Surah al-Hadid ayat 10-15

Rate this item
(0 votes)
Surah al-Hadid ayat 10-15

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (10) مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ (11)

Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (57: 10)

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. (57: 11)

Pada pertemuan sebelumnya telah dijelaskan bahwa iman kepada Allah memiliki kelaziman dan salah satunya adalah mendermakan harta dan menginfakkan di jalan Allah. Ayat-ayat ini menekankan dua poin:

Pertama, mereka yang berada dalam kondisi krisis dan berbahaya tapi berkorban harta dan jiwanya, dan membantu Islam dan Muslimin, dirinya lebih mulia di sisi Allah ketimbang mereka yang berinfak dan berjihad ketika umat Islam dalam kondisi kuat.

Kedua, apa yang diinfakkan di jalan Allah, sejatinya disimpan di sisi Allah dan di Hari Kiamat Allah akan memberikan pahala beberapa kali lipat.

Apa yang kalian pinjamkan kepada mereka yang membutuhkan, pada dasarnya Allah mengambilnya dari kalian dan seakan-akan kalian meminjamkan kepada Allah, tidak kepada mereka yang membutuhkan.

Dari dua ayat ini kita dapat memetik sejumlah pelajaran berharga sebagai berikut:

1. Mendukung keuangan para pejuang Islam dan terlibat dalam jihad dan perjuangan melawan penindasan termasuk kelaziman iman kepada Allah.

2. Melakukan kewajiban dalam kondisi sulit dan penuh bahaya tidak sama dengan kondisi biasa. Setiap kali kondisi lebih sulit, nilai dan pahala perbuatan juga lebih besar.

3. Tampilan lahiriah perbuatan bukan parameter pemberian pahala Allah. Terkadang bentuk perbuatan manusia sama, tetapi tidak mendapat pahala yang sama. Karena Allah memberikan pahala berdasarkan niat dan motivasinya.

4. Di samping infak, qardhul hasan termasuk mekanisme lain Islam untuk menutupi kebutuhan orang-orang. Qardhul hasan memiliki berkah seperti pemerataan kekayaan di tengah masyarakat, tumbuhnya semangat saling membantu dan empat di antara anggota masyarakat, melindungi kehormatan orang dan mencegah mereka bangkrut dan lain-lain.

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12) يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آَمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (13)

(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar". (57: 12)

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. (57: 13)

Ayat-ayat ini menyinggung kondisi orang-orang Mukmin hakiki di Hari Kiamat dan mengatakan, Iman orang-orang di Hari Kiamat akan dipersonifikasikan dalam bentuk cahaya. Cahaya ini bergerak cepat bersisian di sebelah kanan orang mukmin dan menjadi pembimbing mereka menuju surga.

Tentu saja cahaya ini muncul dari iman dan perbuatan baik, maka cahaya ini akan berbeda setiap orang bergantung pada derajat iman dan perbuatan baiknya. Mereka yang imannya lebih kuat, cahayanya akan menerangi jarak yang lebih jauh dan mereka yang imannya lebih lemah penerangannya lebih lemah. Namun kekufuran dan kemunafikan yang merupakan kegelapan mutlak, di Hari Kiamat akan berwujud kegelapan.

Oleh karenanya, orang munafik yang tidak memiliki keimanan di dalam hatinya, tapi menunjukkan dirinya secara lahiriah sebagai orang beriman, di Hari Kiamat berada di kegelapan kekufuran dan kemunafikan dan berusaha mencari cahaya. Mereka meminta kepada orang mukmin untuk memberinya cahaya mereka, sehingga dapat menemukan jalannya.

Namun jawaban yang mereka terima adalah tidak dan dikatakan agar mereka kembali dan mencari cahaya. Semestinya mereka menemukan cahaya di dunia yang telah mereka lewati. Karena Hari Kiamat bukan hari untuk berbuat atau mencari cahaya.

Pada waktu tiba-tiba terbentang tembok di antara dua kelompok ini yang memiliki pintu, tetapi dua sisi tembok besar dengan pintu ini benar-benar berbeda. Di dalamnya adalah rahmat, sementara di luarnya adalah azab.

Bagaimanapun, di sana, perbuatan yang telah dilakukan orang-orang di dunia akan tampak dan nasib mereka jelas apakah akan berada di Neraka atau Surga.

Dari dua ayat ini kita dapat memetik empat pelajaran berharga sebagai berikut:

1. Perempuan dan laki-laki sama dalam meraih kesempurnaan akhlak dan spiritual atau terjebak dalam keburukan akhlak seperti kemunafikan.

2. Cahaya iman di Hari Kiamat akan tampak dan menjadi pembimbing mukminin menuju keabadian surga.

3. Mereka yang selama di dunia belum keluar dari kegelapan kebodohan, kesyirikan dan kemunafikan, akan tetap berada dalam kegelapan di Hari Kiamat.

4. Mukminin dan Munafikin hidup berdampingan selama di dunia dan tidak bisa dibedakan, tetapi di Hari Kiamat batin setiap orang akan nampak dan di antara mereka ada pembatas.

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (14) فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (15)

Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu. (57: 14)

Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali". (57: 15)

Munafikin mengatakan, Bukankah kami bersama kalian dulunya? Apa yang terjadi sehingga kini kita terpisahkan? Orang-orang Mukmin menjawab, Benar, kita bersama di semua tempat. Baik itu di gang, pasar, tempat kerja dan tempat lain, tapi kalian sendiri yang memisahkan jalan kalian dari kami, sehingga terpisahkan dengan jarak yang jauh dari sisi keyakinan dan perbuatan kita.

Ayat-ayat ini melanjutan dengan empat kelompok perbuatan yang membuat manusia menjadi penghuni neraka dengan mengatakan, pertama terjebak dalam fitnah di dunia yang menyebabkan orang mudah menerima kekufuran dan kemunafikan. Kedua, tidak melaksanakan kewajiban diri sendiri dan berharap orang beriman menjadi lemah. Ketika, tetap pada kondisi ragu terkait keyakinan agama. Keempat, tertipu akan harapan jauh duniawi. Kelima, sombong di hadapan Allah.

Selama di dunia masih ada kemungkinan mengubah kejahatan dan membeli kontan sebagian perilaku kriminal, tetapi di Hari Kiamat tidak ada jalan untuk membebaskan diri dari balasan dan azab. Kekayaan dan harta duniawi dan anak-anak atau orang yang dikenal tidak dapat berbuat apa-apa untuk manusia lain.

Dari dua ayat ini kita dapat memetik tiga pelajaran berharga sebagai berikut:

1. Banyak dari teman, kolega dan keluarga yang selama di dunia selalu bersama-sama, di Hari Kiamat, semua akan mendapat balasan atau pahala sesuai dengan perbuatannya.

2. Tertipu oleh dunia dan menggantungkan hati dengan harapan yang jauh menyebabkan keraguan terkait dengan Allah, Hari Kiamat dan sikap sombong di hadapan Allah.

3. Mereka yang keluar dari lingkaran Allah, berada di dalam lingkaran setan yang akan berakhir di Neraka.

Read 299 times