Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) memuji sikap menteri kebudayaan Bahrain yang menolak berjabat tangan dengan dubes Rezim Zionis Israel.
Raja Bahrain baru-baru ini mencopot Menteri Kebudayaan, Shaikha Mai bint Mohammad Al Khalifa yang dikenal sebagai tokoh anti-normalisasi hubungan dengan Israel, karena menolak berjabat tangan dengan dubes rezim ilegal Israel.
Menurut laporan IRNA Sabtu (23/7/2022), Hamas di statemennya menyatakan, sikap Mai al-Khalifa menunjukkan sikap sejati dan asli bangsa negara ini dalam mendukung hak-hak bangsa Palestina dan penentangan terhadap integrasi musuh utama dan sentral umat di kawasan.
"Umat Islam dan Arab akan menentang segala bentuk langkah normalisasi hubungan dengan musuh Zionis," tambah statemen Hamas.
Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) di statemennya memuji sikap Mai bint Mohammad Al Khalifa yang menolak berjabat tangan dengan dubes Israel.
Empat negara Arab, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan dan Maroko tahun 2020 dengan tekanan dan mediasi Amerika serta tanpa mengindahkan kejahatan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina, menormalisasi hubungannya dengan rezim Zionis Israel.