Dubes AS di Baghdad Mengintervensi Urusan dalam Negeri Irak

Rate this item
(0 votes)
Dubes AS di Baghdad Mengintervensi Urusan dalam Negeri Irak

 

Aktivis Irak, yang muak dengan duta besar Amerika yang sering bertemu dengan para pejabat dan partai Irak, menekankan bahwa dia ikut campur dalam masalah internal Irak.

Rakyat Irak mengkritik pertemuan sesekali Duta Besar AS Alina L. Romanowski dengan berbagai partai, faksi, dan tokoh Irak, yang telah mencampuri urusan dalam negeri negara itu.

Menurut laporan FNA, Mohammed Al-Saeidi, aktivis politik dan akademisi Universitas Irak men-tweet, "Tidak ada pejabat di Irak yang belum pernah ditemui duta besar Amerika. Satu-satunya tempat yang dia kunjungi adalah lembaga-lembaga pemerintah atau Khan Jaghan."

Bendera Irak
Arti dari Khan Jaghan adalah sebuah penginapan yang dibangun pada abad ke-14 di Bagdad dan digunakan sebagai hotel. Dalam bahasa Irak, itu berarti tempat yang tidak memiliki aturan, dan dengan kata lain, "tanpa pintu dan tubuh".

Ali al-Aqabi adalah aktivis Irak lainnya yang menulis tentang duta besar Amerika, "Kesepian, di mana duta besar Amerika belum pergi, adalah Diwan Awqaf Syiah dan Sunni."

Duta Besar Amerika Serikat telah bertemu dengan sejumlah pejabat Irak, termasuk perdana menteri, menteri luar negeri dan dalam negeri, dan kepala bank sentral Irak.

Aktivis Irak Samar mengatakan, Apa yang dapat dilakukan Romanowski dengan kepala Bank Sentral Irak?

Sementara itu, Perdana Menteri Irak Mohammed Al-Sudani telah memerintahkan pejabat negara bahwa mereka tidak berhak bertemu dengan delegasi asing yang masuk ke negara itu tanpa izin pemerintah.

Koalisi Negara Hukum juga menegaskan bahwa tindakan Romanowski merugikan keamanan nasional Irak. Koalisi itu juga memperingatkan terhadap pertemuan duta besar Amerika dengan berbagai tokoh politik dan lembaga sipil.

Ali Al-Habib, pensiunan perwira Irak berkata tentang duta besar Amerika, Tidak ada duta besar di dunia yang berperilaku seperti duta besar Amerika. Dia bertemu dengan semua menteri. Tampaknya dia adalah presiden Irak, bukan duta besar.

Read 345 times