Black Shadow menyerang server perusahaan internet Israel, Cyberserve, sehingga tidak bisa diakses, dan sejumlah data bocor.
Menurut Jerusalem Post, data-data yang dicuri hacker Iran, terdiri dari sejumlah banyak bidang pekerjaan, mulai dari perusahaan penyedia tiket perjalanan hingga perusahaan bus.
TV Al Mayadeen melaporkan, media-media Israel menulis, para pejabat Tel Aviv sampai sekarang tidak tahu bagaimana menghadapi perang siber yang terjadi beberapa minggu terakhir.
Perusahaan keamanan siber Confident Cyber Security mengatakan, jika data-data yang dicuri Black Shadow dipublikasikan, maka ini akan menjadi operasi dekstruktif paling besar terhadap zona privat Israel, dan mengancam kehidupan ribuan Zionis.