Ayat ke 57
 
┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ Ï¬┘Ä┘ê┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ê┘ÆϺ ┘ü┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïú┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘ÄÏ║┘ÆϬ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ Ïú┘ÅÏ▒┘ÆÏ│┘É┘ä┘ÆϬ┘Å Ï¿┘É┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ«┘Æ┘ä┘É┘ü┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ïϺ Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏÂ┘ÅÏ▒┘æ┘Å┘ê┘å┘Ä┘ç┘Å Ï┤┘Ä┘è┘ÆϪ┘ïϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì Ï¡┘Ä┘ü┘É┘èÏ©┘î (57)
 
Artinya:
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. (11: 57)
 
Dalam pembicaraan yang lalu kami telah menjelaskan dialog Nabi Hud dengan para penentangnya. Dalam ayat yang baru kita dengarkan tadi, Nabi Hud as menyatakan, "Aku diutus oleh Allah untuk mengajak kalian semua kepada tauhid, dan saat ini tugas tersebut telah aku laksanakan. Namun demikian, aku tidak pernah menyerah atau putus asa dalam melaksanakan tugas ini, meski kalian tidak mau menerima seruan dan ajakanku tersebut. Ketahuilah bahwa penentangan kalian tidak akan membawa kerugian apapun bagi Allah. Justru kalian yang akan mendapat azab atau siksaan Allah. Kalian akan dimusnahkan dan generasi lain akan menggantikan kalian. Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu."
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Para Nabi diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan seruan-Nya, dan menyempurnakan hujjah Allah terhadap umat manusia. Tugas para nabi sama sekali bukan untuk memaksa manusia agar beriman.
2. Berpalingnya manusia dari para pemimpin ilahi, bukanlah pertanda dari kelemahan dan ketidakmampuan para Nabi as dalam melaksanakan tugas mereka. Hal itu justru menunjukkan bahwa ajaran tauhid bukanlah pemaksaan. Manusia memilki hak pilih, memilih kebaikan atau keburukan.
 
Ayat ke 58
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘Ä Ïú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å┘å┘ÄϺ ┘å┘Äϼ┘æ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ç┘Å┘êÏ»┘ïϺ ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘ÉÏ▒┘ÄÏ¡┘Æ┘à┘ÄÏ®┘ì ┘à┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘å┘Äϼ┘æ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘ì Ï║┘Ä┘ä┘É┘èÏ©┘ì (58)
 
Artinya:
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. (11: 58)
 
Berpaling dan bersikap keras kepala, apalagi disertai penghinaan dan konspirasi, di hadapan seruan para Nabi akan diganjar Allah dengan azab yang berat. Hal inilah yang terjadi pada kaum Nabi Hud ini. Sebagaimana yang dapat kita baca dalam surat az-Dzaariyat ayat 41-42, Allah berfirman, "Dan juga pada Ad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk." Dalam surat al Haaqah ayat 6-7, dikisahkan, "Adapun kaum Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong." Namun demikian, Nabi Hud dan orang-orang yang beriman selamat dan terbebas dari azab Allah itu.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Orang-orang mukmin sejati, seperti para Nabi, pasti akan dijauhkan dari murka dan siksaan Allah.
2. Kemurkaan Allah Swt selalu ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat kezaliman, sementara rahmat Allah selalu tercurah kepada orang-orang mukmin dan para penolong agama Allah.
 
Ayat ke 59-60
 
┘ê┘ÄϬ┘É┘ä┘Æ┘â┘Ä Ï╣┘ÄϺϻ┘î ϼ┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏÁ┘Ä┘ê┘ÆϺ Ï▒┘ÅÏ│┘Å┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Ä ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï¼┘ÄÏ¿┘æ┘ÄϺÏ▒┘ì Ï╣┘Ä┘å┘É┘èÏ»┘ì (59) ┘ê┘ÄÏú┘ÅϬ┘ÆÏ¿┘ÉÏ╣┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è ┘ç┘ÄÏ░┘É┘ç┘É Ïº┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ ┘ä┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘É┘è┘ÄϺ┘à┘ÄÏ®┘É Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï╣┘ÄϺϻ┘ïϺ ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï¿┘ÅÏ╣┘ÆÏ»┘ïϺ ┘ä┘ÉÏ╣┘ÄϺϻ┘ì ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ┘ç┘Å┘êÏ»┘ì (60)
 
Artinya:
Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). (11: 59)
 
Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (yaitu) kaum Huud itu. (11: 60)
 
Di akhir kedua ayat ini yang merupakan sepuluh rangkaian ayat yang berkaitan dengan kaum Ad, al-Quran mengatakan: Keingkaran dan kemaksiatan telah menyebabkan kaum Ad lebih taat kepada para penguasa zalim, dan menolak untuk taat kepada para Nabi. Karena itulah mereka di dunia mendapatkan bala' dan kemurkaan Allah, sementara di akhirat kelak mereka akan disiksa dan dimasukkan ke dalam api neraka. Mereka itu benar-benar dijauhkan dari rahmat Allah yang melimpah.
 
Mungkin penekanan ayat ini terhadap adanya siksaan duniawi bagi kaum Ad adalah karena kaum ini memiliki sejarah yang panjang. Mereka hidup di Jazirah Arab dan berasal dari ras Arab yang telah hidup di kawasan Ahqaf sejak 700 tahun sebelum kelahiran Isa al-Masih as. Kaum Ad memiliki postur besar dan tinggi. Mereka memiliki kota-kota yang megah dan maju. Kisah kaum Ad berkali-kali diterangkan dalam al-Quran untuk memperingatkan bangsa Arab pada zaman Nabi agar mereka tidak mengikuti jejak kekafiran kaum Ad. Dalam ayat-ayat pertama surat al-Fajr Allah berfirman, "Apakah kalian tidak melihat (yakni mengambil pelajaran) bagaimana Tuhanmu memperlakukan kaum Ad? Dengan kota-kota mereka yang megah, besar dan tenang, seakan peristiwa semacam itu tidak akan terjadi di tengah-tengah kota tersebut?"
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Pengalaman dan peristiwa yang menimpa masyarakat terdahulu, merupakan pelajaran bagi generasi mendatang.
2. Kebencian dan kutukan terhadap para penjahat dan pelaku kezaliman adalah salah satu slogan al-Quran.