Gelombang kecaman terhadap rezim Zionis Israel terus mengalir. Kali ini Uni Eropa berani mengkritik Israel karena menghancurkan beberapa bangunan milik rakyat Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur (al-Quds), dan menggusur puluhan orang dari tempat tinggalnya.
Dalam sebuah pernyataan Jumat (26/4), utusan Uni Eropa di Yerusalem dan Ramallah menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas langkah rezim Tel Aviv menghancurkan 22 bangunan di Tepi Barat pada tanggal 23 dan 24 April lalu. Utusan Uni Eropa itu mengatakan bahwa beberapa bangunan yang dihancurkan dibiayai oleh negara-negara anggota organisasi Eropa tersebut.
"Sejak tahun 2008 lebih dari 2.400 rumah Palestina dan infrastruktur lainnya telah dihancurkan di Tepi Barat dan Yerusalem timur, yang menyebabkan lebih dari 4.400 orang terlantar," kata pernyataan itu.
Pada 14 Mei 2012, Uni Eropa telah meminta Tel Aviv supaya memenuhi kewajibannya terkait kondisi kehidupan rakyat Palestina, termasuk menangguhkan pengusiran paksa serta pembongkaran perumahan Palestina dan infrastruktur penting lainnya.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Philippe Lalliot mengecam langkah pasukan Israel yang menghancurkan sebuah kamp Palestina di utara Tepi Barat sungai Jordan dan menyebutnya sebagai pelanggaran HAM internasional. Kamp tersebut didanai oleh Perancis.
Pada hari Jumat, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan sekitar 60 orang, termasuk 36 anak-anak, mengungsi menyusul pembongkaran dua peternakan dan restoran Palestina oleh militer Israel