Tafsir Al-Quran, Surat At-Taubah Ayat 12-16

Rate this item
(2 votes)

Ayat ke 12-13

 

Artinya:

Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti. (9: 12)

 

Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (9: 13)

 

Berdasarkan ayat-ayat sebelum ini telah disebutkan bahwa jika Musyrikin bertaubat dan meninggalkan perbuatan-perbuatan masa lalu mereka, maka mereka itu harus kita terima dengan kedua tangan terbuka. Mereka harus diperlakukan sama sebagaimana saudara-saudara kita seagama. Sedangkan ayat ini mengatakan bahwa jika mereka masih melanjutkan kebiasaan mereka dan masih saja menghina dan melecehkan agama kalian, serta melanggar sumpah dan perjanjian-perjanjian yang mereka buat dengan kalian, maka mereka itu tidak boleh lagi dibiarkan dan ditolerir. Di sini tugas kalian adalah harus membela diri dan membela agama Allah, serta perangilah para pemimpin kaum Kafir, dengan harapan mereka akan menghentikan perbuatan jahat mereka itu.

 

Janganlah kalian mengira bahwa sikap diam dan kesabaran kalian akan membuat mereka berhenti dari kebiasaan jahat mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang berusaha mengeluarkan Rasul Allah Saw dari Madinah, bahkan berniat membunuh beliau, dan mereka tidak pernah setia kepada janji-janji yang mereka buat dengan Rasul Allah Saw. Untuk itu, mengapa kalian masih bersikap lembut kepada mereka dan tidak mau memerangi mereka? Jika rasa takut terhadap mereka membuat kalian lari dari peperangan, maka yang demikian itu membuktikan kelemahan iman kalian. Karena orang yang beriman tidak akan takut kepada siapapun selain Allah Swt.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Islam menerima logika dan selalu meminta dalil dan argumen dari pihak lawan-lawannya. Akan tetapi Islam tidak menolerir pelecehan terhadap kesucian agama.

2. Dalam perang, jihad dan perjuangan menghadapi musuh, kalian harus menjadikan para pemimpin Kafir sebagai sasaran. Karena mereka itu adalah sumber-sumber semua kesesatan dan dekandensi.

3. Jihad Islam selalu bersifat pertahanan, bukan agresif. Jihad adalah untuk mempertahankan agama, bukan untuk menyerang dan menundukkan negara-negara lain.

 

Ayat ke 14-15

 

Artinya:

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (9: 14)

 

Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya. Allah maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (9: 15)

 

Salah satu balasan Ilahi kepada orang-orang Kafir yang keras kepala dan yang bangkit memerangi agama Allah, ialah kesengsaraan yang mereka peroleh dari tangan kaum mukminin di dunia. Balasan ini mengakibatkan kebinasaan atau kecacatan mereka dan yang mendatangkan kesengsaraan serta kehinaan mereka. Untuk itu ayat ini menyeru Mukminin untuk memerangi musuh-musuh seperti ini dan mengatakan, jika kalian terjun ke medan perang, Allah akan membuka pintu-pintu menuju jalan kemenangan kalian. Kemenangan yang akan menghapus penderitaan dan kesengsaraan kaum Mukminin yang selama ini hidup di bawah penindasan kaum Kafir, serta memberikan kebahagiaan di hati mereka yang menyirnakan segala kemarahan yang mereka pendam selama ini.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Pertolongan dan bantuan Ilahi akan datang menyusul usaha dan jihad hamba-hamba-Nya.

2. Kemuliaan dan keamanan yang diperoleh dengan jihad lebih mulia daripada syahidnya sejumlah mujahidin.

3. Pintu taubat selalu terbuka. Mereka yang sebelumnya tidak mau berjihad, lalu kembali dan bersedia berjihad, janganlah kalian mengusir mereka, karena kemungkinan Allah Swt akan menerima taubat.

 

Ayat ke 16

 

Artinya:

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (9: 16)

 

Melanjutkan pembahasan yang terdapat dalam ayat sebelumnya tentang seruan kepada Mukminin untuk berjihad melawan para pemimpin kafir, ayat ini mengatakan, apakah kalian menyangka bahwa iman diperoleh hanya dengan shalat dan puasa? Apakah kalian tidak tahu bahwa Allah Swt akan menguji kalian sehingga akan jelas siapa yang teguh dalam ucapannya, bahwa ia beriman, dan siapa yang hanya beriman hanya dengan lidahnya saja?

 

Jihad termasuk salah satu rukun agama Islam dan seorang mukmin harus pula mujahid. Siap mengorbankan jiwa dan hartanya di atas jalan Allah; bukannya orang yang berlindung kepada musuh-musuh Allah untuk mempertahankan jiwa dan hartanya dan menginformasikan kepada mereka akan rahasia Mukminin. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah Swt mengetahui apa saja yang mereka ucapkan dan mereka lakukan, meskipun tersembunyi dan mereka lakukan dengan diam-diam?

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Ujian merupakan salah satu sunnah Allah yang pasti dan tak ada siapapun yang dapat melepaskan diri dari ujian Allah ini.

2. Jihad adalah medan ujian Ilahi. Mereka yang lari meninggalkan medan jihad, hendaklah jangan mengaku sebagai orang yang beriman, meskipun mereka selalu bersujud dari malam hingga pagi.

3. Menjaga rahasia masyarakat Islam adalah kewajiban setiap muslim. Jalinan hubungan dengan orang asing tidak boleh menyebabkan terbongkarnya rahasia-rahasia militer, ekonomi dan teknologi yang dimiliki oleh Muslimin.

Read 5352 times