Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 31-33

Rate this item
(3 votes)

Ayat ke 31

 

┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï│┘Ä┘à┘ÉÏ╣┘ÄϬ┘Æ Ï¿┘É┘à┘Ä┘â┘ÆÏ▒┘É┘ç┘É┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘ÄϬ┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘å┘æ┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ╣┘ÆϬ┘ÄÏ»┘ÄϬ┘Æ ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ┘à┘ÅϬ┘æ┘Ä┘â┘ÄÏú┘ï ┘ê┘ÄÏó┘ÄϬ┘ÄϬ┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘ÄÏ®┘ì ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ï│┘É┘â┘æ┘É┘è┘å┘ïϺ ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘É ÏºÏ«┘ÆÏ▒┘Åϼ┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘å┘æ┘Ä ┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å Ïú┘Ä┘â┘ÆÏ¿┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏÀ┘æ┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘Ä Ïú┘Ä┘è┘ÆÏ»┘É┘è┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ┘ê┘Ä┘é┘Å┘ä┘Æ┘å┘Ä Ï¡┘ÄϺÏ┤┘Ä ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘ÄϺ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ Ï¿┘ÄÏ┤┘ÄÏ▒┘ïϺ ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘ä┘Ä┘â┘î ┘â┘ÄÏ▒┘É┘è┘à┘î (31)

 

Artinya:

Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". (12: 31)

 

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa ketika kaum perempuan Mesir mendengar isteri Raja Mesir mabuk kepayang kepada budaknya, mereka mengejek dan menjelek-jelekkannya. Akan tetapi sebenarnya mereka sendiri penasaran dan ingin melihat budak tersebut. Untuk itu istri Raja Mesir ini mengatur suatu perjamuan dan mengundang kaum perempuan Mesir itu untuk hadir.

 

Sementara itu, Zulaikha telah mempersiapkan Yusuf as sebagai salah satu pelayan yang akan menghidangkan makanan dan minuman kepada para tamu tersebut. Ketika para tamu perempuan itu tengah mengiris buah yang dihidangkan, Zulaikha memerintahkan kepada Yusuf untuk keluar dan menunjukkan diri kepada kaum perempuan itu. Ketika menyaksikan ketampanan Yusuf as, mereka semua tertegun, memuji kebesaran Allah Swt, sementara mereka tetap mengiris, tetapi bukan buah apel yang mereka iris, melainkan tangan dan jari-jari mereka sendiri.

 

Sesungguhnya dengan cara seperti itu, isteri Raja Mesir ini telah membungkam mulut kaum perempuan Mesir ini yang mengejek dan menjelek-jelekkannya karena terpikat oleh ketampanan Yusuf as. Kini mereka telah melihat dan mengalami sendiri, betapa mereka kehilangan kesadaran begitu menyaksikan ketampanan Yusuf as.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sebagian kritik dan kecaman diberikan bukan dengan niat baik dan konstruktif, tapi berangkat dari sifat iri dan persaingan. Kritik semacam ini, meski tampak positif, tapi pada hakikatnya bersifat destruktif.

2. Kadang kala seseorang mengkritik orang lain karena melakukan suatu kesalahan. Akan tetapi jika ia sendiri menghadapi kondisi yang sama dengan orang yang ia kritik itu, ia pun akan melakukan kesalahan yang sama atau bahkan lebih buruk. Kaum perempuan Mesir yang mengkritik dan menjelek-jelekkan Zulaikha, ternyata mereka sendiri langsung kehilangan akal sehat begitu sekali saja menyaksikan Yusuf as.

 

Ayat ke 32

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘ü┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Å┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ┘ä┘Å┘à┘ÆϬ┘Å┘å┘æ┘Ä┘å┘É┘è ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï▒┘ÄϺ┘ê┘ÄÏ»┘ÆϬ┘Å┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ╣┘ÆÏÁ┘Ä┘à┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϪ┘É┘å┘Æ ┘ä┘Ä┘à┘Æ ┘è┘Ä┘ü┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Æ ┘à┘ÄϺ Ïó┘Ä┘à┘ÅÏ▒┘Å┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘è┘ÅÏ│┘Æϼ┘Ä┘å┘Ä┘å┘æ┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Ä┘å┘Æ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏÁ┘æ┘ÄϺÏ║┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (32)

 

Artinya:

Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina". (12: 32)

 

Meskipun Zulaikha di depan suaminya mengaku tidak bersalah dan menimpakan kesalahan kepada Yusuf as, namun di depan kaum perempuan Mesir ini ia mengaku bahwa dialah yang membujuk Yusuf untuk berbuat maksiat. Ia berkata kepada kaum perempuan tersebut, "Kini kalian telah melihat sendiri pemuda ini. Untuk itu, jika aku tergila-gila kepadanya, kalian tidak akan lagi mencela aku. Akan tetapi sampai saat ini Yusuf tidak bersedia memenuhi permintaanku. Jika ia tetap menolak maka aku akan mengirimnya ke dalam penjara, agar ia tahu bahwa iatidak berhak menolak permintaan tuannya."

 

Yang sangat mengherankan ialah bahwa di depan para tamunya, kaum perempuan Mesir, Zulaikha mengaku dengan tegas bahwa dialah yang mengajak kepada perbuatan maksiat, sedangkan Yusuf menolak dengan tegas dalam rangka menjaga kebersihan dirinya. Ia juga dengan tegas mengatakan bahwa ia akan memenjarakan Yusuf, jika tidak bersedia memenuhi keinginannya. Pada akhirnya Yusuf benar-benar masuk ke dalam penjara. Hal ini membuktikan bahwa Yusuf as tidak pernah menuruti kemauan jahat Zulaikha, sekaligus membuktikan pula kebersihan beliau dari perbuatan hina itu.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kebersihan dan kesucian diri adalah sebuah nilai yang sebenarnya diakui pula oleh para pelaku perbuatan dosa, dan pada dasarnya mereka menghormati yang demikian itu.

2. Jika kekuatan dan pemerintahan berada di tangan orang-orang jahat, maka orang-orang yang bersih akan tersingkir, terbunuh, terpenjara dan sebagainya, sementara para penguasa akan semakin meraja lela dengan kejahatan-kejahatannya.

 

Ayat ke 33

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Éϼ┘Æ┘å┘Å Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ¿┘æ┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘æ┘Ä ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä┘å┘É┘è ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏÁ┘ÆÏ▒┘É┘ü┘Æ Ï╣┘Ä┘å┘æ┘É┘è ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¿┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘å┘æ┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘â┘Å┘å┘Æ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æϼ┘ÄϺ┘ç┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (33)

 

Artinya:

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". (12: 33)

 

Meskipun penguasa Mesir telah yakin bahwa Yusuf tidak bersalah, dan Zulaikha sendiri juga mengakui keinginan buruknya di depan kaum perempuan Mesir, namun Yusuf tetap saja dijebloskan ke dalam penjara, atas perintah Zulaikha, karena Yusuf tidak bersedia memenuhi keinginannya. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan di tengah keluarga kerajaan, yang secara lahiriah serba gemerlap itu, ternyata dikuasai oleh hawa nafsu perempuan, dan membuat sang raja tidak mampu bertindak apa-apa.

 

Sebaliknya, manusia-manusia yang bersih dan suci, siap dipenjarakan dan menghadapi berbagai ancaman dari para penguasa, dalam rangka menolak keinginan-keinginan jahat mereka. Manusia-manusia suci ini selalu mendahulukan keridhaan Allah daripada keinginannya sendiri dan keinginan siapa pun, bahkan keinginan  tuan, pemilik, raja, bahkan raja diraja sekalipun.

 

Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kesucian dan kebersihan diri sangat penting. Di sepanjang sejarah tidak sedikit orang yang dijebloskan ke dalam penjara dalam rangka menjaga kebersihan dan kesucian dirinya. Sebaliknya, jika kemerdekaan seseorang diperoleh dengan harga pelanggaran terhadap nilai-nilai manusiawi, maka kemerdekaan seperti ini tidak ada nilainya.

2. Menjauhkan diri dari lingkungan yang penuh dengan dosa dan perbuatan maksiat, akan sangat berharga bagi seseorang, meskipun untuk itu ia akan menerima berbagai kesulitan.

3. Kejahilan atau kebodohan, bukan hanya ketiadaan pengetahuan. Mengikuti hawa nafsu dan menjerumuskan diri ke dalam perbuatan dosa, juga termasuk kebodohan yang nyata.

Read 5116 times