Surat Adh-Dhariyat 15-23
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آَخِذِينَ مَا آَتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18) وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (19)
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, (51: 15)
sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. (51: 16)
Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. (51: 17)
Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (51: 18)
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (51: 19)
Salah satu metode pendidikan al-Quran adalah memberi perbandingan antara manusia baik dan buruk. Di pembahasan sebelumnya telah disinggung orang-orang yang mengingkari Hari Kiamat dan mereka yang melakukan perbuatan buruk. Ayat ini menjelaskan karakteristik orang baik dan mengatakan, "Orang-orang ini di Hari Kiamat menerima rahmat khusus Tuhan, karena di dunia mereka adalah orang baik dan berbuat baik kepada orang lain.
Mungkin dikatakan bahwa sebagian orang yang mengingkari Ma'ad (Hari Kebangkitan) akan membantu orang lain karena pertemanan, tapi orang orang mukmin selain berbuat baik kepada hamba Tuhan, juga memiliki hubungan dengan Allah Swt, gemar melakukan shalat, munajat dan istighfar (meminta ampun). Di siang hari mereka memikirkan orang lain dan merasakan kesedihan mereka, serta di malam hari memikirkan dirinya dengan Tuhan serta memperkuat hubungan spriitualnya dengan Tuhan.
Dari lima ayat tadi terdapat lima poin penting yang dapat dipetik:
1. Mengabaikan kesenangan duniawi yang tercemar dosa mengarah pada kesenangan abadi di akhirat.
2. Hubungan dengan Tuhan, doa dan munajat kepada-Nya dari satu sisi, dan berbuat baik kepada sesama manusia yang membutuhkan dari sisi lain, adalah dua sayap untuk terbang ke maqam malakuti dan mencapai kebahagiaan abadi. Tanpa keduanya, manusia tidak akan sampai ke tujuan.
3. Mengkhususkan malam hari untuk shalat dan munajat kepada Tuhan serta mengurangi tiduk malam adalah karakteristik orang-orang bertakwa.
4. Waktu terbaik untuk beristighfar dan memohon ampun dari dosa kepada Tuhan adalah di waktu sahar.
5. Apa yang diberikan kepada orang yang membutuhkan sejatinya hak mereka, karena Tuhan menetapkan hak bagi orang miskin di setiap harta manusia. Oleh karena itu, dilarang untuk mengungkit-ungkit pemberian tersebut.
وَفِي الْأَرْضِ آَيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ (20) وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ (21) وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ (22) فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ (23)
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. (51: 20)
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (51: 21)
Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. (51: 22)
Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan. (51: 23)
Ayat sebelumnya berbicara mengenai Hari Kiamat. Ayat kali ini berbicara tentang memahami mabda dan mengatakan, mengapa manusia tidak membuka matanya dan memandang keagungan penciptaannya dan dunia di sekitarnya ? Ucapan para pemimpin agama menekankan poin ini bahwa "Siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya".
Saat ini ada puluhan jurusan di universitas di bidang ilmu kedokteran dan psikologi yang mempelajari berbagai dimensi manusia, badan serta mentalnya untuk mencapai pemahaman lebih sempurna mengenai manusia. Namun demikian, meski ada upaya besar manusia di bidang ini, dapat dikatakan bahwa masih banyak dimensi manusia yang belum dipahami, dan sampai kini dapat disebut manusia adalah makhluk misterius.
Tahapan pertumbuhan manusia dari bentuk janin hingga pertumbuhannya dalam bentuk manusia dewasa dan sempurna, serta kemampuan dan potensi unik yang terpendam di dalamnya, termasuk keajaiban penciptaan dan menunjukkan bahwa Tuhan Maha Mengatahui akan segala kebutuhan manusia.
Setiap anggota badan seperti mata, telinga, gigi atau anggota dalam tubuh seperti sirkulasi darah, pencernaan, pernafasan atau sistem kekebalan tubuh membutuhkan tenaga profesional untuk memperlajari anggota badan tersebut, serta memahami lebih baik struktur dan kinerjanya.
Di sisi lain, bumi yang kita tempati, jaraknya dengan matahari dan planet lain, beragam gerakannya termasuk rotasi bumi dan revolusi bumi (perputaran bumi mengelilingi matahari), gunung yang menjulang tinggi dan lembah yang dalam, samudra sebagai sumber air di bumi, seluruhnya adalah tanda-tanda ilmu dan pengaturan Tuhan.
Sejatinya bumi tak ubahnya seperti seorang ibu yang penyayang, yang memenuhi kebutuhan alami manusia dan ribuan jenis hewan yang hidup di planet ini. Tanahnya yang lembut membuat tumbuhan dan pohon hidup serta menghasilkan buah-buahan. Selain itu, gunung yang kokoh menyimpan beragam tambang dan material yang dibutuhkan manusia.
Jelas bahwa jika seseorang memikirkan dengan teliti penciptaan manusia dan dunia, maka ia akan memahami keberadaan pencipta yang bijaksana dan maha mengetahui, di mana penciptaan Tuhan tersebut didasari hikmah dan kebijaksanaan serta memiliki tujuan tinggi dari penciptaan manusia di dunia ini. Tujuan yang pastinya tidak akan berakhir dengan kematian manusia, tapi tujuan ini mencakup kehidupan setelah kematian manusia.
Dari empat ayat tadi terdapat empat poin penting yang dapat dipetik:
1. Salah satu metode al-Quran untuk mengenal pencipta adalah memperhatikan tanda-tanda Tuhan di muka bumi, di mana akan membuat manusia yakin akan keberadaan Tuhan yang Maha Mengetahui dan Kuasa. Wajar dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta terungkapnya misteri alam, tanda-tanda ilmu dan kekuatan Tuhan di bumi semakin nyata.
2. Mengenal diri, salah satu metode terbaik mengenal Tuhan yang akan membawa manusia mengenal penciptanya.
3. Sumber rezeki dari langit. Langit dan bumi saling membantu dan mempersiapkan rezeki manusia. Sinar matahari dan awan, angin serta hujan menghidupkan tanah yang mati dan memberi makan seluruh makhluk hidup.
4. Kekuatan berbicara merupakan salah satu anugerah khusus Tuhan kepada manusia, di mana Tuhan mengambil contoh dan perumpamaan atas kebenaran ucapan dan janji-Nya dengan manusia yang dapat berbicara.