Ayat ke 64
 
┘ê┘Ä┘è┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ┘ç┘ÄÏ░┘É┘ç┘É ┘å┘ÄϺ┘é┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ïó┘Ä┘è┘ÄÏ®┘ï ┘ü┘ÄÏ░┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘ç┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘Æ ┘ü┘É┘è Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘à┘ÄÏ│┘æ┘Å┘ê┘ç┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏ│┘Å┘êÏí┘ì ┘ü┘Ä┘è┘ÄÏú┘ÆÏ«┘ÅÏ░┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î ┘é┘ÄÏ▒┘É┘èÏ¿┘î (64)
 
Artinya:
Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat". (11: 64)
 
Dalam pembahasan pekan lalu, telah kami jelaskan bahwa meskipun Nabi Saleh as telah menyampaikan dakwah dan penjelasan-penjelasan dengan sebaik-baiknya. Namun kaum beliau melemparkan berbagai tuduhan yang mereka ada-adakan. Mereka juga menolak dakwah Nabi Saleh as dengan mengatakan bahwa ajaran tersebut bertentangan dan melanggar tradisi serta adat istiadat orang-orang tua mereka terdahulu. Selain dengan menyampaikan keterangan-keterangan yang logis dan argumentatif, para nabi juga menunjukkan mukjizat untuk menghapus segala macam keraguan di tengah masyarakat. Diantara mukjizat yang ditunjukkan oleh Nabi Saleh as kepada kaumnya ialah keluarnya seekor unta betina dari dalam sebuah bukit, dengan kehendak Allah Swt. Unta betina ini hamil lalu melahirkan seekor unta, walaupun ia tidak pernah berkumpul dengan unta jantan.
 
Selain itu, unta ini juga memberikan air susu yang melimpah sehingga dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Oleh karena itu Nabi Saleh as meminta kepada masyarakat agar tidak menganggu unta tersebut, dan harus membiarkan unta itu untuk bebas meminum air dan merumput di padang rumput mereka. Karena jika mereka mengganggu dan mencegah unta tersebut untuk makan dan minum sekehendaknya, maka azab dan murka Allah akan turun menimpa mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kekuasaan Allah Swt melampaui sebab dan alasan-alasan yang bersifat fisik. Penciptaan unta yang keluar dari dalam batu cadas merupakan salah satu contoh kemahakuasaan tersebut.
2. Menghina kesucian dan apa saja yang mengandung kebesaran ilahi dan samawi, akan berakibat turunnya azab dan siksa Allah dengan segera.
 
Ayat ke 65
 
┘ü┘ÄÏ╣┘Ä┘é┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘ç┘ÄϺ ┘ü┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ï¬┘Ä┘à┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è Ï»┘ÄϺÏ▒┘É┘â┘Å┘à┘Æ Ï½┘Ä┘ä┘ÄϺϽ┘ÄÏ®┘Ä Ïú┘Ä┘è┘æ┘ÄϺ┘à┘ì Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘î Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Å ┘à┘Ä┘â┘ÆÏ░┘Å┘êÏ¿┘ì (65)
 
Artinya:
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan". (11: 65)
 
Kaum Tsamud bukan saja tidak menerima seruan dan dakwah Nabi Saleh, akan tetapi mereka juga menentang mukjizat yang beliau tunjukkan. Karena itu salah seorang dari mereka memutuskan untuk menyembelih unta betina tersebut dan ia benar-benar melakukannya. Sementara itu warga masyarakat yang lain bukannya berusaha mencegah orang itu untuk melaksanakan niat jahatnya itu, bahkan di dalam hati, mereka menyatakan setuju dan senang atas perbuatan tersebut. Tidak sedikit diantara mereka yang mendorongnya untuk melaksanakan kejahatannya ini. Dengan demikian, maka seluruh kaum Tsamud terancam oleh siksaan Tuhan, dan janji Allah, berupa turunnya azab, telah diberikan kepada mereka semua. Kemudian Allah memberi tenggat waktu 3 hari untuk kesempatan mereka bertaubat dari segala dosa. Atau kesempatan selama 3 hari itu justru merupakan adzab dan siksaan mental, karena selama tiga hari tersebut mereka dihantui oleh turunnya adzab yang menakutkan.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Menyetujui perbuatan dosa orang lain adalah sejenis keikutsertaan dalam melakukan dosa. Siapa pun yang mendukung dan bersimpati kepada pelaku dosa dan kejahatan, akan dianggap sebagai mitra kejahatan orang tersebut.
2. Berbagai peringatan Allah harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, karena meremehkan dan menghina kesucian-kesucian agama pasti akan mendatangkan azab Allah.
 
Ayat ke 66
 
┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘Ä Ïú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å┘å┘ÄϺ ┘å┘Äϼ┘æ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÁ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘ïϺ ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘ÉÏ▒┘ÄÏ¡┘Æ┘à┘ÄÏ®┘ì ┘à┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Æ Ï«┘ÉÏ▓┘Æ┘è┘É ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ÉϪ┘ÉÏ░┘ì ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘Ä┘ê┘É┘è┘æ┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘Å (66)
 
Artinya:
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (11: 66)
 
Berbagai bencana alam seperti banjir dan gempa bumi, selalu menimpa orang-orang mukmin atau kafir tanpa membedakan diantara keduanya. Akan tetapi ketika Allah menurunkan murka-Nya, maka Allah akan menyelamatkan dan mengamankan orang-orang mukmin, dan hanya orang-orang kafir yang berhak menerima siksa Allah, akan merasakan pedihnya azab Allah ini. Oleh karena itu Allah menurunkan adzab kepada kaum Tsamud, Allah Swt menyelamatkan dan mengamankan nabi-Nya dan orang-orang mukmin yang membantu Nabi Saleh as; dan hanya orang-orang kafir dan para pendosa-lah yang binasa. Hal ini menunjukkan ilmu dan kekuasaan Allah yang tak terkalahkan.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Mengikuti ajaran Nabi akan menjauhkan manusia dari kehinaan, dan menghantarkannya kepada kemuliaan dan kajayaan.
2. Bagi Allah yang Maha Kuasa, adalah mudah sekali menyelamatkan sejumlah kecil mukminin dari sekian banyaknya manusia yang ingkar.
 
Ayat ke 67-68
 
┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘è┘ÆÏ¡┘ÄÏ®┘Å ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¿┘ÄÏ¡┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è Ï»┘É┘è┘ÄϺÏ▒┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ï¼┘ÄϺϽ┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (67) ┘â┘ÄÏú┘Ä┘å┘Æ ┘ä┘Ä┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ║┘Æ┘å┘Ä┘ê┘ÆϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï½┘Ä┘à┘Å┘êÏ»┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï¿┘ÅÏ╣┘ÆÏ»┘ïϺ ┘ä┘ÉϽ┘Ä┘à┘Å┘êÏ»┘Ä (68)
 
Artinya:
Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (11: 67)
 
seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. (11: 68)
 
Janji yang telah disampaikan oleh Nabi Saleh kepada kaum Tsamud yang membandel telah menjadi kenyataan. Suara yang amat keras dari langit dan guncangan yang hebat dari bumi, bercampur menjadi satu, membinasakan kaum yang tak tahu diuntung ini. Kilat dan halilintar yang sambar-menyambar, juga guruh dan guntur yang menggelegar sangat mengerikan, telah mendatangkan ketakutan seluruh kaum ini, membuat mereka terjatuh telungkup ke bumi, dan mati dengan cara seperti itu. Azab Allah ini menciptakan suasana seolah mereka tersengat aliran listri tegangan tinggi, membuat mereka binasa di tempat itu juga tanpa sempat melairkan diri.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Turunnya azab dan murka Allah Swt adalah akibat dari kezaliman dan dosa manusia, karena Allah Swt tidak akan mengazab manusia tanpa alasan dan dalil apa pun.
2. Balasan dan siksaan Allah tidak dikhususkan pada Hari Kiamat, Allah juga memberikan siksa kepada manusia yang berbuat dosa dan kejahatan di dunia ini.