Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 28-31

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 28-29

 

Ïú┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ▒┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï¿┘ÄÏ»┘æ┘Ä┘ä┘Å┘êϺ ┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄÏ®┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘â┘Å┘ü┘ÆÏ▒┘ïϺ ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ¡┘Ä┘ä┘æ┘Å┘êϺ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï»┘ÄϺÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¿┘Ä┘ê┘ÄϺÏ▒┘É (28) ϼ┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Ä ┘è┘ÄÏÁ┘Æ┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘å┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏ¿┘ÉϪ┘ÆÏ│┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÄÏ▒┘ÄϺÏ▒┘Å (29)

 

Artinya:

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? (14: 28)

 

Yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. (14: 29)

 

Ayat ini menceritakan tentang pemimpin yang bobrok dan penguasa zalim yang menghancurkan masyarakat dengan kekufurannya. Mereka memilih menebarkan syirik dan kekufuran, dari pada ketauhidan. Dengan berkedok melindungi warisan leluhur, secara fanatik mereka menyebarluaskan tradisi keliru dan menyelewengkan masyarakat dari jalan yang benar.

 

Masyarakat awam yang cenderung mengutamakan penampilan luar dari pada akalnya, terpesona oleh kekuatan dan kekayaan pemimpin fasik. Mereka lebih memilih mengikuti pemimpin fasik, dari pada orang-orang soleh. Maka secara natural, sebuah masyarakat yang mematuhi dan menaati pemimpin rusak, akan hancur dan pada hari kiamat akan disiksa dalam api neraka.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Setiap penyimpangan, penyelewengan dan perubahan nikmat -nikmat dan ayat ilahi termasuk syirik, walaupun bernama agama.

2. Kufur dan zalim tidak hanya menghancurkan manusia di neraka, tapi di dunia ini pun memporak-porandakan masyarakat.

 

Ayat ke 30

 

┘ê┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ»┘ÄϺϻ┘ïϺ ┘ä┘É┘è┘ÅÏÂ┘É┘ä┘æ┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘å┘Æ Ï│┘ÄÏ¿┘É┘è┘ä┘É┘ç┘É ┘é┘Å┘ä┘Æ Ï¬┘Ä┘à┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘à┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (30)

 

Artinya:

Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah kamu, karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka". (14: 30)

 

Ayat sebelumnya menjelaskan pemimpin fasik yang mengkufuri nikmat ilahi dan menyesatkan masyarakat. Inilah salah satu contoh dari ayat yang mengatakan, Alih-alih mengajak manusia menuju ketaatan kepada Allah, malah mereka menjadikan dirinya sebagai Tuhan yang diikuti secara buta oleh masyarakat. Pada hakikatnya, orang seperti ini menjadikan dirinya sebagai sekutu Allah dalam ketaatan, agar bisa meraih tujuan duniawinya. Mereka hidup tersiksa di dunia dan di akhirat pun di siksa dengan api neraka.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Setiap program dan undang-undang buatan manusia yang menentang ketentuan ilahi termasuk syirik. Inilah yang menyelewengkan masyarakat dari jalan yang benar menuju kesesatan.

2. Setiap kemakmuran dan kesenangan, tidak menunjukkan kasih sayang ilahi. Sebab betapa banyak kemakmuran yang diberikan Allah sebagai awal dari sebuah azab Ilahi.

 

Ayat ke 31

 

┘é┘Å┘ä┘Æ ┘ä┘ÉÏ╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘è┘Å┘é┘É┘è┘à┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘Å┘å┘Æ┘ü┘É┘é┘Å┘êϺ ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ▓┘Ä┘é┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘ÉÏ▒┘æ┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘ÄϺ┘å┘É┘è┘ÄÏ®┘ï ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏú┘ÆϬ┘É┘è┘Ä ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î ┘ä┘ÄϺ Ï¿┘Ä┘è┘ÆÏ╣┘î ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï«┘É┘ä┘ÄϺ┘ä┘î (31)

 

Artinya:

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (14: 31)

 

Berbeda dengan ayat sebelumnya yang menceritakan tentang pemimpin dan pengikut mereka yang menjadi penghuni neraka, dalam ayat ini Allah berfirman kepada Rasulullah Saw, "Bimbinglah hamba-Ku yang mukmin ke jalan yang benar dengan menegakkan shalat, menunaikan infak dan zakat. Jika para pemimpin thagut mengajak masyarakat menyembah mereka, hendaknya engkau mengajak umat manusia untuk menyembah-Ku serta ingatkan mereka akan shalat dan zakat.

 

Di kehidupan dunia, kekayaan dan persahabatan bisa menyelesaikan berbagai kesulitan. Namun pada hari kiamat, uang, harta dan teman tidak berguna sama sekali. Di sana, hanya amal soleh yang bermanfaat dan semakin tersembunyi sebuah amal dari mata orang lain, semakin ikhlas dan semakin jauh dari riya. Tetapi, terkadang infak perlu dilakukan secara terang-terangan sebagai pendidikan bagi anak-anak dan bimbingan kepada mereka untuk melakukan kebaikan. Selain itu, hal ini bisa memotivasi dan mendorong orang lain membantu sesamanya. Sebagian mufasir mengatakan, infak wajib seperti khumus dan zakat, diberikan secara terbuka agar terhindar dari cacian orang lain. Namun, infak yang sunnah hendaknya dilakukan secara tersembunyi, agar menumbuhkan spirit keikhlasan kita.

 

Jelas kiranya, infak tidak hanya berupa harta dan kekayaan semata. Namun juga meliputi segala sesuatu yang kita miliki untuk membantu orang lain, walau sekecil apapun.

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Bagi kaum mukminin, penghambaan kepada Allah menjadi medali kehormatan. Inilah pembebas manusia dari setiap ikatan dan perbudakan materi duniawi.

2. Islam adalah agama yang komprehensif. Dalam Islam, hubungan manusia dengan Allah, selaras dengan relasi antar sesama makhluk. Maka, shalat menjadi syarat diterimanya infak, begitu pula sebaliknya.

3. Kita bertransaksi dengan Tuhan dalam setiap amal. Inilah yang bermanfaat bagi kita pada hari kiamat, sebagai hari yang tidak ada perniagaan apapun di dalamnya.

Read 3350 times