Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 12-20

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 12-133

 

┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘å┘ÄÏ│┘Æ┘ä┘Å┘â┘Å┘ç┘Å ┘ü┘É┘è ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (12) ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï«┘Ä┘ä┘ÄϬ┘Æ Ï│┘Å┘å┘æ┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ê┘æ┘Ä┘ä┘É┘è┘å┘Ä (13)

 

Artinya:

Demikianlah, Kami mamasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) kedalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir). (15: 12)

 

Mereka tidak beriman kepadanya (Al Quran) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu. (15: 13)

 

Sebelumnya telah dibahas mengenai turunnya al-Quran dan disebut sebagai pengingat. Sementara ayat 12 dan 13 surat al-Hijr ini menjelaskan perilaku kaum terdahulu yang mendengar dan memahami perkataan yang benar, namun mereka tetap tidak beriman. Sebagian dari mereka, meskipun hatinya memahami kebenaran al-Quran, namun tidak bersedia menerimanya.

 

Dalam dua ayat ini terdapat penjelasan tentang dua sunnah. Pertama, sunnah ilahi (sunnatullah) yaitu memberi hujjah terakhir bagi orang-orang Kafir, sehingga pada Hari Kiamat nanti tidak ada alasan bagi mereka untuk mengatakan bahwa mereka tidak mendengar dan mengetahui firman Allah. Kedua, sunnah atau kebiasaan para pendosa yang menolak dan memusuhi kebenaran sepanjang sejarah.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Allah menyediakan seluruh jalan petunjuk bagi umat manusia sebagai hujjah terakhir bagi mereka, hingga tidak tersisa alasan sedikitpun.

2. Faktor yang menyebabkan manusia menolak kebenaran adalah noda dan dosa yang menyelimuti hati mereka.

 

Ayat ke 14-15

 

┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘ü┘ÄϬ┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ Ï¿┘ÄϺϿ┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É ┘ü┘ÄÏ©┘Ä┘ä┘æ┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ▒┘Åϼ┘Å┘ê┘å┘Ä (14) ┘ä┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ Ï│┘Å┘â┘æ┘ÉÏ▒┘ÄϬ┘Æ Ïú┘ÄÏ¿┘ÆÏÁ┘ÄϺÏ▒┘Å┘å┘ÄϺ Ï¿┘Ä┘ä┘Æ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î ┘à┘ÄÏ│┘ÆÏ¡┘Å┘êÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (15)

 

Artinya:

Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya. (15: 14)

 

Tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir". (15: 15)

 

Para penentang meminta Rasulullah Saw agar menurunkan malaikat ke bumi. Ayat ini menyebutkan, meskipun pintu langit terbuka dan mereka mencapai alam tinggi tempat para malaikat, tetap saja mereka tidak beriman dan mencari alasan dengan mengatakan dirinya terkena sihir. Apa yang mereka sampaikan itu sebuah kebohongan dan tidak lebih dari sekedar prasangka belaka.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Mengetahui dan memahami kebenaran saja bukan jaminan untuk keimanan. Seringkali sikap penentangan dan keras kepala menjadi penghalang keimanan.

2. Orang yang tidak mau menerima kebenaran memandang mukjizat yang tertinggi sekalipun sebagai sihir.

 

Ayat ke 16-18

 

┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï¼┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É Ï¿┘ÅÏ▒┘Å┘êϼ┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ▓┘Ä┘è┘æ┘Ä┘å┘æ┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ ┘ä┘É┘ä┘å┘æ┘ÄϺϩ┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (16) ┘ê┘ÄÏ¡┘Ä┘ü┘ÉÏ©┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘ì Ï▒┘Äϼ┘É┘è┘à┘ì (17) ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘å┘É ÏºÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ▒┘Ä┘é┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÆÏ╣┘Ä ┘ü┘ÄÏú┘ÄϬ┘ÆÏ¿┘ÄÏ╣┘Ä┘ç┘Å Ï┤┘É┘ç┘ÄϺϿ┘î ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘î (18)

 

Artinya:

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya). (15: 16)

 

Dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk. (15: 17)

 

Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (15: 18)

 

Ayat sebelumnya menjelaskan, seandainya orang-orang kafir dan para penentang mencapai angkasa dan menyaksikan para malaikat serta mendengarkan perkataannya, maka tetap saja mereka tidak akan beriman. Meskipun demikian, menembus alam gaib tidak mudah, karena setan yang berusaha mencapai dan mendengarkan berita haib, dimurkai Allah dan diusir dengan lemparan bintang yang berapi. Allah menciptakan alam semesta ini dengan indah. Keindahan semakin terasa di malam hari. Semua itu terjadi dengan kehendak Ilahi.

 

Dari tiga ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Perputaran planet-planet dan bintang pada porosnya masing-masing merupakan salah satu bentuk tauhid pada alam.

2. Di manapun setan berada, kita harus memeranginya sehingga pusat pengelolaan masyarakat terjaga dari antek-antek setan.

 

Ayat ke 19-20

 

┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Ä ┘à┘ÄÏ»┘ÄÏ»┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ä┘Æ┘é┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ Ï▒┘Ä┘ê┘ÄϺÏ│┘É┘è┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ¿┘ÄϬ┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ▓┘Å┘ê┘å┘ì (19) ┘ê┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ ┘à┘ÄÏ╣┘ÄϺ┘è┘ÉÏ┤┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ ┘ä┘ÄÏ│┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘ÉÏ▒┘ÄϺÏ▓┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (20)

 

Artinya:

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (15: 19)

 

Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya. (15: 20)

 

Melanjutkan pembahasan tentang kekuasaan Ilahi dalam penciptaan, ayat 19-20 mengisyaratkan tentang nikmat tanah dan berkahnya bagi manusia. Ayat ini menyebutkan bahwa seluruh alam semesta dari gunung hingga lautan tercipta sesuai takaran yang tepat dan bukan terjadi secara kebetulan. Dengan demikian, Allah menyediakan seluruh kebutuhan hidup manusia. Selain manusia, terdapat makhluk lain yang hidup dimuka bumi ini dan Allah memberikan rezeki kepada mereka dan memenuhi keperluannya.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Tumbuhnya tanaman dari tanah merupakan salah satu karunia terbesar dari Allah Swt. Tanah yang kering kerontang, tidak memberikan manfaat apapun.

2. Allah Swt menjamin rezeki manusia dan seluruh makhluk lainnya dan jika terdapat kesulitan hak itu disebabkan lemahnya perencanaan.

Read 3964 times