Tafsir Al-Quran, Surat Ar-RaÔÇÖd Ayat 20-22

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 20-21

 

Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Å┘ê┘ü┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÉÏ╣┘Ä┘ç┘ÆÏ»┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘å┘Æ┘é┘ÅÏÂ┘Å┘ê┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘É┘èϽ┘ÄϺ┘é┘Ä (20) ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘ÄÏÁ┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Å┘êÏÁ┘Ä┘ä┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ«┘ÆÏ┤┘Ä┘ê┘Æ┘å┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ«┘ÄϺ┘ü┘Å┘ê┘å┘Ä Ï│┘Å┘êÏí┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÉÏ│┘ÄϺϿ┘É (21)

 

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. (13: 20)

 

Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (13: 21)

 

Dalam pembahasan yang lalu telah kita katakan bahwa al-Quran menyerupakan orang mukmin sebagai orang yang melihat, dan orang yang kafir sebagai orang yang buta, dan menyebut pula orang-orang beriman sebagai orang-orang yang berakal. Dalam melanjutkan ayat yang telah lalu, ayat ini masih berbicara tentang sifat orang-orang beriman dengan mengatakan bahwa memenuhi janji, itupan janji kepad Allah Swt, adalah sifat terpenting orang-orang berakal. Mereka tidak pernah melanggar perjanjian yang telah mereka buat dengan Allah Swt, baik perjanjian-perjanjian yang bersifat teoritis, seperti penerimaan kebenaran dan penegakan keadilan, maupun perjanjian-perjanjian logis seperti keyakinan kepada asal dan hari akhir (ma'ad), demikian pula perjanjian-perjanjian syar'i, seperti penjagaan masalah halal dan haram.

 

Salah satu perjanjian terpenting dengan Allah Swt ialah penentangan kepada para penguasa yang tak layak, sebaliknya mendukung dan mentaati para pemimpin suci dan pilihan Ilahi. Allah Swt menekankan bahwa kepemimpinan adalah hak orang-orang yang suci dan cinta keadilan. Allah juga memperingatkan bahwa hendaknya mereka tidak memberi peluang kepada orang-orang zalim untuk berkuasa. Berkenaan dengan hal ini Allah Swt berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 124 yang artinya bahwa "Janji-ku ini tidak akan berlaku bagi orang-orang yang zalim".

 

Ciri-ciri lain orang-orang beriman dan berakal ialah menjaga ikatan keluarga dan persaudaraan seagama, dimana Allah Swt telah memberikan penekanan yang sangat tegas dalam hal ini. Di antaranya ialah penjagaan hubungan yang baik dengan sesama mukmin di tengah masyarakat yang disebut oleh al-Quran sebagai saudara-saudara seiman, juga penjagaan tali hubungan kekeluargaan atau silaturahmi, yang memberikan semacam hubungan emosional dan ekonomi untuk membantu mengatasi keperluan-keperluan mereka.

 

Satu lagi ciri-ciri orang-orang beriman ialah takut kepada perhitungan amal dan Allah Swt. Rasa takut kepada Allah Swt muncul di dalam hati, yang timbul dari keyakinan mendalam orang yang berilmu dan berpengetahuan serta yakin akan keagungan dan kebesaran Allah Swt.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Penghormatan kepada perjanjian dan kesepakatan-kesepakatan sosial, merupakan salah satu ciri manusia beriman dan berakal.

2. Penjagaan keberlangsungan hubungan kekeluargaan atau silaturahmi, dan pemberian bantuan kepada mereka untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, adalah sesuatu yang sangat ditekankan dalam agama Islam.

 

Ayat ke 22

 

┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ÏÁ┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ϺϿ┘ÆϬ┘ÉÏ║┘ÄϺÏí┘Ä ┘ê┘Äϼ┘Æ┘ç┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘é┘ÄϺ┘à┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘Æ┘ü┘Ä┘é┘Å┘êϺ ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ▓┘Ä┘é┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘ÉÏ▒┘æ┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘ÄϺ┘å┘É┘è┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ▒┘ÄÏí┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄÏ®┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ÄÏ®┘Ä Ïú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Å┘é┘ÆÏ¿┘Ä┘ë Ϻ┘äÏ»┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (22)

 

Artinya:

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (13: 22)

 

Di antara ciri-ciri orang-orang beriman dan berakal ialah sabar dan teguh dalam menghadapi kesulitan dan dalam melaksanakan perintah serta taklif Ilahi. Dalam kesabaran tersebut mereka hanya mengharapkan keridhaan dan inayah Allah Swt. Tentu saja sabar di atas jalan Allah Swt, tidak akan terjadi tanpa keteguhan dalam pelaksanaan ibadah, terutama salat. Untuk itu, di tempat lain, al-Quran mengatakan, ( ┘ê┘ÄϺÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ╣┘É┘è┘å┘Å┘êϺ┘Æ Ï¿┘ÉϺ┘äÏÁ┘æ┘ÄÏ¿┘ÆÏ▒┘É ┘ê┘ÄϺ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘äϺ┘ÄÏ®┘É) "Mintalah pertolongan dengan bersabar dan melaksanakan shalat."

 

Membantu kaum miskin dengan bantuan-bantuan yang sesuai dengan kesulitan yang mereka hadapi juga merupakan sifat mulia seorang mukmin, yang melakukan semua itu baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Sifat lain yang disebut pula dalam ayat ini dan dari segi moral dan sosial memiliki posisi penting dan berpengaruh ialah menghapus kejahatan dengan kebaikan. Yang dimaksud dengan menghapus kejahatan dengan kebaikan ialah jika seorang mukmin berbuat sesuatu yang tidak baik kepada kita, maka kita mengabaikannya bahkan hendaknya kita memaafkan dan tidak membalas dendam. Sedangkan berkenaan dengan orang zalim dan jahat, maka kita harus bersikap tegas dan serius. Jika tidak demikian, maka mereka akan semakin berani melakukan kejahatan dan akan mengulangi lagi perbuatannya itu.

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna, yang memperhatikan berbagai dimensi kehidupan individu, sosial, emosional, moral dan masalah-masalah politik.

2. Agama Islam menekankan kepada para pengikutnya untuk memperhatikan hubungannya dengan Allah, akan tetapi harus pula dengan memperhatikan hubungan baik dengan sesama manusia. Jika tidak demikian, maka agama seseorang tidak akan sempurna.

3. Kehidupan yang baik di dunia dan akherat adalah untuk orang-orang beriman.

Read 2561 times