Ayat ke 21
 
┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï╣┘É┘å┘ÆÏ»┘Ä┘å┘ÄϺ Ï«┘ÄÏ▓┘ÄϺϪ┘É┘å┘Å┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘å┘Å┘å┘ÄÏ▓┘æ┘É┘ä┘Å┘ç┘Å ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï¿┘É┘é┘ÄÏ»┘ÄÏ▒┘ì ┘à┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Å┘ê┘à┘ì (21)
 
Artinya:
Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. (15: 21)
 
Allah Swt adalah pencipta alam semesta dan seluruh isinya. Allah menentukan ukuran dan kapasitas tertentu bagi makhluk berdasarkan hikmah-Nya. Karena Allah adalah pencipta, maka Dia pula yang akan memenuhi seluruh kebutuhan makhluk-Nya dan Dia pula sumber seluruh p otensi dan kemampuan seluruh makhluk. Allah menurunkan setiap karunia-Nya dengan ukuran yang tepat, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai ayat al-Quran dengan menggunakan kata takdir yang berarti ukuran dan ketentuan. Meskipun demikian, hal tersebut tidak bermakna mengabaikan peran manusia dalam meraih anugerah dan kenikmatan Ilahi. Ketika manusia berusaha, maka ia akan mendapatkan karunia tersebut. Secara alamiah, tanpa usaha dan kerja keras, anugerah Ilahi tidak akan tercapai.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Alam semesta berserta seluruh potensi dan kekayaannya berada di tangan Allah Swt dan Dia menganugerahkan kenikmatan kepada makhluk-Nya sesuai kebutuhan berdasarkan hikmah dan kemaslahatan.
2. Segala sesuatu berasal dari Allah Swt. Dengan demikian kita tidak boleh mencari dan meminta kepada selain-Nya.
 
Ayat ke 22
 
┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ϻ┘äÏ▒┘æ┘É┘è┘ÄϺϡ┘Ä ┘ä┘Ä┘ê┘ÄϺ┘é┘ÉÏ¡┘Ä ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É ┘à┘ÄϺÏí┘ï ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ│┘Æ┘é┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘â┘Å┘à┘Å┘ê┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘ÉÏ«┘ÄϺÏ▓┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (22)
 
Artinya:
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (15: 22)
 
Ayat ini merupakan salah satu perwujudan rahasia Ilahi yang telah dijelaskan pada ayat sebelumnya. Di ayat tersebut dikatakan, air minum adalah kebutuhan terpenting bagi manusia untuk melanjutkan hidup. Manusia sendiri tidak bisa memenuhi dan menjamin kebutuhan tersebut dan hanya Allah mengirim awan-awan ke berbagai tempat. Melalui proses benturan antara awan, hujan turun membasahi bumi dan manusia terbebas dari dahaga.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Awan, angin dan hujan merupakan nikmat ilahi terpenting dan kehidupan manusia tergantung padanya.
2. Alam semesta berada dalam pengaturan ilahi dan Allah yang mengatur dan menetapkan hukum kausalitas di alam.
 
Ayat ke 23-25
 
┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘å┘ÅÏ¡┘Æ┘è┘É┘è ┘ê┘Ä┘å┘Å┘à┘É┘èϬ┘Å ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘ŠϺ┘ä┘Æ┘ê┘ÄϺÏ▒┘ÉϽ┘Å┘ê┘å┘Ä (23) ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘É┘à┘Æ┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ│┘ÆϬ┘Ä┘é┘ÆÏ»┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘É┘à┘Æ┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ│┘ÆϬ┘ÄÏú┘ÆÏ«┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (24) ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ç┘Å┘ê┘Ä ┘è┘ÄÏ¡┘ÆÏ┤┘ÅÏ▒┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¡┘Ä┘â┘É┘è┘à┘î Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î (25)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi. (15: 23)
 
Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu). (15: 24)
 
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (15: 25)
 
Ayat ini menyinggung tentang kehidupan dan kematian manusia. Di ayat ini, Allah berfirman, hidup dan mati kalian bukan di tangan kalian dan bukan pula di tangan yang lain. Tapi hanya Allah yang abadi dan mewarisi seluruh keberadaan. Setelah seluruh makhluk mati, pada Hari Kiamat Allah membangkitkan mereka dan dengan ilmu dan hikmah-Nya Dia memperlakukan mereka.
 
Dalam hal ini, tidak ada perbedaan antara kalian dengan orang-orang terdahulu maupun generasi mendatang. Karena di hadapan Allah Swt masa lalu, kini dan masa depan tidak bermakna sama sekali. Semua makhluk jelas di hadapan-Nya. Allah Swt, tidak pernah lupa akan masa lalu dan tidak bingung pada masa kini serta mengetahui dengan benar akan masa depan.
 
Tema mustaqdimin (orang-orang terdahulu) dan musta'khirin (generasi mendatang) memiliki makna yang luas. Terma ini bermakna orang-orang yang berpacu dengan waktu yaitu para pendahulu dan generasi mendatang. Selain itu, juga bermakna orang-orang yang berlomba dalam melakukan perbuatan baik atau orang yang maju dalam peperangan melawan musuh-musuh kebenaran.
 
Dari tiga ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Berputarnya waktu tidak mempengaruhi ilmu Allah Swt. Dalam ilmu Allah, tidak ada bedanya antara masa lalu, kini dan masa depan.
2. Jika diyakini bahwa Allah Swt mewarisi seluruh manusia, maka kita harus berusaha untuk melakukan perbuatan baik sebagai warisan untuk Hari Kiamat kelak.
3. Sebagai kelaziman hikmah Allah, orang-orang yang mati setelah hidup di dunia ini, akan dibangkitkan kembali pada hari kiamat. Dengan demikian, jika perbuatan manusia hanya berakhir dengan kematian dan tidak ada pertanggungjawaban sama sekali, maka penciptaan alam akan sia-sia belaka.