Ayat ke 36
 
┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘Ä ┘è┘Ä┘ü┘ÆÏ▒┘ÄÏ¡┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ïú┘Å┘å┘ÆÏ▓┘É┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¡┘ÆÏ▓┘ÄϺϿ┘É ┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Å┘å┘Æ┘â┘ÉÏ▒┘Å Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏÂ┘Ä┘ç┘Å ┘é┘Å┘ä┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Å┘à┘ÉÏ▒┘ÆϬ┘Å Ïú┘Ä┘å┘Æ Ïú┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ïú┘ÅÏ┤┘ÆÏ▒┘É┘â┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ïú┘ÄÏ»┘ÆÏ╣┘Å┘ê ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘à┘ÄÏó┘ÄÏ¿┘É (36)
 
Artinya:
Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali".(13: 36)
 
Ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw dengan mengatakan, "Wahai Rasul! Janganlah engkau berharap semua orang akan mengikuti ajakanmu dan tunduk kepada ajaran ilahi! Sebagian orang akan beriman dan sebagian lagi akan mengingkarinya. Namun jangan sampai engkau berputus asa karena keingkaran mereka atau menjadi kehilangan semangat karena kekafiran mereka. Jika pun semua orang kafir dan mengingkari ajaranmu jangan sampai engkau melepaskan misimu ini. Sampaikan dengan suara yang lantang bahwa aku hanya menyembah Allah semata dan aku adalah hamba-Nya. Sebab kepada-Nya lah aku akan kembali. Katakan, aku tidak mengajak kalian untuk kepentingan diriku dan menantikan pujaan kalian. Aku hanya mengajak kalian ke jalan Allah dan tidak mengharapkan apa-apa untuk diriku sendiri."
 
Dengan menyampaikan perintah Allah ini dan menjelaskan misi kenabiannya, pastilah di antara kaum Ahlul Kitab ada yang menerima seruan Nabi Sawdan beriman kepada Islam, risalah beliau dan al-Quran diturunkan bersama beliau. Ada pula kelompok dari Ahlul Kitab yang menolak risalah ini dan tidak bersedia tunduk kepada al-Quran.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kita harus berhati-hati jangan sampai keterikatan pada sebuah golongan membuat kita harus berhadapan dengan kebenaran. Kebenaran harus didahulukan di atas keterikatan pada golongan dan kelompok.
2. Keimanan hanya sempurna jika meliputi semua ajaran agama. Pengingkaran terhadap sebagian ajaran dan hukum ilahi sama dengan pengingkaran terhadap seluruh ajaran agama.
 
Ayat ke 37
 
┘ê┘Ä┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å Ï¡┘Å┘â┘Æ┘à┘ïϺ Ï╣┘ÄÏ▒┘ÄÏ¿┘É┘è┘æ┘ïϺ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϪ┘É┘å┘É ÏºÏ¬┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘ÆϬ┘Ä Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ê┘ÄϺÏí┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä┘à┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘É┘ä┘Æ┘à┘É ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘É┘è┘æ┘ì ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘ê┘ÄϺ┘é┘ì (37)
 
Artinya:
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.(13: 37)
 
Melanjutkan ayat sebelumnya yang menjelaskan sikap sebagian orang yang menentang al-Quran, ayat ini mengingatkan Nabi Saw dan kaum Mukminin agar mereka tidak ragu kepada kebenaran karena keingkaran orang-orang kafir. Al-Quran adalah kitab yang secara jelas membedakan antara kebenaran dan kebatilan serta jelas dalam menerangkan hukum dan hikmah ilahi. Jika semangat kalian sedikit mengendur dalam mengajak mereka kepada kebenaran, berarti kalian telah menarik murka Allah kepada kalian. Jika itu terjadi, tidak ada yang dapat menolong dan membela kalian dari murka Allah.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Ada perbuatan yang lebih hina dari mengumbar hawa nasfu, yaitu menuruti hawa nafsu orang lain.
2. Mungkin banyak orang yang berilmu namun selalu mengumbar hawa nafsunya.
 
Ayat ke 38
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ï▒┘ÅÏ│┘Å┘ä┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä ┘ê┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ▓┘Æ┘ê┘ÄϺϼ┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ░┘ÅÏ▒┘æ┘É┘è┘æ┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘ÉÏ▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ì Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏú┘ÆϬ┘É┘è┘Ä Ï¿┘ÉÏó┘Ä┘è┘ÄÏ®┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏÑ┘ÉÏ░┘Æ┘å┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ä┘É┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ïú┘Äϼ┘Ä┘ä┘ì ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘î (38)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).(13: 38)
 
Menjawab tuntutan para penentang yang mengira bahwa para nabi harus memiliki kehidupan yang khusus dan berbeda dengan kebanyakan orang serta mampu menunjukkan mukjizat apa saja yang diminta, ayat ini menjelaskan bahwa para nabi adalah manusia seperti manusia-manusia lainnya. Mereka lahir dari ibu dan bapak. Lalu setelah dewasa menikah dan membangun keluarga dan Allah memberikan kepada mereka keturunan. Mukjizat yang ditunjukkan oleh para nabi adalah karena kehendak Allah bukan karena tuntutan umat mereka.
 
Keinginan atau tuntutan manusia tidak akan pernah habis. Setiap orang pasti memiliki keinginan yang sebagian bertentangan dengan hukum alam. Jika orang memang mencari kebenaran, tentunya ia akan mempercayai risalah seorang nabi dengan menyaksikan mukjizat yang dibawa olehnya. Sedangkan orang pendurhaka tidak akan pernah beriman meski melihat puluhan mukjizat.
 
Di akhir ayat ini Allah Swt menyinggung bahwa setiap masa selalu ada ketentuan dan hukum atau syariat yang dikhususkan untuk masa itu. Dengan datangnya nabi berikutnya, risalah dan ketentuan itu akan terhapuskan dan digantikan dengan hukum yang baru.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Mengenai para nabi, jangan sampai kita terjebak dalam sikap ekstrim. Sebagian orang seperti kaum kafir memandang para nabi sebagai para penyair dan orang gila. Sebagian orang mengagungkan dan memuja para nabi hingga menyejajarkan mereka dengan Tuhan.
2. Mukjizat yang diawab oleh para nabi sama seperti ajaran mereka yang datang bukan dari diri mereka tetapi dari Allah Swt. Para nabi hanyalah perantara bagi mukjizat itu.