Amerika Serikat berencana meningkatkan tekanan terhadap Republik Islam Iransebagai salah satu langkah untuk menghilangkan kekhawatiran rezim Zionis Israel.
"Kami tidak akan meringankan sanksi terhadap Iran jika Tehran tidak mengambil tindakan untuk menghentikan pengayaan 20 persen," kata pejabat senior AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada harian Israel, Haaretz, Ahad (14/7).
Ia menambahkan, Washington tidak berniat untuk meringankan sanksi terhadap Tehran kecuali Iran menunjukkan "perubahan sikap."
Ketika menyinggung sanksi baru terhadap Iran yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli, pejabat Gedung Putih itu mengatakan, AS berencana untuk meningkatkan tekanan terhadap Republik Islam.
Sanksi-sanksi baru yang menargetkan sektor energi, transportasi maritim, industri perkapalan, perdagangan minyak dan mata uangtelah diterapkan terhadap Iran, di mana sanksi tersebut diratifikasi oleh Kongres AS pada bulan Desember 2012 dan ditandatangani oleh Presiden Barack Obama pada Januari 2013.
Menurut Haaretz, perundingan mendatang antara Iran dan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Perancis, Inggris, Amerika Serikat ditambah Jerman) untuk membahas dimulainya kembali negosiasi telah memicu kekhawatiran Israel bahwa AS mungkin akan berusaha mengurangi tekanannya terhadap Iran.
Namun pernyataan pejabat Washington telah sedikit menenangkan Tel Aviv.