Kantor informasi pemerintah di Jalur Gaza mengumumkan bahwa serangan militer rezim Zionis Israel selama tiga hari telah menyebabkan 45 warga Palestina gugur syahid dan ratusan lainnya terluka.
Serangan militer Zionis juga menyebabkan 18 unit rumah hancur total dan 71 unit lainnya rusak parah dan tidak bisa lagi untuk ditinggali. 1.675 unit rumah lainnya rusak sebagian, namun dapat dihuni setelah kerusakan diperbaiki.
Menurut FNA, kantor informasi pemerintah di Gaza dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (8/8/2022) meminta masyarakat internasional untuk mencabut blokade Gaza dan memberikan izin masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah ini.
Disebutkan bahwa operasi rekonstruksi Gaza menghadapi masalah keuangan dan tidak ada sponsor kecuali Qatar dan Mesir.
Uni Eropa dan negara-negara sahabat dan saudara diminta untuk memberikan dukungan keuangan untuk rekonstruksi Gaza. Mesir juga diminta untuk mengadakan konferensi internasional guna mengumpulkan bantuan keuangan untuk rekonstruksi wilayah Palestina yang diblokade rezim Zionis Israel itu.
Jet-jet tempur rezim Zionis membombardir daerah-daerah di Gaza mulai Jumat malam, yang mendapat tanggapan dari kelompok-kelompok perlawanan. 360 warga Palestina dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Akhirnya, ratusan rudal kelompok perlawanan Palestina yang ditembakkan ke wilayah pendudukan telah memaksa rezim Zionis untuk menerima perjanjian gencatan senjata pada Minggu malam pukul 23.30 waktu setempat dengan mediasi Mesir dan Qatar.
Serangan Zionis di Gaza menuai gelombang kecaman di tingkat internasional, terutama di dunia Islam. Negara-negara, para pejabat, dan para tokoh menekankan perlunya penghentian serangan tersebut, dan tanggung jawab Israel atas kejahatan mengerikan ini.