Juru bicara sekjen PBB mengkonfirmasi kontak telepon Sekjen PBB, Antonio Guterres dengan Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian sehari setelah Amerika memberi jawaban pandangan dan tuntutan Iran terkait usulan Uni Eropa soal perundingan pencabutan sanksi.
Juru bicara Kemenlu Iran, Nasser Kanaani mengkonfirmasi bahwa Tehran telah menerima tanggapan dari pemerintah AS atas pandangan Iran mengenai penyelesaian masalah yang tersisa dalam negosiasi pencabutan sanksi melalui koordinator Eropa.
"Evaluasi padangan Amerika telah dimulai, dan Republik Islam Iran akan mengumumkan pandangannya kepada koordinator Eropa setelah evaluasi ini selesai," papar Kanaani.
Seperti dilaporkan IRNA, Stéphane Dujarric, jubir sekjen PBB Kamis (25/8/2022) waktu setempat kepada wartawan mengkonfirmasi dialog via telepon antara Guterres dan Amir-Abdollahian terkait JCPOA dan mengatakan, kedua pihak membahas program nuklir Iran dan JCPOA.
Jubir sekjen PBB ini menambahkan, Guterres di kontak ini menekankan urgensi upaya semua pihak JCPOA untuk menghidupkan kembali perjanjian ini.
Menurut Stéphane Dujarric, Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) juga termasuk isu yang dibicarakan kedua pihak.
Putaran negosiasi baru yang berpusat pada pencabutan sanksi AS terhadap Iran, dimulai pada 4 Agustus di Wina dan berakhir pada 8 Agustus. Dalam putaran perundingan ini, beberapa usulan diajukan oleh Enrique Mora, koordinator Uni Eropa dalam perundingan Wina.
Sebagian besar negara yang berpartisipasi dalam pembicaraan Wina, dengan fokus pada pencabutan sanksi yang menindas dan ilegal terhadap Iran, menginginkan penyelesaian negosiasi yang lebih cepat. Tetapi mencapai kesepakatan akhir sedang menunggu keputusan politik Amerika Serikat mengenai beberapa isu penting dan kunci yang masih tersisa.