Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, dalam sebuah pesan pada peringatan Pekan Basij, menyebut Syahid Qasem Soleimani sebagai putra yang lahir dari pemikiran Basij.
"Keteladanan Basij telah melengkapi puzzle kekalahan Amerika Serikat di Asia Barat," kata Brigadir Jenderal Gholamreza Jalali, seperti dilansir kantor berita IRNA, Minggu (21/11/2021).
"Pekan Basij adalah hari-hari besar untuk mengenang kembali lahirnya sebuah kekuatan, yang menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, sungguh dapat disebut sebagai kekuatan perlawanan dunia yang paling merakyat," katanya dalam pesan tersebut.
Dia menekankan bahwa pemikiran Basij merupakan penerus dari pemikiran Revolusi Islam.
Menurut Brigjen Jalali, delapan tahun perang yang dipaksakan merupakan ujian besar pertama bagi Basij, yang menjadi sebuah epos abadi dalam sejarah Iran dan awal dari sebuah babak baru bagi front perlawanan.
"Hal yang lebih penting dari kekuatan Basij adalah pemikiran dan semangat Basiji. Hal ini menyebabkan Basij tidak hanya menjadi sebuah kekuatan, tapi juga sebuah pemikiran dalam melestarikan pemikiran Revolusi Islam," ujarnya.
Pada 26 November 1979, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah pelatihan militer massal dan pembentukan tentara rakyat dengan kekuatan 20 juta orang. Pasukan relawan rakyat ini kemudian dikenal sebagai Organisasi Basij Mustaz’afin.