Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, jelas bahwa hari ini adalah Israel yang mencari gencatan senjata, karena tidak mampu menahan lebih banyak rudal, dan rudal-rudal perlawanan telah memaksa rezim Zionis untuk menerima perjanjian gencatan senjata.
"Saya menekankan keberanian Palestina untuk menanggapi (serangan), sebab, jika pembunuhan terhadap Tayseer al-Ja'bari tidak direspons, rezim Zionis akan terus melakukan kejahatan seperti ini," kata Sayid Nasrullah pada Minggu (7/8/2022) malam seperti dlansir IRNA.
Dia menambahkan, perlawanan dan stabilitas rakyat Gaza harus dipuji.
"Perlawanan di Palestina, seperti di Lebanon, mampu membela bangsanya dan membuktikan persamaan baru dalam mendukung dan menghalangi serta memaksakan kondisinya pada musuh Zionis," tegasnya.
Penyataan Sayid Nasrullah dilontarkan setelah rudal-rudal perlawanan Palestina berhasil memaksa rezim Zionis untuk menerima perjanjian gencatan senjata.
Perjanjian gencatan senjata dilaksanakan pada Minggu malam pukul 23.30 waktu setempat dengan mediasi Mesir dan Qatar.
Sejak hari Jumat, militer rezim Zionis memulai babak baru serangan terhadap Gaza, yang telah menyebabkan 44 warga Palestina, termasuk dua komandan Gerakan Jihad Islam Palestina, 15 anak dan dua perempuan gugur syahid, dan lebih dari 360 orang terluka.