
کمالوندی
Yahudi Zionis Terus menyerang Jenin, Orang Israel Kagumi Keberanian Syahid Sinwar
Militer rezim Zionis selama lima hari berturut-turut melanjutkan serangan brutalnya di Tepi Barat, dan menggunakan taktik mematikan dalam perang Gaza.
Selama lima hari berturut-turut, tentara pendudukan melanjutkan serangannya terhadap kota Jenin dan kampnya di Tepi Barat utara pada Jumat malam, menggunakan taktik yang sama mematikannya dengan perang Gaza.
Menurut Pars Today, selama serangan Israel di kota Mithlon di Jenin, sejumlah orang terluka dan bentrokan hebat masih berlangsung di daerah tersebut.
Pada saat yang sama, penjajah telah memperkuat kehadiran militer mereka di berbagai wilayah Tepi Barat. Tentara pendudukan juga menyerang rumah sejumlah tahanan di kamp Jenin di Tepi Barat utara yang dijadwalkan akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dan perjanjian gencatan senjata Gaza.
Sementara tentara Israel melanggar gencatan senjata setiap hari untuk menghindari kekalahan dalam perang Gaza; Pejabat politik dan militer rezim terus mengakui kegagalan dalam perang.
Sementara itu, jenderal tentara Israel Yitzhak Brik dalam sebuah wawancara radio mengatakan, "Tentara Israel menghancurkan kurang dari 10 persen Hamas, dan para perwira militer takut untuk mengatakan kebenaran."
Yitzhak Brik menambahkan,"Israel tidak mengalahkan Hamas, pasukannya terlalu kecil dan tidak dapat melaksanakan misi seperti menghancurkan gerakan Hamas. Semua perayaan yang kita lakukan dengan dalih menghancurkan Hamas hanyalah omong kosong."
Jajak pendapat terbaru di wilayah Palestina yang diduduki menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel percaya bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus mengundurkan diri karena bertanggung jawab atas kegagalan menghadapi operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar Zionis Ma'ariv, 62 persen warga Israel mengatakan Netanyahu bertanggung jawab atas kegagalan keamanan pada tanggal 7 Oktober.
Saat bayang-bayang kekalahan perang semakin berat setiap hari bagi rezim Zionis, publikasi keberanian syahid Sinwar setelah dokumenter Al Jazeera disiarkan dengan mengejutkan di media Zionis.
Menanggapi penayangan dokumenter "Ruang Operasi Penyerbuan Al-Aqsa" di program Al Jazeera, saluran TV Israel Channel 12 mengumumkan bahwa dokumenter ini mengungkap sejauh mana kegagalan intelijen Tel Aviv pada Sabtu Hitam.
Jaringan Israel menambahkan bahwa investigasi yang dilakukan oleh Al Jazeera telah mengungkapkan informasi yang menunjukkan bahwa Hamas memiliki akses ke informasi penting sebelum serangan 7 Oktober di Israel.
Laporan tersebut mengungkapkan kedalaman kelemahan dan ketidakmampuan sistem keamanan rezim Israel untuk memprediksi dan mencegah serangan ini.
Menurut laporan jaringan Zionis ini, investigasi Al Jazeera menunjukkan pergerakan Yahya Sinwar saat ia secara diam-diam mengelola pertempuran di Tal Sultan, Rafah.
Media Zionis menambahkan bahwa dokumenter Al Jazeera menunjukkan bahwa Sinwar sedang meninjau peta di sebuah rumah di Rafah tempat pasukan militer sebelumnya beroperasi.
Surat kabar Ma'ariv juga menulis, dokumenter yang disiarkan oleh Al Jazeera menegaskan bahwa Sinwar tidak takut berada di jalan selama perang.
Presiden Irak kepada Turki: Jangan Campuri Urusan Negara Kami!
Presiden Irak meminta Turki mengakhiri campur tangannya dalam urusan Irak.
Jaringan Sahab melaporkan, Presiden Irak Abdul Latif Rashid mengkritik campur tangan Turki dalam urusan Irak dan berkata, "Sayangnya, pasukan Turki di wilayah Kurdistan terus mencampuri urusan kami. Kami menyerukan kepada Turki untuk mengakhiri campur tangan ini,".
Dalam wawancara dengan media Amerika Bloomberg, Abdul Latif Rashid menegaskan bahwa Irak adalah negara merdeka, dan menambahkan,"Baghdad tidak akan membiarkan negara mana pun melemahkan kedaulatan Irak."
Turki telah lama melanggar integritas teritorial Irak dengan dalih menghadapi elemen Partai Pekerja Kurdistan Turki (PKK), yang ada dalam daftar teroris negara tersebut.
Baghdad berulang kali menyebut serangan militer Turki terhadap Irak utara sebagai contoh pendudukan.
Dalam wawancara ini, Presiden Irak juga menganggap Iran sebagai tetangga yang baik dan penting bagi Irak dan mengatakan, "Hubungan antara Baghdad dan Tehean bersahabat."
Ia melanjutkan,"Masyarakat Iran dan Irak memiliki hubungan sosial, agama, dan bahkan kekeluargaan."
Kelompok Bersenjata Menyerang Wilayah Syiah di Provinsi Homs, Suriah
Setidaknya 10 warga Syiah tewas dalam serangan oleh elemen bersenjata yang berafiliasi dengan pemerintah Jolani terhadap warga Suriah di provinsi Homs.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, milisi bersenjata yang berafiliasi dengan al-Jolani, kepala pemerintahan baru Suriah dan komandan kelompok Tahrir al-Sham, mengganggu dan melecehkan penduduk wilayah Syiah provinsi Homs dalam serangan yang meluas.
Menurut Pars Today, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengumumkan bahwa milisi kelompok teroris Tahrir al-Sham mengeksekusi 10 orang, menangkap 15 orang, dan melukai 32 lainnya dalam serangan terhadap beberapa desa di provinsi Homs, Suriah.
Di sisi lain, Direktorat Keamanan Publik Suriah mengumumkan jam malam di kota Jabla di provinsi Latakia di barat laut Suriah.
Laporan menunjukkan bahwa kota ini telah menjadi tempat bentrokan antara masyarakat dan elemen yang berafiliasi dengan kelompok teroris Tahrir al-Sham dalam beberapa hari terakhir.
Kelompok oposisi bersenjata di Suriah memulai operasi mereka di Suriah utara pada pagi hari tanggal 27 November 2024, dengan tujuan untuk menyingkirkan pemerintahan Bashar al-Assad dari kekuasaan.
Akhirnya, setelah sebelas hari, mereka mengumumkan kendali mereka atas Damaskus, ibu kota Suriah. Suriah, dan kepergian Assad dari negara tersebut.
Ketua Partai Demokratik Kurdistan Irak: Pertemuan dengan Presiden Iran Sangat Positif
Ketua Partai Demokratik Kurdistan Irak dalam wawancara dengan media berbahasa Arab menyinggung perkembangan terkini di kawasan, khususnya hubungan antara Iran dan Irak, serta kunjungan Presiden Iran ke Wilayah Kurdistan Irak.
Masoud Barzani, kepala Partai Demokrat Pemerintah Daerah Kurdistan Irak dalam wawancara dengan jaringan berbahasa Arab, Shams menyoroti bentuk hubungan antara Baghdad dan Tehran di masa depan, dengan mengatakan,"Hubungan didasarkan pada rasa saling menghormati dan saling kepentingan, dan tidak ada campur tangan dalam urusan internal negara mana pun."
"Iran adalah negara yang berbatasan dengan Irak sepanjang seribu kilometer atau lebih, dan memiliki banyak sejarah dan kesamaan dengan kita, dan merupakan negara penting di kawasan," ujar Barzani.
Mengacu pada pertemuannya dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian selama kunjungannya ke Wilayah Kurdistan Irak, Barzani juga mengatakan, "Pertemuan kami sangat baik. Presiden Iran berbicara bahasa Kurdi seolah-olah itu bahasa ibunya, ia baik dan sangat bersahabat, dan ia sangat memberi semangat dalam mengembangkan hubungan dan memperbaiki apa yang telah rusak oleh tindakan sebelumnya dari beberapa pihak. Pertemuan itu sangat positif".
Ia melanjutkan: "Kami berbicara bahasa Kurdi, kami berdua lahir di kota yang sama, Mahabad, dan nama kami berdua adalah Masoud."
Terkait hubungan antara Kawasan Kurdistan Irak dan Iran selama masa kepresidenan Pezeshkian, Barzani juga menekankan,"Kedatangan presiden baru Iran ke kawasan tersebut merupakan kesempatan besar untuk meningkatkan hubungan dengan suku Kurdi di Iran dan bahkan di wilayah lain di dunia."
Perkembangan terbaru Kamp Jenin
Seiring berlanjutnya serangan militer rezim Zionis ke kota dan kamp Jenin di Tepi Barat Sungai Jordan dalam dua hari berturut-turut, 12 warga Palestina gugur dan lebih dari 100 orang lainnya terluka.
Menurut laporan Parstoday, militer rezim Zionis sejak Selasa pagi dan setelah pelaksanaan gencatan senjata di Gaza, mulai melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai wilayah Tepi Barat khususnya Jenin di utara daerah ini, dan serangan brutal ini terus berlanjut. Dalam serangan militer rezim Zionis ke kota Jenin, infrastruktur rumah sakit pemerintah kota ini rusak.
Berbagai sumber Palestina Kamis dini hari mengonfirmasi perlawanan pejuang muqawama dan pemuda Palestina terhadap serangan militer Zionis ke kota Jenin. Bersamaan dengan itu, Batalion Jenin yang berafiliasi dengan Saraya al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina dilaporkan melancarkan serangan berat terhadap penjajah dan memberikan kerugian besar.
Batalion Jenin juga mengumumkan, sebuah peluru kendali dari tipe Sejjil, juga menghantam dan menghancurkan sebuah kendaraan militer Israel lain di wilayah kota Jenin, utara Tepi Barat yang berujung pada jatuhnya korban terluka di pihak tentara Zionis.
Menurut sumber Palestina, dua ledakan besar telah dilakukan di kamp Jenin oleh pasukan perlawanan Palestina.
Pasukan perlawanan Palestina juga meledakkan bom kemarin di jalur kendaraan militer Israel.
Tentara Zionis menangkap sejumlah warga Palestina selama penggerebekan di desa-desa dan kota-kota di Tepi Barat.
Pasukan pendudukan Israel mengubah rumah seorang warga Palestina di desa al-Mazra'a, utara Ramallah, menjadi barak militer dan menangkap delapan warga Palestina selama penggerebekan di desa tersebut.
Menurut Kamal Abu al-Rabb, gubernur Jenin, rezim Zionis sedang bergerak untuk mengubah Jenin menjadi pusat perang baru melawan rakyat Palestina.
Mengacu pada pengerahan pasukan Israel secara luas ke Tepi Barat, gubernur Jenin menyatakan bahwa rezim Israel berusaha mengubah provinsi Jenin menjadi Gaza yang kecil dan hancur.
Serangan militer Israel terhadap Jenin juga telah memicu reaksi dari kelompok perlawanan Palestina, negara-negara di kawasan, dan dunia. Menanggapi kejahatan rezim Zionis di Tepi Barat, gerakan Palestina Hamas, Jihad Islam, dan Front Nasional untuk Pembebasan Palestina menyerukan mobilisasi umum untuk menghadapi kejahatan ini.
Brigade Izuddin al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, juga mengumumkan tewasnya dua anggota brigade di Tepi Barat, menekankan bahwa mereka akan menghilangkan keamanan Zionis.
Gerakan Ansarullah Yaman juga memperingatkan rezim Zionis bahwa jika operasi di Jenin berlanjut, mereka akan melanjutkan serangan rudal dan pesawat tak berawak.
Shafqat Ali Khan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, mengutuk serangan baru-baru ini oleh pasukan Israel ke berbagai wilayah Tepi Barat, termasuk Jenin, dan memperingatkan bahwa agresi Israel yang berkelanjutan akan membahayakan keberlanjutan gencatan senjata Gaza.
Shafqat Ali Khan menambahkan bahwa dunia harus meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas kejahatannya, karena rakyat Palestina telah menghadapi agresi dan genosida paling parah selama enam belas bulan terakhir, dan sekarang adalah saatnya untuk penerapan gencatan senjata yang sempurna di Gaza.
Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengutuk serangan pasukan militer Israel di kota Jenin pada Kamis pagi dan mengumumkan bahwa Arab Saudi sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bertanggung jawab menghentikan pelanggaran Israel terhadap hukum dan perjanjian internasional.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot seraya mengungkapkan kekhawatirannya atas serangan rezim Zionis Israel ke kota Jenin, menuntut dihentikannya serangan tersebut
Arbel Yehoud, Alasan Baru Netanyahu untuk Meredakan Tekanan Psikologis Kekalahan Melawan Hamas
Laporan media menunjukkan adanya hambatan baru yang dilakukan Perdana Menteri Israel terhadap penerapan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.
Situs web berbahasa Ibrani Walla mengutip pejabat Israel melaporkan bahwa Tel Aviv telah meminta mediator untuk bekerja secara terpisah untuk membebaskan Arbel Yehoud, seorang tahanan Israel berusia 29 tahun yang ditawan oleh pasukan perlawanan Palestina.
Menurut Pars Today, Tel Aviv telah mengumumkan bahwa tawanan wanita Zionis ini harus dibebaskan sebelum Sabtu depan sehingga pengungsi Palestina dapat kembali ke wilayah utara.
Sementara itu, tuntutan rezim Zionis dianggap sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata dengan gerakan Hamas.
Lembaga penyiaran Israel melaporkan bahwa kontak sedang berlangsung antara Tel Aviv dan mediator dalam hal ini.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengumumkan bahwa kembalinya pengungsi Palestina ke wilayah utara dikaitkan dengan pembebasan tahanan Zionis ini.
Arbel Yehoud adalah seorang peserta pelatihan militer dalam program kedirgantaraan rezim Israel.
Spekulasi menunjukkan bahwa Perdana Menteri Israel sedang mencoba mengurangi tekanan publik atas kekalahan perang Gaza dengan memprioritaskan pembebasan Arbel Yehoud.
Sebelum menyerang Gaza, Netanyahu telah mengklaim bahwa ia akan menghancurkan Hamas dan membebaskan tentara Zionis yang ditangkap melalui serangan militer. Tapi hal ini tidak menjadi kenyataan dan Netanyahu terpaksa membuat perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Kekalahan ini menuai kritik paling keras di kalangan Zionis dan sejumlah pejabat dan personel militer Israel mengundurkan diri karenanya.
Sementara itu, gerakan Hamas dan Jihad Islam Palestina bereaksi terhadap syarat baru rezim Zionis untuk kembalinya pengungsi Palestina.
Sebuah sumber terkemuka di antara para pemimpin Hamas menekankan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera bahwa gerakan tersebut telah memberi tahu para mediator bahwa tahanan wanita Arbel Yehoud masih hidup di tangan pasukan perlawanan.
Sebuah sumber yang bertanggung jawab dalam gerakan Jihad Islam juga menekankan bahwa pembebasan tahanan Zionis ini akan dilakukan dalam kerangka ketentuan perjanjian gencatan senjata.
Gerakan Hamas juga mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu, yang menuduh rezim Israel menghalangi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dengan menutup Jalan Al-Rashid di Gaza dan mencegah pengungsi Palestina kembali ke wilayah utara.
Penghalang pelaksanaan perjanjian gencatan senjata terjadi saat rakyat Tepi Barat menyambut hangat tahanan Palestina yang dibebaskan pada Sabtu malam.
Rakyat Palestina menyatakan dukungan mereka terhadap perlawanan dengan meneriakkan slogan-slogan dukungan terhadap perlawanan dan meneriakkan nama-nama Muhammad Deif dan syahid Yahya al-Sinwar, mendiang kepala kantor politik Hamas, sambil menyambut tahanan yang dibebaskan Nasr Barham Dawood. di kota Beita, selatan Nablus.
Pada Sabtu malam, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, setelah pembebasan 200 tahanan Palestina, empat tahanan wanita Zionis diserahkan kepada Palang Merah.
Menyusul penyerahan empat tahanan wanita Zionis ke Palang Merah, beberapa gambar telah dirilis yang memperlihatkan pejuang Hamas memegang senjata dari pasukan khusus tentara Israel. Senjata-senjata ini kemungkinan besar diperoleh selama Operasi Badai Al-Aqsa.
Setelah satu tahun tiga bulan melancarkan perang brutal dan tidak mampu mencapai tujuannya, yaitu pembebasan tentaranya yang ditangkap melalui intervensi darat, penghapusan perlawanan rakyat Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), dan penghapusan kemampuan militer Jalur Gaza, akhirnya ada hari Rabu, 15 Januari, rezim Zionis menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada Minggu malam, 19 Januari 2025.
Iran Jadi Ketua Kelompok Asia-Pasifik di Dewan HAM PBB, dan PM Greenland Menentang AS
Setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani beberapa perintah eksekutif yang memengaruhi nasib ribuan imigran Meksiko di Amerika Serikat, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum berjanji untuk mempertahankan kemerdekaan negara dan warga negara Meksiko.
Permintaan Qatar agar AS kembali ke meja perundingan dengan Iran, pembunuhan pejabat Hizbullah, perjanjian baru antara Iran dan Republik Azerbaijan, penunjukan Iran sebagai ketua Kelompok Asia-Pasifik di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, dan Pembelaan Presiden Meksiko terhadap warga negara Meksiko terhadap aksi Trump menjadi pilihan berita terbaru dari Iran dan dunia yang dapat Anda baca dalam paket berita dari Pars Today kali ini.
Wilayah Pendudukan: Satu tentara Israel tewas dan 11 lainnya terluka di Tepi Barat
Jaringan Berita Palestina melaporkan tewasnya seorang tentara Israel dan terlukanya 11 lainnya di Tepi Barat selama empat operasi.
Operasi ini mencakup dua operasi di Tel Aviv, satu operasi di sekitar Tamun di Tubas, dan satu operasi di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Irak: Sekjen Gerakan Al-Nujaba Irak Apresiasi Dukungan Republik Islam Iran untuk Rakyat Palestina
Sheikh Akram Al-Kaabi, Sekretaris Jenderal Gerakan Al-Nujaba Irak menanggapi kemenangan perlawanan Palestina dalam Pertempuran Badai Al-Aqsa, dan memuji kepemimpinan bijaksana Imam Khamenei dan dukungan Republik Islam Iran untuk rakyat Palestina.
Asia Barat: Perdana Menteri Qatar serukan AS kembali ke meja perundingan dengan Iran
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada Forum Ekonomi Dunia di Davos mengatakan bahwa diplomasi adalah solusi terbaik untuk masalah yang kompleks dan meminta Amerika Serikat untuk kembali ke meja perundingan guna mencapai kesepakatan baru mengenai masalah nuklir Iran.
Amerika: Presiden Meksiko Membela Warga Meksiko dari Trump
Setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani beberapa perintah eksekutif yang memengaruhi nasib ribuan imigran Meksiko di Amerika Serikat, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berjanji untuk mempertahankan kemerdekaan negara dan warga negara Meksiko.
Iran: Perjanjian baru antara Iran dan Republik Azerbaijan di bidang energi
Menteri Energi Iran Abbas Aliabadi dan Wakil Perdana Menteri Republik Azerbaijan Shahin Mustafayev sepakat untuk membangun jalur komunikasi listrik dan proyek bersama di bidang air dan listrik.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membahas berbagai masalah teknis dan rekayasa di bidang air dan listrik, termasuk koneksi listrik jaringan listrik Iran dan Azerbaijan, pembangunan dan penyelesaian pembangkit listrik tenaga air Qizqala-e Si, proses konstruksi bendungan Ordubad dan Marazad, dan melakukan studi lingkungan serta bertukar pandangan tentang proyek bersama.
Perdana Menteri Greenland: Kami tidak ingin menjadi orang Amerika
Perdana Menteri Greenland menanggapi retorika baru Presiden AS Donald Trump tentang kendali atas pulau itu, dengan mengatakan wilayah otonomi Denmark itu ingin membentuk masa depannya sendiri dan tidak ingin menjadi bagian dari Amerika Serikat.
Perdana Menteri Greenland, Múte B. Egede hari Selasa (21/1/2025) mengatakan,"Kami adalah warga Greenland.Kami tidak ingin menjadi orang Amerika, dan juga tidak ingin menjadi orang Denmark".
“Masa depan Greenland akan ditentukan oleh warga Greenland sendiri,”tegas Múte B. Egede.
Iran ditunjuk sebagai ketua kelompok Asia-Pasifik di Dewan HAM PBB
Republik Islam Iran dengan persetujuan negara-negara anggota Kelompok Asia-Pasifik, terpilih sebagai ketua kelompok ini di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga akhir tahun 2025.
Ali Bahreini, Duta Besar Iran dan Perwakilan Tetap untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, akan memikul tanggung jawab ini.
Lebanon: Pembunuhan seorang pejabat Hizbullah Lebanon di wilayah Bekaa Barat
Sheikh Mohammed Hammadi, salah satu pejabat Hizbullah Lebanon dibunuh dan mati syahid oleh orang tak dikenal di depan rumahnya di kota Mashghara, yang terletak di wilayah Bekaa Barat.
Pihak berwenang Lebanon belum merilis informasi terperinci tentang operasi teroris ini, dan penyelidikan masih berlangsung.
Di mana posisi Google dalam cerita genosida Israel terhadap warga Palestina?
Surat kabar Amerika Serikat, Washington Post mengungkap kolaborasi Google dengan rezim Israel dalam genosida di Gaza.
Surat kabar Washington Post mengakui bahwa perusahaan Amerika Serikat, Google telah melengkapi tentara Israel dengan teknologi kecerdasan buatan yang paling canggih sejak beberapa pekan pertama serangan tentara Israel di Jalur Gaza.
Menurut Pars Today, Washington Post mengumumkan dalam hal ini bahwa kerja sama antara Google dan Kementerian Pertahanan Israel telah dimulai pada tahun 2021.
Menurut Washington Post, Google telah memberi militer Israel akses ke Gemini, alat kecerdasan buatan untuk memproses dokumen dan berkas audio.
Menurut laporan tersebut, kerja sama rezim Israel dengan Google berlanjut hingga November lalu, ketika sebagian besar wilayah di Gaza rata dengan tanah akibat serangan Israel.
Menyusul kejahatan ini, Washington Post menambahkan bahwa lebih dari 100 karyawan Google telah meminta perusahaan untuk mempertimbangkan kembali kerja samanya dengan tentara Israel, tetapi Google mengabaikan tuntutan tersebut.
Dokumen yang tersedia menunjukkan bahwa militer Israel terus menggunakan teknologi kecerdasan buatan terkini yang disediakan oleh Google.
Sebelumnya, perusahaan teknologi Amerika Serikat, Google memecat beberapa karyawannya setelah menggelar serangkaian protes terhadap kontrak Nimbus senilai $1,2 miliar untuk menyediakan layanan cloud dan kecerdasan buatan bagi rezim Israel.
Apa yang Dicari Trump dengan Mengusung Perang Tarif?
Pengamat internasional menilai presiden AS, Donald Trump telah memulai perang dagang terhadap Cina dan Eropa.
Pada hari keduanya di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 10% pada barang-barang buatan Cina yang diimpor ke Amerika Serikat mulai 1 Februari.
Pars Today melaporkan, Trump mengklaim bahwa tarif apa pun pada barang-barang Cina akan dikenakan, karena pengiriman obat fentanil ke Meksiko dan Kanada.
Ia juga mengumumkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif serupa pada barang impor dari Uni Eropa.
Presiden AS berkata, "Kami memiliki defisit perdagangan $350 miliar dengan Uni Eropa. Mereka memperlakukan kita dengan sangat buruk, jadi mereka seharusnya dikenakan tarif baru".
Terkait hal ini, Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina menanggapi ancaman Presiden AS yang baru untuk mengenakan tarif 10% terhadap Cina dengan mengatakan,“Kami selalu percaya bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang atau perang tarif. Cina berkomitmen kuat untuk melindungi kepentingan nasionalnya".
Di sisi lain, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss menggambarkan ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif terhadap Uni Eropa sebagai apa yang disebut "permainan zero-sum."
Para ahli politik meyakini bahwa posisi dan pernyataan presiden baru AS menunjukkan niatnya untuk memaksakan kehendak Washington pada mitra dagangnya dan berupaya mengganggu tatanan ekonomi dan perdagangan global.
Dari Latihan Angkatan Laut IRGC hingga Pelanggaran Gencatan Senjata Israel di Lebanon
Departemen Dalam Negeri pemerintahan Trump mengumumkan bahwa nama Teluk Meksiko telah resmi diubah menjadi Teluk Amerika dan puncak Denali di Alaska telah resmi diubah menjadi Gunung McKinley.
Perubahan nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, kedaulatan maritim Iran, tanggapan Iran terhadap klaim Israel yang tidak berdasar, gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pengiriman barang Inggris, syarat Trump untuk bantuan ke negara bagian California, batas waktu Israel untuk mengevakuasi kantor UNRWA di wilayah pendudukan Quds, dan keputusan kabinet rezim Zionis untuk melanggar gencatan senjata dengan Hizbullah, Lebanon menjadi pilihan berita terkini dari Iran dan dunia yang dapat Anda baca dalam paket berita Parstoday kali ini.
Nama Teluk Meksiko diubah menjadi Teluk Amerika
Departemen Dalam Negeri pemerintahan Trump mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, "Sesuai dengan perintah Presiden AS Donald Trump, Teluk Meksiko sekarang secara resmi berganti nama menjadi Teluk Amerika, dan puncak tertinggi Denali di Amerika Utara akan segera berganti menjadi Gunung McKinley".
Donald Trump memerintahkan perubahan nama tersebut sebagai bagian dari serangkaian tindakan eksekutif beberapa jam setelah menjabat pada tanggal 20 Januari.
Iran Gelar manuver maritim
Hari pertama latihan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam ke-19 dimulai pada hari Jumat di perairan biru Teluk Persia.
Menurut Laksamana Alireza Tangsiri, Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam, teknologi dan peralatan modern telah digunakan dalam latihan ini, termasuk kapal dengan kecepatan 75 dan 90 knot dan kemampuan untuk menembakkan rudal, serta ranjau yang dapat diluncurkan.
Tanggapan Iran terhadap klaim tak berdasar rezim Zionis
Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB, menolak klaim tak berdasar Israel terhadap Tehran dalam suratnya kepada Presiden Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB, dengan mengatakan, "Klaim-klaim ini tidak lain hanyalah alasan untuk membenarkan pelanggaran berulang kali oleh rezim Israel terhadap Resolusi 1701 (2006) Dewan Keamanan dan pengabaiannya yang terang-terangan terhadap pengaturan gencatan senjata dengan Lebanon".
Perwakilan Israel mengklaim dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB bahwa “…sistem persenjataan canggih diselundupkan dari Iran ke Lebanon yang jelas-jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006)”.
Syarat Trump untuk bantuan ke California setelah kebakaran hutan mematikan di Los Angeles
Presiden AS Donald Trump hari Jumat mengumumkan bahwa ia akan mensyaratkan bantuan ke California setelah kebakaran hebat di wilayah Los Angeles dan menyerukan pembebasan air. Trump berkata, "Saya punya dua tuntutan. Saya meminta warga California untuk menunjukkan kartu identitas pemilih. Kami menginginkan identifikasi pemilih dan mencari bukti kewarganegaraan".
Gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada transportasi di Inggris dan Irlandia
Badai Ioannis telah menghantam sebagian besar Inggris dan Irlandia dengan kecepatan angin yang belum pernah terjadi sebelumnya dan hujan lebat, menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur, jaringan transportasi, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Badai tersebut mengakibatkan pohon-pohon tumbang, bangunan-bangunan runtuh, dan jalan-jalan terputus di berbagai wilayah di Inggris dan Irlandia. Kantor Meteorologi Inggris Raya dan Irlandia telah mengeluarkan peringatan merah untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, yang mendesak orang untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan tinggal di rumah.
Israel keluarkan tenggat waktu bagi PBB untuk mengevakuasi kantor UNRWA di Quds
Reuters melaporkan, Israel telah memberitahu Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa kegiatan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) harus ditangguhkan dan kantornya di Quds harus dievakuasi paling lambat 30 Januari . Pada tanggal 28 Oktober 2024, Knesset Israel memberikan suara untuk meloloskan undang-undang yang akan melarang UNRWA beroperasi di wilayah pendudukan.
Keputusan kabinet Israel melanggar gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara rezim Zionis dan Hizbullah Lebanon, tentara Israel harus mundur dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari, tapi kabinet Israel memutuskan untuk melanjutkan kehadiran militer rezim tersebut di Lebanon selatan setelah berakhirnya periode tersebut.