Departemen Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa dalam waktu dekat, negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan membenarkan penggunaan senjata nuklir.
Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir pertama kali di dunia di kota Heroshima Jepang pada 6 Agustus 1945 dan tiga hari kemudian pada 9 Agustus 1945, menjatuhkan bom atom lainnya di kota Nagasaki.
Alasan penggunaan bom atom tersebut adalah untuk memaksa Kekaisaran Jepang menyerah di Perang Dunia Kedua.
Serangan tersebut merupakan satu-satunya penggunaan senjata nuklir di sejarah umat manusia hingga saat ini.
Seperti dilaporkan berbagai media, Andrey Belousov, deputi delegasi Rusia di Konferensi membahas NPT mengatakan, komunitas non-proliferasi nuklir (NPT) masih perlu menganalisis implikasi dari situasi ini, yang memaksa kita untuk melihat secara berbeda status anggota non-nuklir blok ini, terutama mereka yang di wilayahnya ditempatkan senjata nuklir AS.
Diplomat Rusia ini seraya merujuk bahwa Moskow sebelumnya mendengar statemen yang menyatakan bahwa metode ini tidak melanggar NPT dan bahwa menjalankan misi tersebut telah disepakati selama tahap persiapan perjanjian NPT.
Deputi delegasi Rusia di konferensi membahas NPT menyebut alasan seperti ini untuk menjustifikasi langkah-langkah yang melanggar isi vital NPT yang diakui sebagai landasan keamanan internasional. Ia menambahkan, jika kita merangkum semua fakta ini, dapat disimpulkan bahwa di masa depan kita dapat mengharapkan negara-negara anggota NATO untuk membenarkan penggunaan senjata nuklir.
Sekjen PBB, Antonio Guterres hari Sabtu lalu di pidatonya memperingati perdamaian Hiroshima menekankan bahwa senjata nuklir tidak rasional dan meminta kekuatan dunia menghilangkan opsi nuklir dari meja.