Presiden Turki Abdullah Gul dalam pesannya kepada Presiden Interim Mesir Adly Mansour, menyerukan agar mantan Presiden Muhammad Mursi dibebaskan dan menghindari tindakan yang melecehkannya.
Dalam kontak resmi pertama pejabat Turki dengan pejabat pemerintahan baru Mesir, Abdullah Gul meminta Mursi dibebaskan. IRNA melaporkan pada hari Rabu (17/7).
Pesan itu disampaikan dalam pertemuan baru-baru ini antara Abdullah Gul dan Abdul Rahman Salahuddin, Duta Besar Mesir di Ankara. Presiden Turki berharap Mursi dan para mantan pejabat yang ditangkap pasca kudeta pada 3 Juli lalu dibebaskan.
Dalam pesannya itu, Abdullah Gul juga menekankan pentingnya segera mengembalikan demokrasi ke Mesir.
Sebelumnya, Adly Mansour mengirim sebuah pesan ke Turki yang menyatakan keinginan Kairo untuk menjaga hubungan dengan Ankara.
Pasca kudeta terhadap Mursi Mesir, Turki dituding mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Perdana Menteri Reccep Tayyip Erdogan, menyatakan hanya mengakui Muhammad Mursi sebagai kepala negara resmi dan akan terus mengevaluasi kebijakan luar negerinya terkait munculnya rezim "tidak sah" di Kairo.
''Bagi kami, Mursi adalah satu-satunya presiden Mesir yang sah. Dia dipilih oleh rakyatnya dengan cara yang paling demokratis di negara itu,'' tegas Erdogan.
Erdogan juga dikabarkan menolak ajakan Wakil Presiden Mesir Mohamed el-Baradei untuk bertemu.
Mursi yang merupakan presiden Mesir pertama yang dipilih langsung digulingkan dalam sebuah kudeta militer pada 3 Juli setelah jutaan warga Mesir turun ke jalan menuntut pengunduran dirinya.