Presiden Iran dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Rusia, menekankan Tehran benar-benar serius dalam perundingan nuklir untuk menghapus semua sanksi.
Presiden Sayid Ebrahim Raisi menerima panggilan telepon dari Presiden Vladimir Putin pada Selasa (16/11/2021) siang.
"Kami siap untuk merampungkan dokumen komprehensif tentang kerja sama jangka panjang sehingga laju peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral dapat dilaksanakan dengan cepat," kata Raisi.
Presiden Iran menyatakan Tehran dan Moskow punya konvergensi dan sinergi dalam banyak isu internasional. Melawan unilateralisme dan memperkuat multilateralisme merupakan salah satu sisi kesamaan kedua belah pihak.
Dia menekankan perlunya kerja sama kolektif Iran-Rusia dalam isu-isu regional. "Kami menilai kehadiran pihak asing di Suriah bertentangan dengan keinginan rakyat dan pemerintah Damaskus serta melanggar hukum, karena mengancam stabilitas dan keamanan negara itu," ujarnya.
Mengacu pada perkembangan di Afghanistan, Raisi mengatakan Iran menganggap kehadiran Daesh di Afghanistan berbahaya bagi kawasan dan negara itu, di mana kita perlu mewaspadai bahaya konspirasi ini.
Republik Islam Iran, tegasnya, menyerukan pembentukan pemerintahan inklusif dengan melibatkan semua kelompok etnis dan politik di Afghanistan. Menurutnya, kehadiran pemerintahan semacam itu dapat menjamin keamanan negara tersebut.
Pada kesempatan itu, Presiden Putin mengatakan Moskow mendukung usulan Tehran dalam menyusun dokumen baru tentang kerja sama jangka panjang antara kedua negara, dan kami bertekad untuk menyelesaikan dan melaksanakannya secepat mungkin.
"Kita melihat kecenderungan positif untuk meningkatkan tingkat kerja sama bilateral, regional, dan internasional. Laju pengembangan kerja sama pasti akan semakin cepat," tuturnya.
Berbicara tentang kerja sama Rusia-Iran di kawasan, khususnya di Suriah, Putin menandaskan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mempertahankan kemerdekaan Suriah dan menghancurkan konsentrasi teroris.
Putin juga menyuarakan harapan bahwa pembicaraan nuklir mendatang di Wina akan diadakan dengan semangat yang konstruktif.