Jaksa Agung Mesir telah memerintahkan penyelidikan terhadap dugaan pembunuhan atas mantan wakil presiden dan kepala dinas intelijen negara itu, Omar Suleiman.
Abdul Majid Mahmoud telah meminta investigasi atas kematian Suleiman menyusul pengaduan yang diajukan oleh ketua Partai Ahrar al-Thawra, Muhammad Fareed Zakaria, harian Mesir al-Yawm al-Sabi melaporkan.
Zakaria dalam gugatannya, menuduh Presiden AS Barack Obama, Duta Besar AS untuk Kairo, Anne W. Patterson, dan kepala Dinas Intelijen Pusat AS (CIA), David H. Petraeus terlibat dalam pembunuhan Suleiman.
Menurut laporan al-Yawm al-Sabi, mengacu pada hubungan dekatnya dengan Suleiman, Zakaria mencatat bahwa Omar Suleiman selalu khawatir akan dibunuh.
Suleiman meninggal di rumah sakit di Amerika Serikat pada usia 76 tahun. Dia meninggal pada hari Kamis (19/7) di Cleveland Clinic. Pihak rumah sakit menyatakan kematiannya adalah karena komplikasi dari amiloidosis, penyakit yang mempengaruhi beberapa organ, termasuk jantung dan ginjal.
Dia adalah wakil terakhir diktator Mesir Hosni Mubarak dan salah satu penasihatnya yang paling terpercaya. Dia menjadi pusat perhatian setelah diangkat sebagai wakil presiden beberapa hari sebelum Mubarak digulingkan dalam kebangkitan rakyat tahun lalu. (IRIB Indonesia/RM/NA)