Tafsir Al-Quran, Surat Al-Anfal Ayat 60-64

Rate this item
(8 votes)

Ayat ke 60

 

Artinya:

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berpegang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya. (8: 60)

 

Dalam tafsir sebelumnya telah disebutkan bahwa orang-orang Yahudi telah melanggar perjanjian yang telah mereka jalin dengan Nabi di Madinah. Mereka malah bergabung dengan orang-orang Musyrik Mekah untuk merancang konspirasi terhadap kaum Muslimin. Dalam ayat sebelumnya disebutkan bahwa bila pihak lain tidak setia terhadap perjanjian, kaum Muslimin diperbolehkan mengabaikan perjanjian itu. Kini, pada ayat ke-60, Allah berfirman kepada kaum Muslimin agar mempersiapkan pasukan mereka sebaik-baiknya.

 

Ayat ini mengatakan, "Pasukan militer muslim harus kuat agar musuh merasa ketakutan dan tidak jadi melakukan penyerangan terhadap kaum Muslim. Dalam rangka memperkuat pasukan ini, kaum Muslimin harus menyumbangkan apa saja yang mereka mampu, demi terbentuknya pasukan Islam yang tangguh. Sumbangan itu bisa berupa senjata, fasilitas perang, atau kuda dan hewan tunggangan lain. Atas sumbangan dan peran serta kaum muslimin dalam pembentukan pasukan Muslim, Allah Swt akan memberi pahala yang setimpal.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Kita tidak boleh bersikap pasif, yaitu menunggu dulu sampai ada serangan musuh, baru setelah itu bersiap-siap. Sebaliknya, kaum Muslimin harus selalu waspada dan mempersiapkan pasukan yang tangguh dan selalu siap siaga. Kesiapsiagaan pasukan muslim akan membuat musuh-musuh Islam gentar dan tidak akan menyerang kaum musuh.

2. Kehadiran di medan jihad dan pasrtisipasi dalam menyiapkan pasukan Muslim merupakan sebuah tugas agama bagi setiap orang muslim.

 

Ayat ke 61-62

 

Artinya:

Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (8: 61)

 

Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin. (8: 62)

 

Setelah ayat sebelumnya berbicara mengenai perlunya kesiagaan kaum Muslimin dalam menghadapi segala bentuk konspirasi musuh, ayat ini mengatakan bahwa persiapan itu bukan untuk mengajak kaum Musyrik berperang. Kesiapsiagaan pasukan muslimin hanyalah untuk membela diri, bukan untuk menyerang. Sebaliknya, bila kaum Musyrik ingin berdamai dan mengajak kaum Muslimin untuk mengikat perjanjian damai itu dan bertakwa kepada Allah.

 

Namun demikian, kaum Muslimin juga harus bersikap cerdas dan teliti. Artinya setiap usulan damai yang diajukan oleh kaum Musyrikin harus kita pelajari dengan baik. Jangan sampai kita termakan tipu muslihat kaum Musyrik yang berkedok perjanjian damai. Setelah benar-benar meneliti dan menyelidik usulan perdamaian itu, barulah kita bertawakal kepada Allah Swt, karena Dialah penolong orang-orang mukmin yang hakiki. Bila kaum Musyrikin melakukan penipuan terhadap kaum Muslimin, maka kaum Muslimin harus bersikap tegas dan tidak boleh merasa gentar sedikit pun, karena Allah akan selalu melindungi mereka.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Kaum Muslimin harus secara maksimal melakukan pertahanan dan pembelaan, sehingga musuh-musuh gentar dan akhirnya memilih untuk berdamai dengan kaum Muslimin.

2. Islam bukanlah agama eskpansif dan tidak akan melakukan penyerangan terlebih dulu. Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya agar jangan berdiam diri bila ditindas dan dijajah. Selain itu, dalam Islam juga dianjurkan menerima perdamaian selama pihak lawan tidak berusaha menipu.

 

Ayat ke 63-64

 

Artinya:

Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (8: 63)

 

Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. (6: 64)

 

Ayat ini berbicara kepada Nabi Muhammad Saw dengan mengatakan, "Kaum Muslimin yang saat ini berada di sisimu, sebelum mereka memeluk Islam sesungguhnya adalah kaum yang di antara mereka selalu timbul permusuhan dan dendam. Bila saat itu engkau menghabiskan semua kekayaan yang ada di bumi, engkau tetap tidak akan mampu mempersatukan hati mereka. Namun kini setelah mereka masuk Islam, Allah telah menciptakan perdamaian di hati mereka dan mereka pun hidup dengan damai dan bersaudara."

 

Selanjutnya ayat ini berpesan kepada Nabi Muhammad, "Wahai Rasulullah, janganlah sekalipun engkau takut pada tipu daya musuh, kerana Allah Swt selalu membantu dan melindungi. Allah juga telah mempersatukan hati kaum mukminin dan mereka akan teguh memebelamu, sehingga musuh menjadi gentar dalam menghadapimu."

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Allah Swt senantiasa melindungi orang-orang yang beriman, mempersatukan hati mereka, dan menjauhkan rasa dendam di tengah mereka.

2. Kasih sayang, persatuan, dan solidaritas merupakan nikmat-nikmat Allah Swt, dan ini semua merupakan tanda-tanda orang-orang mukmin.

3. Umat Islam harus saling mendukung dan melindungi pemimpin Islam, agar musuh-musuh merasa gentar dan segan dalam menghadapi mereka.

Read 13455 times