Presiden Suriah: Fondasi Pemikiran Terorisme harus Diperangi

Rate this item
(0 votes)
Presiden Suriah: Fondasi Pemikiran Terorisme harus Diperangi

 

Presiden Suriah Bashar Assad menegaskan pentingnya untuk memerangi fondasi pemikiran terorisme dan ekstremisme. Dia mengatakan, perang melawan terorisme tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan militer, sebab, ideologi ekstremis tidak mengenal batas, dan menyebar dengan cepat dari satu negara ke negara lain.

Hal itu disampaikan Assad dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Republik Afrika Selatan Candith Mashego Dlamini seperti dilansir SANA, Jumat (26/8/2022).

Presiden Suriah menekankan pentingnya hubungan bersama antar negara untuk membangun stabilitas dan keamanan dan mencerabut fondasi pemikiran terorisme.

"Dunia menjadi lebih kompleks dan rumit dari hari ke hari dan kompleksitas ini bukan karena masalah Ukraina itu sendiri atau perkembangan di Suriah, Yaman dan Libya dan wilayah lain, tetapi karena konsekuensi dan efek ekonomi dari kerusuhan ini, yang menyebabkan ketidakstabilan di tingkat internasional," kata Assad.  

Presiden Suriah juga menegaskan perlunya penanganan terorisme dan menuturkan, ideologi ekstremis dan teroris disebarkan melalui internet dan media sosial, dan fakta ini meningkatkan perlunya untuk memperhatikan peningkatan hubungan bilateral antar negara di bidang keamanan, budaya dan ekonomi.

Presiden Assad lebih lanjut mengapresiasi peran Afrika Selatan sebagai negara merdeka dan independen di tingkat internasional, dan berterima kasih atas dukungan negara tersebut kepada rakyat Suriah dalam perang melawan terorisme dan membela hak-hak warga Suriah di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Dalam pertemuan tersebut Wakil Menteri Hubungan dan Kerjasama Internasional Republik Afrika Selatan menyinggung periode panjang ketidakstabilan negaranya dan dukungan Suriah pada masa itu.

Candith Mashego Dlamini mengatakan, perkembangan hari ini di Suriah membutuhkan partisipasi dan diskusi kolektif untuk menemukan solusi keluar dari krisis.

Read 338 times