Ayat ke 7-8
 
┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏú┘ÆϬ┘É┘è┘å┘ÄϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ÄϺϪ┘É┘â┘ÄÏ®┘É ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆϬ┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏÁ┘æ┘ÄϺϻ┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (7) ┘à┘ÄϺ ┘å┘Å┘å┘ÄÏ▓┘æ┘É┘ä┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ÄϺϪ┘É┘â┘ÄÏ®┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ÏÑ┘ÉÏ░┘ïϺ ┘à┘Å┘å┘ÆÏ©┘ÄÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (8)
 
Artinya:
Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?" (15: 7)
 
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (15: 8)
 
Telah disebutkan sebelumnya bahwa para penentang nabi-nabi tidak pernah mampu menghadapi argumentasi logis dan transpara serta ajaran mereka yang bersumber dari fitrah. Sebagai balasannya mereka melontarkan kalimat-kalimat yang berisikan cacian dan penistaan kepada para nabi. Ironis memang mereka bahkan menilai para nabi sebagai orang gila dan menganggap dirinya sebagai orang berakal.
 
Ayat 7-8 surat al-Hijr membeberkan ucapan tidak logis para penentang Nabi Muhammad Saw. Menurut ayat ketujuh, mereka meminta kepada Nabi Muhammad Saw agar diberi kesempatan melihat malaikat dan mendengar langsung suara wahyu agar mereka dapat menerima kebenaran. Kenyataannya, seseorang yang tidak menerima ajakan nabi, tidak akan menerima pula ucapan malaikat. Permintaan mereka hanya alasan belaka untuk tidak menerima dakwah Nabi Muhammad Saw.
 
Selain itu, Allah Swt tidak punya kewajiban mengabulkan setiap permintaan orang yang ingin beriman, apa lagi harus mengirimkan malaikat kepada mereka. Sebenarnya masalah paling penting kembali pada argumentasi, kebenaran ucapan dan mukjizat para nabi. Bila semua itu mampu memuaskan, maka ajakan para nabi sudah harus diterima. Sebaliknya, bila kebenaran dan mukjizat tidak dapat diterima, maka konsekwensinya ajakan mereka tidak dapat diterima. Perlu dicamkan bahwa para pertapa India mampu melakukan hal-hal aneh dan luar biasa. Namun kita tidak bisa mempercayai ucapan mereka begitu saja hanya karena mampu melakukan hal-hal luar biasa, karena tidak bersandarkan argumentasi yang dapat diterima.
 
Ayat kedelapan menyebutkan, bila Allah mengabulkan permintaan para penentang nabi dengan menurunkan malaikat ke hadapan mereka, maka tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menerima ajakan para nabi. Karena bila mereka masih menentang juga, niscaya Allah langsung menurunkan azab kepada mereka. Ini jelas bertentangan dengan janji Allah yang akan memberikan tempo kepada para penentang nabi.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Jangan memperhatikan alasan yang disampaikan oleh orang-orang kafir dan para penentang agama. Karena setiap permintaan yang penuhi bakal dicecar permintaan yang lain.
2. Turunnya malaikat bukan karena permintaan masyarakat atau hawa nafsu, tapi berdasarkan kebenaran dan maslahat Ilahi.
 
Ayat ke 9
 
ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘å┘ÄÏ▓┘æ┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ϻ┘äÏ░┘æ┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄÏ¡┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ©┘Å┘ê┘å┘Ä (9)
 
Artinya:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (15: 9)
 
Dalam ayat ini Allah berusaha menyenangkan hati orang mukmin saat menghadapi tuduhan dan sikap para penentang dengan firman-Nya, "Kalian jangan meragukan kebenaran al-Quran, karena al-Quran berasala dari Allah Swt yang diturunkan ke dalam hati nabi dan Allah sendiri yang akan menjaganya. Artinya, saat al-Quran diturunkan, disampaikan kepada masyarakat dan ditulis, tidak ada campur tangan pihak lain apa lagi penyimpangan.
 
Allah tidak akan membiarkan ada tambahan atau pengurangan dalam al-Quran sampai dunia berakhir. Sejarah menjadi bukti akan keautentikan al-Quran hingga kini. Belum lagi banyak kaum Muslimin yang menghapal seluruh al-Quran dan senantiasa menjaganya dengan membacanya di waktu-waktu salat maupun di luarnya. Penulis al-Quran ada beberapa orang yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad Saw dan mereka bisa membandingkan tulisan masing-masing dengan lainya agar tidak terjadi kesalahan penulisan.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Al-Quran adalah pengingat Allah yang mampu melindungi manusia dari kelalaian yang menjadi sumber penderitaan manusia.
2. Salah satu kelebihan Al-Quran dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya adalah keterjagaannya dari segala bentuk penyimpangan.
 
Ayat ke 10-11
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä ┘ü┘É┘è Ï┤┘É┘è┘ÄÏ╣┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ê┘æ┘Ä┘ä┘É┘è┘å┘Ä (10) ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏú┘ÆϬ┘É┘è┘ç┘É┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ Ï¿┘É┘ç┘É ┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘Ä┘ç┘ÆÏ▓┘ÉϪ┘Å┘ê┘å┘Ä (11)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu. (15: 10)
 
Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (15: 11)
 
Salah satu sunnah Ilahi adalah risalah para nabi akan terus berlanjut. Oleh karenanya Allah menyebarkan sejumlah nabi di berbagai tempat dan kaum. Selain mereka punya tugas berdakwah ada sekelompok nabi yang diutus dengan disertai kitab yang menjadi landasan hukum bagi masyarakatnya. Mereka disebut dengan istilah Nabi Ulul Azmi. Namun kendala terbesar yang dihadapi para nabi kembali pada kelompok orang keras kepala yang selalu menentang ajaran mereka. Dengan melecehkan, menistakan dan menuduh para nabi dengan berbagai tuduhan, sebenarnya mereka tengah berusaha menghalangi dakwah ilahi yang disampaikan para nabi ke masyarakat. Mereka senantiasa menghalang-halangi masyarakat mengimani ajakan para nabi.
 
Dua ayat ini menjelaskan usaha penentang para nabi dengan tujuan memperingatkan kaum mukminin agar tidak sampai putus asa. Karena hal itu akan membuat akidah mereka menjadi lemah. Mereka harus tahu bahwa apa yang dilakukan para penentang kebenaran selalu ada dalam sejarah manusia. Tentu saja sikap seperti mengolok-olok dan menghina kehidupan sederhana para nabi dan pengikut mereka hanya cara untuk menutupi kelemahan mereka menghadapi argumentasi logis para nabi.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Mencermati masalah yang menimpa orang lain di sepanjang sejarah mampu memberikan kekuatan bagi seseorang dalam menghadapi masalah.
2. Sekalipun para penentang setiap nabi yang diutus Allah selalu mengolok-olok mereka, namun Allah tetap mengirim nabi-Nya. Karena Allah harus menyempurnakan hujjah-Nya kepada suatu masyarakat di setiap zaman agar tidak ada lagi alasan di hari akhirat.