Ayat ke 74-75
 
┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï░┘Ä┘ç┘ÄÏ¿┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘Æ ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Ä Ïº┘äÏ▒┘æ┘Ä┘ê┘ÆÏ╣┘Å ┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘ÄϬ┘Æ┘ç┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÅÏ┤┘ÆÏ▒┘Ä┘ë ┘è┘Åϼ┘ÄϺϻ┘É┘ä┘Å┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ┘ä┘Å┘êÏÀ┘ì (74) ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Ä ┘ä┘ÄÏ¡┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î Ïú┘Ä┘ê┘æ┘ÄϺ┘ç┘î ┘à┘Å┘å┘É┘èÏ¿┘î (75)
 
Artinya:
Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth. (11: 74)
 
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. (11: 75)
 
Pada pertemuan kita yang lalu, telah disebutkan bahwa para Malaikat Allah datang menemui Nabi Ibrahim as dalam bentuk manusia. Nabi Ibrahim pun menerima dan menyambut mereka dengan menghindangkan jamuan bagi para tamu tersebut, akan tetapi mereka tidak mau menyentuh dan memakan hidangan itu. Karena itu, Nabi Ibrahim agak khawatir namun mereka segera memberitahukan identitasnya dan juga memberitahukan tujuan kedatangan mereka. Para malaikat itu membawa kabar gembira bahwa Nabi Ibrahim dan isterinya Sara, akan segera dianugerahi anak oleh Allah Swt.
 
Selain itu, para malaikat tersebut juga membawa berita buruk kepada kaum Nabi Luth. Nabi Luth as adalah Nabi yang melanjutkan penyampaian syariat Nabi Ibrahim as. Karena itu berita dari Allah mengenai kaum Luth terlebih dahulu disampaikan kepada Nabi Ibrahim as. Surat Hud ayat 74 tadi menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim dan para malaikat itu berdialog mengenai turunnya azab terhadap kaum Luth. Dalam surat al-Ankabut ayat 32 disebutkan mengenai isi dialog ini, Berkata Ibrahim, "Sesungguhnya di kota itu ada Luth". Para malaikat berkata, "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya." Kaum Luth yang ingkar termasuk isteri Nabi Luth sendiri akhirnya mendapatkan azab dari Allah akibat keingkaran mereka, namun Nabi Luth dan para pengikutnya diselamatkan oleh Allah swt.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Dengan adanya nikmat Allah yang dianugrahkan kepada kita, maka kita tidak boleh lupa atau bersikap tidak peduli terhadap nasib orang lain. Kita harus meneladani sikap Nabi Ibrahim as. Meskipun beliau baru saja mendapatkan berita gembira karena akan dianugerahi anak, tetapi beliau juga tidak lupa memikirkan nasib kaum Nabi Luth.
2. Ketika ketentuan Allah belum bersifat pasti, maka doa, tawasul, dan syafaat para Auliya Allah akan sangat membantu. Karena itulah Nabi Ibrahim as melakukan dialog dengan para malaikat itu dalam usahanya untuk menolong kaum Nabi Luth.
 
Ayat ke 76
 
┘è┘ÄϺ ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Å Ïú┘ÄÏ╣┘ÆÏ▒┘ÉÏÂ┘Æ Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï¼┘ÄϺÏí┘Ä Ïú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ïó┘ÄϬ┘É┘è┘ç┘É┘à┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Å ┘à┘ÄÏ▒┘ÆÏ»┘Å┘êÏ»┘ì (76)
 
Artinya:
Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak. (11: 76)
 
Permohonan Nabi Ibrahim as agar para malaikat menunda atau membatalkan penurunan azab terhadap kaum Luth adalah berdasarkan rasa iba dan rasa sayang Nabi Ibrahim terhadap umatnya, dan bukan berdasarkan pada pengingkaran beliau terhadap perbuatan dosa yang telah diperbuat oleh umat beliau. Akan tetapi karena kemurkaan dan ketetapan Allah terhadap kaum Luth itu sudah bersifat pasti, maka syafaat Nabi Ibrahim tidak akan mengubah keadaan. Dalam ayat ini, para malaikat mengingatkan Nabi Ibrahim agar tidak lagi membahas masalah tersebut karena azab Allah sudah dipastikan untuk kaum Luth.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Para nabi adalah manusia yang penuh kasih sayang dan selalu memikirkan nasib umat manusia. Karena itulah, para nabi selalu berusaha membebaskan dan menyelamatkan umatnya dari siksaan atau kesulitan.
2. Sebagian azab dan siksaan dari Allah bersifat pasti dan merupakan ketetapan yang tidak bisa diubah. Dalam kondisi seperti itu, syafaat para Nabi pun tidak bisa mengubah ketetapan Allah.
 
Ayat ke 77
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘ÄϬ┘Æ Ï▒┘ÅÏ│┘Å┘ä┘Å┘å┘ÄϺ ┘ä┘Å┘êÏÀ┘ïϺ Ï│┘É┘èÏí┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÂ┘ÄϺ┘é┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ï░┘ÄÏ▒┘ÆÏ╣┘ïϺ ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î Ï╣┘ÄÏÁ┘É┘èÏ¿┘î (77)
 
Artinya:
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit". (11: 77)
 
Para Malaikat yang diperintah Allah untuk memberi azab kepada kaum Luth yang ingkar, akhirnya datang menemui Nabi Luth as. Mereka datang dalam bentuk manusia yang tampan dan hal ini menimbulkan kecemasan di hati Nabi Luth. Kaum Luth yang ingkar gemar melakukan hubungan sesama jenis atau homoseksual dan lesbian. Nabi Luth khawatir, para tamunya itu akan diganggu oleh kaumnya yang sesat dan ingkar. Nabi Luth berusaha melindungi keselamatan tamu-tamunya itu. Itulah sebabnya Nabi Luth berkata pada dirinya sendiri, "Ini adalah hari yang amat sulit."
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Langkah pertama dalam perjuangan melawan kemungkaran adalah memiliki keprihatinan atas dosa yang dilakukan oleh orang lain.
2. Keselamatan para tamu adalah tanggung jawab tuan rumah. Karena itu tuan rumah harus memperhatikan keselamatan para tamunya.
 
Ayat ke 78
 
┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Ä┘ç┘Å ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Å┘ç┘Å ┘è┘Å┘ç┘ÆÏ▒┘ÄÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ÄϺϬ┘É ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É Ï¿┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É┘è ┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏÀ┘Æ┘ç┘ÄÏ▒┘Å ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ«┘ÆÏ▓┘Å┘ê┘å┘É ┘ü┘É┘è ÏÂ┘Ä┘è┘Æ┘ü┘É┘è Ïú┘Ä┘ä┘Ä┘è┘ÆÏ│┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ï▒┘Äϼ┘Å┘ä┘î Ï▒┘ÄÏ┤┘É┘èÏ»┘î (78)
 
Artinya:
Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" (11: 78)
 
Pada ayat sebelumnya, kami telah sebutkan bahwa Nabi Luth as sangat mencemaskan keselamatan tamunya itu. Pada ayat ini diceritakan bahwa setelah mendengar kabar mengenai kedatangan tamu-tamu yang tampan itu, kaum Nabi Luth segera mendatangi rumah beliau. Nabi Luth pun berkata kepada mereka, "Apabila kalian ingin memenuhi kebutuhan biologis, maka inilah putri-putriku, nikahilah mereka denan cara yang benar supaya kalian memiliki kehidupan yang suci dan halal." Nabi Luth memperingatkan kaumnya agar takut kepada Allah dan tidak mempermalukan beliau di hadapan para tamunya itu.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Terkadang suatu masyarakat sudah sedemikian jauh terpelosok ke dalam kesesatan, sehingga mereka bahkan saling berlomba dalam melakukan dosa dan kekejian.
2. Untuk mencegah berbagai kemungkaran, langkah yang mula-mula harus dilakukan adalah membiasakan dan mengembangkan perbuatan-perbuatan yang baik di dalam masyarakat.