Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB menjelaskan bahwa seluruh dunia telah terkena dampak kekurangan pangan. Menurutnya, Republik Islam Iran mendukung upaya PBB untuk mengatasi masalah kerawanan pangan.
Menurut laporan IRNA, Majid Takht-e-Ravanchi, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB, pada pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan tentang ketahanan pangan dan permusuhan pada hari Kamis (19/05/2022) waktu setempat mengatakan, "Kerawanan pangan, perubahan iklim, pandemi COVID-19, dan dampak negatif dari berbagai konflik internasional telah mempengaruhi banyak negara, termasuk Iran, yang telah menderita sanksi AS selama lebih dari empat dekade."
"Selain itu, menampung beberapa juta pengungsi dari Afghanistan telah memberikan tekanan pada ekonomi Iran, termasuk pasokan makanan," ujar Takht-e-Ravanchi.
Majid Takht-e-Ravanchi, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Iran untuk PB
WATAP Iran di PBB menekankan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa, komunitas internasional dan donor internasional memiliki kewajiban untuk memenuhi komitmen mereka serta memberikan bantuan teknis dan keuangan yang diperlukan kepada warga negara asing yang tinggal di Iran.
Takht-e-Ravanchi menambahkan, "Gangguan rantai pasokan, pengungsian orang, peningkatan tekanan pada sumber daya alam dan ekonomi, dan berkurangnya ketahanan populasi yang terkena dampak serta sistem pangan adalah efek jangka panjang dari konflik."
"Seluruh dunia terkena dampak kekurangan pangan, namun, tidak diragukan lagi bahwa Afrika menderita kerawanan pangan," kata Dubes Iran untuk PBB.
Merujuk pada situasi di negara-negara yang mengalami krisis pangan, termasuk Afghanistan, Yaman, Suriah dan Palestina, Perwakilan Tetap Iran untuk PBB mengatakan bahwa 22 juta orang di Afghanistan menderita kerawanan pangan dan sangat membutuhkan bantuan.
Menurut diplomat senior Republik Islam Iran ini, pada awal 2022, kerawanan pangan akut di Yaman memburuk dengan peningkatan 8% dalam jumlah orang yang terkena dampak krisis dibandingkan dengan awal 2021.
Duta Besar Iran untuk PBB menekankan, "Situasi kemanusiaan di Palestina sama pentingnya dengan yang telah terjadi selama beberapa dekade pendudukan dan kebijakan apartheid rezim Zionis Israel. Blokade ilegal Gaza, yang sangat membatasi hak rakyat Palestina atas makanan, harus dicabut sesegera mungkin."
"Pendudukan yang berkelanjutan, terorisme dan sanksi sepihak telah membuat jutaan orang mengungsi di negara itu, menghancurkan mata pencaharian masyarakat, mengganggu perdagangan, pangan dan pertanian, serta merusak infrastruktur dan akses," pungkas Majid Takht-e-Ravanchi, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB.