Surat Hud diturunkan pada tahun-tahun terakhir kehadiran Nabi Saw di Mekah. Ayat-ayat surat ini menjelaskan dengan gamblang sejarah para Nabi terdahulu, khususnya Nabi Nuh as dan Nabi Muhammad Saw, serta para pengikutnya yang diseru untuk tetap teguh dan istiqamah dalam menghadapi para penentang dan orang-orang kafir. Setelah Nabi Nuh as, Nabi Hud as diutus ke tengah-tengah kaum Aad. Beliau juga menyeru umatnya untuk menyembah Allah Swt dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa, sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat 50  hingga 60 surat Hud. Kemudian dalam surat ini juga ada catatan dialog yang terjadi antara Nabi Hud as dan kaumnya, serta dijelaskan pula akibat yang ditanggung oleh Kaum Aad tersebut.
 
Ayat ke 1-2
 
Ϻ┘äÏ▒ ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘î Ïú┘ÅÏ¡┘Æ┘â┘É┘à┘ÄϬ┘Æ Ïó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘Å┘ç┘ŠϽ┘Å┘à┘æ┘Ä ┘ü┘ÅÏÁ┘æ┘É┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘ä┘ÄÏ»┘Å┘å┘Æ Ï¡┘Ä┘â┘É┘è┘à┘ì Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èÏ▒┘ì (1) Ïú┘Ä┘ä┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘å┘É┘è ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å ┘å┘ÄÏ░┘É┘èÏ▒┘î ┘ê┘ÄÏ¿┘ÄÏ┤┘É┘èÏ▒┘î (2)
 
Artinya:
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu. (11: 1)
 
Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya. (11:2)
 
Surat Hud seperti 28 surat al-Quran yang lainnya, dimulai dengan huruf-huruf muqath-tha'ah yakni huruf-huruf terpotong, yang menjelaskan dengan sempurna bahwa al-Quran itu mukjizat Allah yang abadi. Seolah-olah dengan menggunakan huruf muqatha-tha'ah ini, Allah Swt menyatakan, "Aku menggunakan huruf hijaiyah yang kalian pakai dalam berbicara. Akan tetapi meski huruf-huruf tersebut telah kalian pakai untuk berbicara dan menulis, tak seorang pun dari kalian yang mampu mendatangkan satu surat pun yang seperti surat al-Quran."
 
Pada seluruh ayat-ayat al-Quran terdapat ruh dan semangat tauhid yang mendominasi dan termanifestasikan dalam berbagai ayat kitab suci ini. Al-Quran juga mengandung pengetahuan, suri tauladan, dan hukum-hukum secara terperinci. Ayat-ayat al-Quran tidak akan bisa disimpangkan dan diselewengkan, sehingga tidak ada jalan untuk meragukan tentang kebenaran isi seluruh ayat-ayatnya yang jelas, tegas, dan kokoh.
 
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Al-Quran adalah kitab undang-undang Allah. Al-Quran telah menjelaskan hakikat kebenaran dan Allah Swt berdasarkan kekuasaan dan pengetahuan-Nya yang tak terbatas telah menetapkan undang-undang ini untuk manusia.
2. Filsafat turunnya kitab-kitab samawi adalah dalam rangka menyeru dan membersihkan masyarakat dari syirik menuju kepada tauhid.
3. Metode tabligh yang dilakukan oleh para Nabi adalah memberi peringatan dan berita gembira, atau memberi kabar tentang harapan dan hukuman.
 
Ayat ke 3-4
 
┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘É ÏºÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘Å┘êϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï½┘Å┘à┘æ┘Ä Ï¬┘Å┘êÏ¿┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘è┘Å┘à┘ÄϬ┘æ┘ÉÏ╣┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϬ┘ÄϺÏ╣┘ïϺ Ï¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ïϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ïú┘Äϼ┘Ä┘ä┘ì ┘à┘ÅÏ│┘Ä┘à┘æ┘ï┘ë ┘ê┘Ä┘è┘ÅÏñ┘ÆϬ┘É ┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä Ï░┘É┘è ┘ü┘ÄÏÂ┘Æ┘ä┘ì ┘ü┘ÄÏÂ┘Æ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ Ï¬┘Ä┘ê┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ê┘ÆϺ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ«┘ÄϺ┘ü┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘Ä ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì ┘â┘ÄÏ¿┘É┘èÏ▒┘ì (3) ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘ÄÏ▒┘Æϼ┘ÉÏ╣┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘é┘ÄÏ»┘É┘èÏ▒┘î (4)
 
Artinya:
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. (11: 3)
 
Kepada Allah-lah kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (11: 4)
 
Di samping mengajak manusia kepada tauhid, para Nabi juga menyeru mereka untuk bertaubat kepada Allah atas dosa-dosa masa lalu mereka. Dengan bertaubat, akan terbuka jalan bagi mereka untuk memperoleh anugerah dan kemuliaan dari Allah. Pengaruh iman dan taubat yang dimiliki oleh orang-orang Mukmin tidak hanya berguna pada Hari Kiamat, melainkan juga akan mereka rasakan di dunia ini. Orang-orang yang bertaubat akan mendapatkan kehidupan yang baik, sejahtera, dan bahagia di dunia. Sebaliknya, mereka yang keras kepala dan acuh tak acuh terhadap kebenaran, menolak untuk bertaubat atas kesalahan dan dosa-dosa masa lalu mereka akan selalu dirundung kekhawatiran dan kegelisahan. Mungkin saja secara sepintas terlihat bahwa mereka itu hidup senang dan bermewah-mewah, namun sesungguhnya mereka tengah tersiksa dan kelak di Hari Kiamat mereka juga akan mendapati siksa dan balasan yang sangat menyakitkan.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Bimbingan dan pendidikan terhadap orang-orang yang menyeleweng merupakan salah satu tugas para nabi utusan Allah.
2. Kehidupan yang baik dan sejahtera tetap menjadi perhatian Islam, sehingga dengan demikian akan memudahkan orang untuk bertaubat dan memperkokoh tauhid.
 
Ayat ke 5
 
Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄϽ┘Æ┘å┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÁ┘ÅÏ»┘Å┘êÏ▒┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ«┘Æ┘ü┘Å┘êϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï¡┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ║┘ÆÏ┤┘Å┘ê┘å┘Ä Ï½┘É┘è┘ÄϺϿ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å ┘à┘ÄϺ ┘è┘ÅÏ│┘ÉÏ▒┘æ┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÅÏ╣┘Æ┘ä┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î Ï¿┘ÉÏ░┘ÄϺϬ┘É Ïº┘äÏÁ┘æ┘ÅÏ»┘Å┘êÏ▒┘É (5)
 
Artinya:
Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (11: 5)
 
Kemunafikan merupakan salah satu aksi dan gerakan yang dapat mengancam kaum Muslimin. Sikap bermuka dua atau berbeda antara yang ada di dalam hati dengan apa yang diucapkan atau dilakukan, dapat menghantarkan umat manusia kepada jurang kesesatan. Ayat kelima surat Hud ini menyinggung perbuatan orang-orang Munafik itu. Ayat ini menceritakan bagaimana gerak-gerik mereka untuk menutup-nutupi jati diri mereka yang sesungguhnya penuh dendam kepada kaum Mukminin. Secara lahiriah, mereka menampakkan diri sebagai orang baik dan penuh persahabatan terhadap kaum orang-orang mukmin. Namun, Allah Swt Maha Mengetahui. Allah Swt melalui ayat ini mengatakan, "Sesungguhnya di sisi Allah segala yang terang dan tersembunyi tidak ada bedanya, bahkan Allah telah mengetahui dengan gamblang apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Orang-orang yang melakukan konspirasi terhadap agama Islam dan ajaran suci Allah ini, tidak akan mampu menyembunyikan sesuatu pun dari pandangan Allah Yang Maha Mengetahui.
2. Allah Swt Maha Mengetahui segala urusan yang gaib. Kita umat manusia tidak bisa mengetahui apa yang tersembunyi pada jalan pikiran dan hati orang lain, namun Allah Swt selalu Mengetahuinya.