Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bersama dengan delegasi tingkat tinggi politik dan ekonomi tiba di Tehran pada hari ini, Kamis (12/5/2022) dan disambut oleh Wakil Presiden Republik Islam Mohammad Mokhber.
Emir Qatar mengunjungi Tehran atas undangan resmi dari Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi. Setelah bertemu dengan Sayid Raisi dan menggelar jumpa pers bersama, Sheikh Tamim bertemu Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Dalam pertemuan tersebut, Ayatullah Khamenei menyebut penindasan selama beberapa dekade rezim Zionis terhadap rakyat Palestina sebagai kenyataan pahit dan pukulan bagi dunia Islam dan dunia Arab.
"Republik Islam Iran mengharapkan dunia Arab untuk memasuki arena aksi politik secara eksplisit. Pendekatan dan sikap negara-negara Arab terhadap kejahatan rezim Zionis, jika karena ketakutan atau keserakahan, maka mereka harus tahu bahwa hari ini rezim penajajah (Zionis Israel) tidak dalam situasi di mana ia dapat didambakan atau ditakuti," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan Sheikh Tamim dan delegasi yang menyertainya di Tehran pada hari Kamis (12/3/2022) .
Rahbar mengatakan bahwa solusi untuk masalah kawasan berada di tangan negara-negara di kawasan itu sendiri dan melalui dialog.
"Masalah Suriah dan Yaman juga dapat diselesaikan melalui dialog. Tentu saja, dialog tidak boleh dari posisi lemah, sementara pihak lain, terutama Amerika Serikat dan pihak lainnya, mengandalkan kekuatan militer dan finasial," tambahnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut menekankan bahwa tidak perlu intervensi asing untuk mengatur kawasan.
"Zionis membuat kerusakan di mana pun mereka menginjakkan kaki, dan tidak dapat memberikan kekuatan atau hak istimewa (nilai) kepada negara-negara, sehingga negara-negara di kawasan harus memperkuat hubungannya sebisa mungkin melalui kesamaan berpikir dan kerja sama," tegasnya.
Ayatullah Khamenei menekankan perlunya peningkatan kerja sama politik dan ekonomi antara Iran dan Qatar. Menurutnya, kekuatan dan stabilitas hubungan Iran dengan Qatar akan menguntungkan kepentingan kedua negara.
"Tingkat hubungan ekonomi kedua negara saat ini sangat rendah dan harus dilipatgandakan. Kesepakatan-kesepakatan yang telah ditentukan antara Iran dan Qatar harus dilaksankan dalam jangka waktu yang ditentukan," pungkasnya.
Sementara itu, Emir Qatar mengungkapkan kepuasannya atas kunjungan keduanya ke Iran dan menyinggung posisi terkemuka Pemimpin Besar Revolusi Islam di dunia Islam.
"Kejahatan rezim Zionis di Palestina sangat mengerikan dan semua pihak harus menolak peristiwa di Palestina," tegas Sheikh Tamim.
Dia juga menilai solusi untuk masalah negara-negara di kawasan, termasuk Suriah, Irak dan Yaman adalah melalui dialog.
Emir Qatar menyinggung hubungan ekonomi antara negaranya dan Iran dengan mengatakan, komite ekonomi antara kedua negara telah diaktifkan dan kerja sama ekonomi akan ditingkatkan secara signifikan pada tahun depan.
Qatar merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas dalam kebijakan luar negeri Iran, dan dari tinjauan sejarah hubungan mereka menunjukkan bahwa hubungan kedua negara selalu erat dan terus berkembang.