Ayat ke 35
 
┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïú┘ÄÏ┤┘ÆÏ▒┘Ä┘â┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ê┘Æ Ï┤┘ÄϺÏí┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘ÄϺ Ï╣┘ÄÏ¿┘ÄÏ»┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ïó┘ÄÏ¿┘ÄϺÏñ┘Å┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï¡┘ÄÏ▒┘æ┘Ä┘à┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ü┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ü┘Ä┘ç┘Ä┘ä┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘äÏ▒┘æ┘ÅÏ│┘Å┘ä┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ¿┘Ä┘ä┘ÄϺÏ║┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘Å (35)
 
Artinya:
Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin) Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; Maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (16: 35)
 
Di sepanjang sejarah salah satu hal yang dijadikan justifikasi oleh kaum musyrikin adalah masalah Jabr. Mereka mengatakan bahwa Tuhan yang menghendaki mereka untuk menyembah berhala karena jika tidak mereka pasti akan menyembah Tuhan. Klaim kaum musyrikin ini juga disebutkan pada ayat lain dalam al-Quran. Padahal Allah Swt memberikan manusia akal, kebebasan memilih, dan nurani bahkan mengutus para nabi untuk membimbing mereka menunjukkan kebatilan dan kebenaran. Untuk masalah kebebasan memilih, Allah Swt menghendaki manusia untuk bebas menentukan pilihan mereka dengan bantuan akal dan petunjuk dari para nabi. Dalam hal ini, manusia dapat memilih jalan kebenaran atau bahkan kebatilan.
 
Dengan demikian, Allah tidak memaksa seorang manusia pun untuk beriman kepada Nya dan tidak memaksa manusia untuk menjadi musyrik. Pilihan iman, dan kesyirikan, sepenuhnya berada di tangan manusia sendiri. Selain itu, harus diperhatikan pula bahwa mengingat Allah Swt telah menyediakan seluruh faktor hidayah dan bimbingan bagi manusia, maka ini semua berarti bahwa Allah Swt tidak menghendaki satupun makhluknya yang menyimpang atau menyekutukan-Nya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Justifikasi pemikiran dan perbuatan yang tidak benar, lebih berbahaya dari pemikiran dan perbuatan itu sendiri karena akan menutup pintu taubat dan menghancurkan jalan kembali.
2. Tugas para nabi adalah menyampaikan dan dakwah, bukan memaksa masyarakat untuk beriman kepada Allah Swt.
 
Ayat ke 36
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÄϽ┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ïú┘Å┘à┘æ┘ÄÏ®┘ì Ï▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ïϺ Ïú┘Ä┘å┘É Ïº┘ÅÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘ÄϺϼ┘ÆϬ┘Ä┘å┘ÉÏ¿┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÀ┘æ┘ÄϺÏ║┘Å┘êϬ┘Ä ┘ü┘Ä┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘Ä┘å┘Æ ┘ç┘ÄÏ»┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘Ä┘å┘Æ Ï¡┘Ä┘é┘æ┘ÄϬ┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ïº┘äÏÂ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺ┘ä┘ÄÏ®┘Å ┘ü┘ÄÏ│┘É┘èÏ▒┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ü┘ÄϺ┘å┘ÆÏ©┘ÅÏ▒┘Å┘êϺ ┘â┘Ä┘è┘Æ┘ü┘Ä ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä Ï╣┘ÄϺ┘é┘ÉÏ¿┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘Å┘â┘ÄÏ░┘æ┘ÉÏ¿┘É┘è┘å┘Ä (36)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu". Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (16: 36)
 
Menyusul pernyataan kaum musyrik terkait kesyirikan mereka tersebut, Allah Swt dalam ayatnya menekankan bahwa Allah Swt telah mengutus para nabi untuk seluruh umat-Nya yang akan membimbing manusia menuju jalan kebenaran. Jalan yang benar adalah penghambaan kepada Allah Swt bukan kepada para penguasa yang zalim. Jelas bahwa orang yang memilih jalannya seperti yang ditunjukkan oleh para nabi, maka mereka mendapatkan hidayah dari Allah Swt. Namun ketika seseorang mengingkari kebenaran, maka ia akan tersesat dan menyimpang. Ini semua berhubungan langsung dengan manusia bukan dengan Allah Swt.
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Perlawanan terhadap kezaliman dan penguasa lalim, merupakan tugas utama para nabi.
2. Agama dan politik bukan dua hal yang terpisah karena penerimaan agama tidak dapat menyatu dengan penerimaan kekuasaan zalim.
3. Sunnah Allah tentang masyarakat dan sejarah berlaku di setiap masa. Oleh karena itu dengan perenungan mendalam kita dapat memilih jalan yang benar untuk masa depan kita.
 
Ayat ke 37
 
ÏÑ┘É┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏ¡┘ÆÏ▒┘ÉÏÁ┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘ç┘ÅÏ»┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘ç┘ÆÏ»┘É┘è ┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÅÏÂ┘É┘ä┘æ┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘å┘ÄϺÏÁ┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (37)
 
Artinya:
Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, Maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong. (16: 37)
 
Ayat ini adalah dalam rangka membesarkan hati para nabi dan orang-orang mukmin. Bahwa agar mereka tidak berharap semua orang beriman dan agar mereka tidak terlalu menyesali penyimpangan orang-orang Musyrik. Hal itu disebabkan kaum Musyrik menentang kebenaran dan bersikeras melawannya. Mereka bukan tidak memahami kebenaran melainkan menolak menerimanya, dan oleh sebab itu mereka dan perilaku mereka tidak patut untuk disesali.
 
Ayat tadi ditujukan kepada orang-orang Kafir dan Musyrik yang memerangi hakikat dan kebenaran. Allah Swt juga tidak mengasihi kondisi dan perbuatan mereka. Namun perlu ditekankan pula bahwa kondisi orang-orang Kafir dan Musyrik dewasa ini tidak demikian. Kekufuran dan kesyirikan sebagian besar mereka diakibatkan oleh ketidaksadaran dan tidak adanya pengetahuan, dan ini merupakan tugas umat Islam untuk menyadarkan dan membimbing mereka. Pengalaman membuktikan bahwa jika kita menyampaikan kebenaran dengan cara yang proporsional, maka mereka akan beriman kepada Allah Swt.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Terkadang manusia sedemikian tersesat dan menyimpang sehingga tidak terbuka lagi pintu taubat bagi mereka. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat diberi hidayah ketika di dunia dan tidak dapat tertolong di akhirat.
2. Untuk orang-orang yang memang tidak bisa diberi hidayah, kita tidak boleh menyesalinya, namun untuk orang-orang kafir yang masih dapat dibimbing, kita harus berupaya menunjukkan jalan kebenaran kepada mereka.