Surah al-Waqi'a ayat 75-96

Rate this item
(0 votes)
Surah al-Waqi'a ayat 75-96

فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ (75) وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ (76) إِنَّهُ لَقُرْآَنٌ كَرِيمٌ (77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78) لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ (79) تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (80) أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنْتُمْ مُدْهِنُونَ (81) وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ (82)

Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. (56: 75)

Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. (56: 76)

Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, (56: 77)

pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), (56: 78)

tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56: 79)

Diturunkan dari Rabbil 'alamiin. (56: 80)

Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini? (56: 81)

kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah. (56: 82)

Beberapa seri sebelumnya dibicarakan tentang pengingkaran Hari Kiamat oleh orang kafir dan para pengingkar lainnya. Jelas bahwa jalan tunggal bagi kita untuk mengenal dan memahami hari kiamat adalah wahyu ilahi yang disampaikan para nabi kepada manusia, dan mengingat orang kafir dan pengingkar menolak wahyu dan kenabian (nubuwah), dengan sendirinya mereka juga mengingkari hari kiamat.

Ayat ini dimulai dengan sumpah atas nama posisi bintang-bintang. Saat ini sangat jelas bagi manusia bahwa ada ribuan miliar bintang di langit, posisi dan tempat setiap bintang ini pasti dan jelas di angkasa. Bintang-bintang ini bergerak dan mengambang di orbitnya sendiri dan jalur serta orbitnya dan bahkan kecepatan masing-masing sangat tepat dan diperhitungkan.

Salah satu contohnya adalah tata surya. Menurut perhitungan para ilmuwan, sistem orbit planet-planet tata surya sangat tepat dan diperhitungkan sehingga mengejutkan setiap orang yang berpikir. Di sinilah kita menyadari pentingnya sumpah al-Qur'an terhadap posisi bintang-bintang dan jalur pergerakannya, dan ini adalah salah satu mukjizat al-Qur'an.

Ayat ini lebih lanjut mengisyaratkan keagungan al-Qur'an dan ajaran tingginya, serta mengatakan, " Tuhan yang sama yang menciptakan langit dengan keagungan dan menempatkan milyaran bintang pada orbitnya yang tetap telah menurunkan al-Qur'an untuk membimbing kalian manusia."

Kitab suci ini dengan murah hati memberi kalian pengetahuan dan kebenaran yang dibutuhkan manusia untuk mencapai kesempurnaan dan keunggulan, jauh dari kesalahan, dan tidak pelit dalam hal ini.

Tentu saja, syarat mendapatkan manfaat dari ilmu ini adalah semangat murni pencarian kebenaran. Oleh karena itu, orang-orang yang keras kepala dan jiwanya terjangkiti karat dan polusi, tidak dapat mengambil manfaat dari kebenarannya dalam urusan dunia dan akhirat.

Dari delapan ayat tadi terdapat lima pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Allah Swt bersumpah di al-Quran atas nama posisi bintang-bintang, dan menekakan urgensi masalah ini.

2. Pencipta agung alam semesta ini telah menurunkan al-Qur'an untuk memberi petunjuk kepada manusia ke pertumbuhan dan kesempurnaan. Benar ! takwini dan tasyri' berada di tangan Tuhan Yang Maha Esa, dan dan segala sesuatu berasal dari sumber yang sama.

3. Al-Qur'an adalah kalam ilahi. Kitab suci ini bukan sekedar kata-kata dan ungkapan, tapi kandungannya sangat tinggi, dan tetap terjaga di sisi Tuhan. Itu bebas dari segala jenis kata-kata kotor dan tidak senonoh dan itu adalah sumber martabat dan rasa hormat bagi orang yang beriman.

4. Ruh yang tercemar dengan berbagai keburukan tidak memiliki kemampuan untuk memahami dan menerima kebenaran al-Qur'an, dan hanya orang yang bersih dan suci yang dapat memanfaatkan petunjuk al-Qur'an.

5. Mengabaikan ajaran tinggi al-Qur'an dan meremehkannya akan menyeret manusia untuk mengingkari hari kiamat.

فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ (83) وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ (84) وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَكِنْ لَا تُبْصِرُونَ (85) فَلَوْلَا إِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ (86) تَرْجِعُونَهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (87)

Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, (56: 83)

padahal kamu ketika itu melihat, (56: 84)

dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, (56: 85)

maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? (56: 86)

Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? (56: 87)

Ayat ini kembali mengisyaratkan isu hari kiamat dan detik-detik kematian. Ayat ini mengatakan, "Kehidupan dan kematian kalian manusia berada di tangan Tuhan, dan ketika kematian mendatangi salah satu dari kalian, tidak ada yang dapat lari darinya. Bahkan dokter dengan peralatan paling canggih pun tidak mampu menyelamatkan pasien yang tengah meregang nyawa dan ia hanya dapat menyaksikan pasien tersebut meninggal dunia.

Orang yang mengingkari Tuhan dan mengandalkan kekuatan dan pengetahuan manusia, jika salah satu kerabatnya menghadapi kematian, apakah ia mampu mencegahnya dan mengembalikan kehidupan orang tersebut ? Bagaimana mungkin orang ini tidak mau mengakui bahwa umat manusia tunduk pada kekuasaan dan kehendak Tuhan dan bahwa hanya kehendak-Nya yang mengatur dunia?

Dari lima ayat tadi terdapat dua pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Kekuatan yang sama yang merenggut nyawa orang dan tidak ada yang bisa menghentikannya, juga akan mengembalikan nyawa mereka di Hari Kiamat dan tidak ada yang bisa menghentikan kehendak-Nya.

2. Pada saat kematian, Tuhan lebih dekat dengan manusia daripada kerabatnya, tetapi yang lain tidak memahami kebenaran ini.

فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ (88) فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّةُ نَعِيمٍ (89) وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ (90) فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ (91) وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ (92) فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ (93) وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ (94) إِنَّ هَذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ (95) فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (96)

adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (56: 88)

maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan. (56: 89)

Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, (56: 90)

maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan. (56: 91)

Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat, (56: 92)

maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, (56: 93)

dan dibakar di dalam jahannam. (56: 94)

Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. (56: 95)

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar. (56: 96)

Di awal surat ini, manusia dibagi menjati tiga kelompok; Orang yang dekat dengan Tuhan, orang yang selamat dan bahagia, serta orang-orang tersesat. Ayat ini yang merupakan ayat terakhir dari Surat al-Waqi'a, kembali menyinggung ketiga kelompok ini dan mengatakan, sejak kematian hingga masuk ke alam barzakh, kondisi ketika kelompok ini berbeda, dan terus berlanjut hingga terjadinya hari kiamat.

Orang-orang yang dekat dengan Tuhan (Muqarrabin) atau orang-orang terdepan dalam iman dan amal saleh, terbebas dari kesulitan dunia, dan mencicipi beragam kenikmatan. Sementara kelompok yang selamat dan bahagia (Ahlul Yamin), juga disambut oleh orang-orang suci dan orang-orang yang bahagia dan menemani mereka. Sementara orang sesat dan yang mengingkari hari kiamat, sejak kematian, mereka mendapat azab pedih hingga hari kiamat serta kemudian dimasukkan ke neraka.

Apa yang disebutkan surat ini mengenai hari kiamat, seluruhnya adalah kebenaran, dan orang beriman meyakininya. Mereka mensucikan Tuhan dari segala bentuk kezaliman kepada hamba-Nya, dan senantiasa bertasbih kepada-Nya.

Dari sembilan ayat tadi terdapat dua pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Masyarakat umum takut akan kematian dan menganggapnya sulit dan menyakitkan, tetapi bagi mereka yang dekat dengan Tuhan, kematian adalah awal untuk mencapai beberapa berkah besar: dengan kematian, mereka dibebaskan dari kesedihan dan kesulitan dunia, dan mencapai kemudahan dan kenyamanan. Rahmat Tuhan meliputi mereka dan mereka mencapai kesuksesan abadi.

2. Sejak kematian, pahala dan azab mulai berlaku, serta akan berlanjut hingga hari kiamat.

Read 305 times