Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 65-73

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 65-66

 

┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ│┘ÆÏ▒┘É Ï¿┘ÉÏú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä Ï¿┘É┘é┘ÉÏÀ┘ÆÏ╣┘ì ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘É ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÉÏ╣┘Æ Ïú┘ÄÏ»┘ÆÏ¿┘ÄϺÏ▒┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘ä┘ÆϬ┘Ä┘ü┘ÉϬ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘î ┘ê┘ÄϺ┘à┘ÆÏÂ┘Å┘êϺ Ï¡┘Ä┘è┘ÆϽ┘ŠϬ┘ÅÏñ┘Æ┘à┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (65) ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏÂ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Ä Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï»┘ÄϺϿ┘ÉÏ▒┘Ä ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É ┘à┘Ä┘é┘ÆÏÀ┘Å┘êÏ╣┘î ┘à┘ÅÏÁ┘ÆÏ¿┘ÉÏ¡┘É┘è┘å┘Ä (66)

 

Artinya:

Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu". (15: 65)

 

Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh. (15: 66)

 

Dalam acara sebelumnya telah dijelaskan bagaimana para malaikat setelah bertemu Nabi Ibrahim as mereka segera menemui Nabi Luth as dan mengabarkan tentang kehancuran kaumnya. Sementara di ayat yang telah dibacakan tadi menyebut para malaikat menyampaikan waktu dan bagaimana cara Nabi Luth as beserta rombongan keluar dari kota. Mereka menyampaikan janji pasti Allah akan menurunkan azab-Nya dan akan menghancurkan seluruh kaum Nabi Luth as. Benar, orang-orang yang bakal ditimpa ilahi itu saat diberitahu oleh Nabi Luth as mereka mengatakan, "Bila apa yang engkau katakan itu benar, percepat turunnya azab tersebut." Ucapan itu membuktikan betapa mereka memang layak ditimpa azab Ilahi.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Saat azab ilahi turun sesuatu yang kering dan basah tidak terbakar bersama-sama dan hanya orang-orang jahat yang terkena azab, sementara orang-orang mukmin ditakdirkan selamat.

2. Ketika perbuatan dosa tidak lagi terbatas pada individu tapi telah menyebar menjadi dosa sosial, masyarakat harus menanti turunnya azab Ilahi.

 

Ayat ke 67-69

 

┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Ä Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ»┘É┘è┘å┘ÄÏ®┘É ┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ¿┘ÆÏ┤┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (67) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É ÏÂ┘Ä┘è┘Æ┘ü┘É┘è ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ü┘ÆÏÂ┘ÄÏ¡┘Å┘ê┘å┘É (68) ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ«┘ÆÏ▓┘Å┘ê┘å┘É (69)

 

Artinya:

Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. (15: 67)

 

Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), (15: 68)

 

Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina". (15: 69)

 

Ketika para malaikat memasuki rumah Nabi Luth as, isteri beliau menginformasikan kedatangan para tamu kepada para penentang Nabi Luth as. Setelah mendapat berita dari isteri Nabi Luth as, mereka segera mengelilingi rumah beliau. Nabi Luth as kemudian mendatangi mereka dan berkata, "Mereka ini adalah tamu-tamu saya. Oleh karena itu jangan melakukan apa-apa terhadap mereka sehingga saya menjadi malu."

 

Dari tiga ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Masyarakat pendosa selalu mendorong sesamanya untuk melakukan dosa dan saling memberikan informasi untuk melakukan itu.

2. Tamu punya posisi tertentu yang dihormati dan tuan rumah punya kewajiban melindungi kehormatan dan hak-haknya.

 

Ayat ke 70-71

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ ┘å┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘É Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘ÄϺ┘ä┘Ä┘à┘É┘è┘å┘Ä (70) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É Ï¿┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É┘è ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϺÏ╣┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (71)

 

Artinya:

Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?" (15: 70)

 

Luth berkata: "Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)". (15: 71)

 

Nabi Luth as menghalangi mereka untuk mengganggu tamu-tamunya. Menghadapi sikap Nabi Luth as, mereka malah dengan congkak berusaha memutarbalikkan fakta dan mengatakan, "Engkau tidak memberi izin mereka menjadi tamumu. Oleh karenanya keluarkan mereka dari rumahmu dan berikan kepada kami. Nabi Luth as yang mengetahui niat buru mereka mengatakan, "Bila kalian memang berkata benar, mengapa kalian punya niat buruk terhadap tamu-tamuku. Ini putri-putriku. Nikahilah dengan mereka dan jauhkanlah diri kalian dari perbuatan dosa. Karena pernikahan adalah cara alami manusia untuk menuntaskan insting alamiahnya. Mengapa kalian malah ingin melakukan perbuatan terlarang, melakukan hubungan sesame jenis? Namun jelas mereka tidak punya jawaban pasti dan bersikeras agar keingingin mereka terpuaskan.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Bila masyarakat telah rusak, baik mereka melakukan kejahatan atau dosa biasanya mereka malah merasa dirinya sebagai yang benar dan menuntut orang-orang saleh agar menuruti keinginannya.

2. Untuk menahan seseorang melakukan dosa harus dilakukan dengan memperkenalkan masyarakat akan cara-cara yang benar dan halal. Dengan mengetahui itu mereka akan menahan dirinya dari berbuat dosa. Karena Islam tidak memerintahkan untuk melenyapkan naluri manusia tapi mengajarkan manusia agar memanfaatkannya dengan benar.

 

Ayat ke 72-73

 

┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å┘â┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ü┘É┘è Ï│┘Ä┘â┘ÆÏ▒┘ÄϬ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ç┘Å┘ê┘å┘Ä (72) ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘ÄϬ┘Æ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘è┘ÆÏ¡┘ÄÏ®┘Å ┘à┘ÅÏ┤┘ÆÏ▒┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (73)

 

Artinya:

(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (15: 72)

 

Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. (15: 73)

 

Sekalipun Nabi Luth as telah mengajukan permintaan yang tepat kepada mereka, namun para pendosa ini tetap ingin melakukan dosa. Tampaknya mereka merasa nikmat melakukan dosa. Mereka tidak melihat kebenaran dan tidak tahu apa itu kebenaran. Dalam kondisi yang demikian, Allah akhirnya menurunkan azab-Nya kepada umat Nabi Luth as dengan suara keras yang mengguntur yang mengakibatkan munculnya gempa bumi hebat. Mereka semua binasa dan hendaknya menjadi pelajaran bagi generasi masa depan sehingga tidak mencontoh kaum ini yang menjadikan kebaikan sebagai kemungkaran dan sebaliknya.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Dosa juga dapat membuat orang kecanduan dan mengotori akal manusia. Perbuatan dosa dapat menyimpangkan manusia sehingga melihat segalanya terbalik.

2. Azab Ilahi tidak hanya terjadi di Hari Kiamat dan masyarakat yang melakukan perbuatan dosa dapat ditimpa azab Ilahi di dunia ini juga.

Read 2478 times