Ayat ke 61
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ï│┘Ä┘å┘ÅÏ▒┘ÄϺ┘ê┘ÉÏ»┘Å Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘ç┘Å ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ü┘ÄϺÏ╣┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (61)
 
Artinya:
Mereka berkata: "Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya". (12: 61)
 
Dalam pembahasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa ketika saudara-saudara Yusuf datang menemuinyauntuk memperoleh gandum, mereka tidak mengenali saudara mereka ini. Mereka berkata, "Kami mempunyai seorang ayah yang sudah tua dan seorang saudara yang masih kecil. Mereka tidak bisa datang, akan tetapi kami datang untuk meminta pula bagian mereka berdua." Yusuf menerima permohonan mereka ini, akan tetapi beliau berkata, bahwa untuk berikutnya mereka harus membawa serta pula saudara mereka itu untuk mengambil sahamnya. Jika tidak, maka kami tidak akan memberikan bagiannya.
 
Ayat ini mengatakan bahwa saudara-saudara Yusuf pun menerima meskipun mereka tahu bahwa ayah mereka tidak akan mengijinkan adik kami itu datang bersama kami. Mereka mengatakan, kami akan berusaha agar ayah kami mengijinkan adik kami itu untuk ikut bersama kami pada kedatangan berikutnya. Saudara-saudara Yusuf ini menyadari dengan baik bahwa ayah mereka Nabi Ya'qub as mengetahui bahwa mereka mengiri kepada Yusuf dan saudaranya Benyamin; dan bahwa setelah peristiwa yang berlaku pada Yusuf, Ayah mereka tidak mengijinkan Benyamin berpisah darinya, apalagi untuk pergi bersama saudara-saudara Yusuf menempuh perjalanan yang jauh.
 
Ayat ke 62
 
┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ä┘É┘ü┘ÉϬ┘Æ┘è┘ÄϺ┘å┘É┘ç┘É ÏºÏ¼┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏÂ┘ÄϺÏ╣┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è Ï▒┘ÉÏ¡┘ÄϺ┘ä┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ▒┘É┘ü┘Å┘ê┘å┘Ä┘ç┘ÄϺ ÏÑ┘ÉÏ░┘ÄϺ Ϻ┘å┘Æ┘é┘Ä┘ä┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ▒┘Æϼ┘ÉÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä (62)
 
Artinya:
Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi".(12: 62)
 
Yusuf as mengembalikan semua uang yang diserahkan oleh saudara-saudaranya untuk membeli gandum kepada mereka secara diam-diam, yaitu dengan memasukkannya ke dalam karung-karung gandum mereka, dengan tujuan agar mereka bersedia kembali lagi ke Mesir bersama saudaranya seibunya, yaitu Benyamin. Tentu saja jelas sekali bahwa Yusuf as, sebagai orang yang terpercaya dalam jabatannya sebagai bendahara kerajaan, tidak mengambil uang tersebut dari harta kerajaan, tapi beliau menutup semua biaya untuk itu dari kekayaan pribadinya.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Silaturahim adalah tetap menjaga sikap dan perilaku baik terhadap keluarga dan kerabat, meskipun orang tersebut berbuat tidak baik kepadanya. Demikan pula memaafkan dan tidak menaruh dendam kepada orang yang telah menzaliminya.
2. Kita harus belajar dari Yusuf as mengenai sifat lapang dada dan pemaaf. Karena bukan hanya tidak menghalangi mereka untuk memperoleh gandum karena perbuatan jahat mereka di masa lalu,bahkan beliau membayar gandum untuk mereka dengan uang pribadi beliau, dan mengembalikan uang mereka.
 
Ayat ke 63-64
 
┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ïú┘ÄÏ¿┘É┘è┘ç┘É┘à┘Æ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ┘à┘Å┘å┘ÉÏ╣┘Ä ┘à┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘â┘Ä┘è┘Æ┘ä┘Å ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘É┘ä┘Æ ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘å┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ«┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ┘å┘Ä┘â┘ÆϬ┘Ä┘ä┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄÏ¡┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ©┘Å┘ê┘å┘Ä (63) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ç┘Ä┘ä┘Æ Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘à┘É┘å┘ÆϬ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ïú┘ÄÏ«┘É┘è┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ┘ü┘ÄϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘î Ï¡┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ©┘ïϺ ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ¡┘Ä┘à┘ŠϺ┘äÏ▒┘æ┘ÄϺϡ┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (64)
 
Artinya:
Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya'qub) mereka berkata: "Wahai ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar benar akan menjaganya".(12: 63)
 
Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?". Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang diantara para penyanyang.(12: 64)
 
Setelah Yusuf as menekankan agar Benyamin dibawa serta, saudara-saudara Yusuf berjanji kepada Ayah mereka bahwa mereka akan menjaga keselamatan Benyamin sampai kembali lagi ke pangkuan ayahnya. Akan tetapi dikarenakanNabi Ya'qub as masih menyimpan kenangan pahit berkenaan dengan Yusuf as ketika beliau mengijinkannya pergi bersama saudara-saudaranya, sementara itu tidak cara lain kecuali mengirimkan Benyamin bersama saudara-saudaranya untuk menerima gandum, maka Nabi Ya'qub pun bertawakkal dan menyerahkan anaknya itu kepada Allah agar melindungi anaknya ini.
 
Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Dalam berbagai kondisi yang sulit dan krisis, maka hanya tawakal kepada Allah satu-satunya jalan untuk menentramkan hati, dan hanya kepada-Nyalah kita harus berlindung dan memohon pertolongan.
2. Pengalaman pahit memang sangat sulit dilupakan. Akan tetapi kadang kala kesempatan lain harus diberikan sehingga pihak lawan menunjukkan dirinya. Meski demikian, pengalaman masa lalu tetap harus dijadikan sebagai pelajaran.
 
Ayat ke 65
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘ü┘ÄϬ┘ÄÏ¡┘Å┘êϺ ┘à┘ÄϬ┘ÄϺÏ╣┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Äϼ┘ÄÏ»┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏÂ┘ÄϺÏ╣┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï▒┘ÅÏ»┘æ┘ÄϬ┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¿┘ÆÏ║┘É┘è ┘ç┘ÄÏ░┘É┘ç┘É Ï¿┘ÉÏÂ┘ÄϺÏ╣┘ÄϬ┘Å┘å┘ÄϺ Ï▒┘ÅÏ»┘æ┘ÄϬ┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘å┘Ä┘à┘É┘èÏ▒┘Å Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘ü┘ÄÏ©┘Å Ïú┘ÄÏ«┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ▓┘ÆÏ»┘ÄϺϻ┘Å ┘â┘Ä┘è┘Æ┘ä┘Ä Ï¿┘ÄÏ╣┘É┘èÏ▒┘ì Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘â┘Ä┘è┘Æ┘ä┘î ┘è┘ÄÏ│┘É┘èÏ▒┘î (65)
 
Artinya:
Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: "Wahai ayah kami apa lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)".(12: 65)
 
Demikianlah yang dilakukan oleh Yusuf terhadap saudara-saudaranya. Yaitu mengambalikan uang pembelian gandum mereka dengan cara sembunyi-sembunyi. Mungkin jika Yusuf berkata secara terus terang kepada saudara-sadarnya itu, "Saya tidak akan menerima uang kalian, dan ambillah gandum ini secara cuma-cuma", maka yang demikian itu bisa jadi akan menimbulkan tanda tanya pada mereka, atau mereka akan merasa terhina karena diperlakukan sebagai orang miskin. Akan tetapi sikap besar hati Yusuf as membuatnya bersikap seolah menerima uang mereka, tapi secara diam-diam mengembalikannya kepada mereka.
 
Ketika saudara-saudara Yusuf kembali ke rumah dan melihat uang mereka ada di dalam karung-karung gandum, mereka tidak mengaitkan pengembalian uang itu kepada Yusuf, tapi mereka mengatakan dalam bentuk kalimat pasif, bahwa uang mereka telah dikembalikan dan mereka menganggapnya sebagai nasib baik dan keberuntungan mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Lelaki adalah orang yang seharusnya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan makan keluarga mereka, begitu juga terhadap kedua orang tua yang sudah uzur dan tua.
2. Pemberian jatah bahan-bahan makanan dalam kondisi sulit, merupakan suatu keharusan, untuk menjaga keadilan. Yang demikian itu merupakan cara yang dilakukan oleh para nabi, termasuk Yusuf