
کمالوندی
Jenderal Israel Sebut Hamas Pulih, tapi Netanyahu masih Berkhayal
Jumlah syuhada perang Rezim Zionis, di Jalur Gaza, sejak 7 Oktober 2023, sampai sekarang terus bertambah meski sudah dicapai kesepakatan gencatan senjata.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan, jumlah syuhada perang Israel, di Gaza, sejak 7 Oktober 2023 sampai sekarang mencapai 48.271 orang, dan jumlah korban luka mencapai 111.693 orang.
Kemenkes Palestina menambahkan, “Sampai sekarang jenazah sebagian korban masih berada di bawah reruntuhan, dan jalan-jalan, dan tenaga kesehatan serta pertahanan sipil tidak bisa masuk ke wilayah tersebut.”
Israel Lari dari Komitmen Gencatan Senjata
Departemen Media, pemerintah Gaza, mengumumkan, aksi Rezim Zionis, yang melarang masuknya kontainer dan alat berat ke Jalur Gaza, menunjukkan bahwa Israel, lari dari komitmen gencatan senjata, dan kewajibannya berdasarkan kesepakatan itu.
Juru bicara Kepolisian Gaza, dalam wawancara dengan TV Al Jazeera, mengatakan, sejak diumumkannya gencatan senjata, lebih dari 10 personel polisi di Gaza, gugur.
Sementara Departemen Media pemerintah Palestina di Gaza mengumumkan, jumlah truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, sejak dua hari lalu tidak lebih dari 30 persen jumlah yang disepakati.
Padahal berdasarkan kesepakatan yang dicapai Hamas, dan Israel, setiap hari 500 truk bantuan harus masuk ke Gaza, dan 50 unit di antaranya harus membawa bahan bakar.
Inisiatif Ada di Tangan Rakyat Palestina
Abdul Latif Al Qanou, Juru bicara Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, menegaskan bahwa proses perundingan juga seperti medan tempur, yaitu inisiatif ada di tangan rakyat Palestina, dan kelompok perlawanan. Penjajah gagal mencapai semua tujuannya dalam perang Gaza, dan mereka tidak sampai pada satu pun tujuannya.
Jenderal Israel Akui Kekuatan Hamas
Mantan jenderal Rezim Zionis, Itzhak Brik, mengatakan, “Kita selama setahun empat bulan tidak berhasil melenyapkan Hamas, lalu bagaimana mungkin Netanyahu masih berkhayal bisa melakukan hal ini? Kita gagal dalam perang, tapi Hamas, kembali ke kekuatan yang selalu dimilikinya di jarak ratusan kilometer dari terowongan-terowongan.”
Jenderal Itzhak Brik menambahkan, “Mereka (Hamas) saat ini sudah kembali ke kekuatan alami mereka, dan berhasil merekrut sejumlah banyak pemuda.”
Sekjen PBB: Dukungan Kami atas Gencatan Senjata Gaza, Berlanjut
Di sisi lain, Sekjen PBB Antonio Guterres, mengabarkan keberlanjutan dukungan PBB atas gencatan senjata di Jalur Gaza.
Ia menuturkan, “PBB secara penuh terus mendukung pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata termasuk mendukung pengiriman bantuan vital kemanusiaan untuk warga Palestina, di wilayah ini, dan berperan di dalamnya.”
Serangan Pasukan Israel, ke Tepi Barat Berlanjut
Dari Tepi Barat diberitakan bahwa pasukan Rezim Zionis, terus melancarkan serangan ke wilayah-wilayah Tepi Barat. Pada saat yang sama, pasukan penjajah juga merusak infrastruktur di kota Jenin, dan kamp pengungsi Palestina di sana.
Bagaimana Ilmuwan Iran, Khawaja Nasiruddin Mengubah Bangsa Mongol?
Lembaran sejarah menunjukkan bahwa Khawaja Nasiruddin memperoleh bagian penting dalam pendidikannya di era kekaisaran Mughal, bahkan mendirikan Sekolah Maragheh dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan melalui para siswa yang dilatihnya.
Tehran, Parstoday- Evolusi bangsa Mongol setelah memasuki Iran merupakan salah satu peristiwa sejarah terpenting yang secara jelas menunjukkan pengaruh budaya dan ilmu pengetahuan Iran terhadap bangsa ini.
Transformasi ini terjadi terutama melalui tokoh-tokoh seperti menteri dan orang bijak Iran yang kompeten seperti Khwaja Nasiruddin Tusi (579-672 H) (1201-1274 M) dan dengan penekanan pada penciptaan keseimbangan dan moderasi dalam pemikiran dan perilaku bangsa Mongol.
Dalam artikel Parstoday ini, kita akan menelisik beberapa tindakan penting yang dilakukan oleh Khawaja Nasiruddin Tousi yang mengubah sikap dan intelektual bangsa Mongol
1. Mengenali bangsa Mongol dengan pandangan ilmiah dan pemikiran bangsa
Khwaja Nasir al-Din Tusi memainkan peran penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan dengan memasuki istana Hulagu Khan. Dengan menulis, mengajar dan menerjemahkan karya-karya yang berorientasi pada sains, ia meletakkan dasar bagi kebangkitan pemikiran yang berbeda dan ilmiah di antara sebagian bangsa Mongol.
Hossein Masoumi Hamdani, seorang peneliti peradaban Iran mengungkapkan,"Pada masa ketika situasi di Kastil Alamut sedang kacau, Khawaja Nasir mendapatkan status di kalangan kaum Ismaili, yang berdasarkan itu ia dapat terlibat dalam kegiatan ilmiahnya dan menulis. buku. Penerjemahan yang dilakukan di bawah pengawasan Khwaja Nasiruddin juga membuat bangsa Mongol mengenali budaya bangsa lain. Salah satu tindakan terpenting Khawaja Nasiruddin Tusi adalah pendirian Observatorium Maragheh pada tahun 657 H. Observatorium ini menjadi pusat ilmiah besar pada masanya dengan dukungan Hulagu Khan. Dengan memanfaatkan situasi ini, Khawaja Nasir mempertemukan banyak ilmuwan dari seluruh dunia Islam dan mendirikan landasan ilmiah baru yang membawa pada transformasi pemikiran bangsa Mongol dan mengubah pandangan mereka terhadap dunia.
2. Memberikan peta jalur moderasi
Salah satu poin penting dalam pemikiran Khawaja Nasir adalah keterhubungan antara agama dan politik serta berusaha menciptakan keseimbangan di antara keduanya. Ia menilai kebahagiaan bergantung pada upaya menemukan garis moderasi dan jalan tengah antara sikap ekstrem, terutama di bidang politik. Pandangannya ini menyebabkan sebagian orang Mongol, seperti Hulagu Khan, yang sampai batas tertentu dipengaruhi olehnya, menjauhkan diri dari kekerasan dan kekejaman ekstrem yang disebabkan oleh takhayul yang dikaitkan dengan agama dan beralih menjalankan pemerintahan dengan pendekatan yang lebih moderat.
3. Mengenal rasionalitas dan sikap Iran
Khawaja Nasir juga berperan penting dalam evolusi intelektual bangsa Mongol dengan menghidupkan kembali karya-karya filosofis Ibnu Sina dan mengedepankan pemikiran rasional.
Menurut Hasan Ansari, seorang peneliti sejarah, “Khawaja Nasir memulai menghidupkan kembali tradisi kuno filsafat Ibnu Sina dengan menulis penjelasannya Hal ini menyebabkan bangsa Mongol mempelajari jenis pandangan dunia lain, yang ironisnya bersifat religius dan duniawi, dan lebih mementingkan pemikiran daripada hanya mengandalkan kekerasan.
4. Pendirian sekolah Maragheh dan pendidikan anak-anak Mongol
Dengan mendirikan Sekolah Maragheh dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan melalui murid-murid yang dilatihnya, Khawaja Nasir memperoleh bagian penting dalam pendidikan generasi Mughal berikutnya. Sekolah ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga menunjukkan bahwa bangsa Mongol juga bisa menjadi pencipta pemikiran dan seni dengan memanfaatkan budaya dan pengetahuan Iran.
5. Berencana untuk melestarikan dan memperkuat identitas Iran dengan tujuan mengubah gaya hidup bangsa Mongol
Khawaja Nasir juga berusaha mempertahankan dan memperkuat identitas Iran melawan bangsa Mongol dengan merancang dan melaksanakan proyek nasional. Dengan memberikan keaslian pada budaya Iran-Islam dan dengan menonjolkan berbagai dimensi dan orientasi hidup dalam pikiran orang-orang Mongol, ia berhasil membuat mereka terkesan dengan budaya ini dan menciptakan transformasi mendalam dalam gaya hidup mereka. Ansari mengatakan dalam hal ini, "Saya pikir Khawaja Nasir telah memikirkan isu-isu ini selama bertahun-tahun."
6. Pengaturan prinsip-prinsip moral dan pemajuannya
Khawaja Nasir tidak melupakan pendidikan dasar etika, dan dengan menulis Etika Naseri. Ia memadukan konsep moral dan politik sedemikian rupa sehingga berdampak mendalam bagi bangsa Mongol. Buku ini menunjukkan moderasi intelektual Khawaja Nasir dan upayanya menghubungkan etika dengan politik.
Mohammed Javad Anvari, salah satu peneliti di bidang ini mengatakan: "Akhlaq Naseri adalah tulisan filosofis dalam bahasa Persia, dan dalam buku ini, Khawaja telah menghubungkan etika dengan agama dan politik."
Yang terakhir, poin-poin singkat ini menunjukkan bagaimana bangsa Iran, khususnya melalui Khawaja Nasiruddin Tusi meletakkan dasar untuk mengubah sikap bangsa Mongol, mengubah mereka dari masyarakat yang biadab dan kejam menjadi peminat budaya dan ilmu pengetahuan serta politisi beretika. Perkembangan ini tidak hanya membawa bangsa Mongol menuju moderasi dan keseimbangan dalam politik dan etika, namun juga meletakkan dasar bagi kebangkitan budaya dan identitas transenden di dalamnya berdasarkan konteks Iran-Islam.
Inilah Sosok Pendiri Republik Islam Iran, Pelopor Perlawanan di Timteng
Imam Khomeini (1902-1989) pendiri Republik Islam Iran, dan Pemimpin Revolusi Islam Iran, sebelum Imam Khamenei, membuktikan bahwa fikih dan filsafat Islam, punya kemampuan memberikan metode baru untuk mengelola masyarakat dengan memperhatikan waktu dan tempat.
Pemikiran revolusioner Imam Khomeini, sebagai Wali Fakih dan Pemimpin revolusi religius pertama, sangat penting karena keberhasilannya mengembangkan, dan memajukan masyarakat Iran, di bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, kemanusiaan, politik, dan militer, serta kemampuan menghidupkan semangat menuntut kemerdekaan dari penjajah terutama di Asia Barat (Timur Tengah) mulai dari Lebanon hingga Yaman.
Imam Khomeini memulai kebangkitan Islam di Iran, dari sisi teori dengan menghidupkan teori pemerintahan Islam. Beliau mengumumkan bahwa pemerintahan monarki tidak sah, dan bentuk pemerintahan lain yang tidak berdasarkan aturan Ilahi, tertolak.
Imam Khomeini meningkatkan teori khilafah, konstitusi monarki, dan Wilayatul Faqih menjadi teori Republik Islam. Hal ini merupakan salah satu perbedaan mendasar kebangkitan Islam Imam Khomieni, dengan kebangkitan-kebangkitan Islam lain.
Penumbangan pemerintahan monarki di Iran, di bawah kepemimpinan seorang ulama agama, dan pendirian Republik Islam, adalah kemenangan terpenting front kebangkitan Islam, di era kontemporer.
Secara teori, capaian terpenting Imam Khomeini dan sahabat-sahabatnya adalah pengesahan undang-undang dasar Republik Islam. Untuk pertama kalinya teori tentang bagaimana mengelola masyarakat Islam, dengan memperhatikan tuntutan zaman dan tempat di era modern berhasil disusun secara fungsional.
Konstitusi Republik Islam Iran, adalah kombinasi dari aturan Islam, pengalaman manajemen dan kebijakan umum umat manusia sejak renaisans hingga kini. Muatan UUD ini berlandaskan Islam, dan bentuknya berdasarkan kebijakan umum manusia di era modern.
Oleh karena itu prinsip syura yang merupakan substansi rakyat dalam pengambilan keputusan dalam konsitusi Iran, diejawantahkan dalam bentuk pembagian kekuasaan, dan pembentukan lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif, serta Dewan Garda Konstitusi, Dewan Pakar Kepemimpinan, Dewan Penentu Kebijakan Negara, Dewan Tinggi Keamanan Nasional, dan dewan-dewan kota.
Pada saat yang bersamaan, Imam Khomeini, berdiri menghadapi Blok Timur dan Blok Barat, dan meletakkan fondasi berdirinya front perlawanan umat Islam, di Dunia Islam, untuk menghadapi penindasan dan arogansi Amerika Serikat, serta Rezim Zionis.
Revolusi Islam Iran, di bawah Imam Khomeini, telah mengubah konstelasi pemikiran dan politik umat Islam, dan dunia. Wacana Revolusi Islam, Islam politik, dan pemerintahan religius yang mulai dibahas dalam hubungan internasional, dan pemikiran politik-revolusioner dunia, terpengaruh kemenangan Revolusi Islam di era modern.
Prinsip-Prinsip Pemikiran Politik Imam Khomeini
Dalam dimensi internal, rakyat dianggap berada di puncak pemerintahan, dan dalam dimensi eksternal melawan penjajahan, dan menciptakan konvergensi umat Islam, merupakan substansi filsafat politik Imam Khomeini.
Memasukkan kehendak, dan pandangan rakyat dalam proses pembentukan undang-undang, dan pengambilan keputusan, merupakan salah satu hasil ijtihad Imam Khomeini, yang melawan pemikiran-pemikiran diktatorisme dan tirani, dengan senjata Islam.
Di bawah ini beberapa pernyataan Imam Khomeini, yang memiliki dimensi teori politik, dan pemerintahan menurut pandangannya,
1. Prinsip Pemerintahan Islam
"Tiga prinsip pemerintahan Islam di antaranya, pertama, urgensitas keadilan di dalam pemerintahan Islam. Kedua, prinsip kebebasan umat Islam, dalam memilih pejabat, dan menentukan nasib sendiri, dan ketiga, prinsip independensi negara Islam, dari intervensi asing, dan kontrol mereka atas nasib Muslim."
2. Bentuk Pemerintahan Republik
"Pemerintah Republik Islam, juga merupakan pemerintahan rakyat sebagaimana republik-republik lainnya, akan tetapi undang-undangnya adalah undang-undang Islam."
3. Kewajiban-Kewajiban Republik Islam
"Secara mendasar tugas Republik Islam adalah menjamin kemerdekaan negara, dan kebebasan rakyat, dan memerangi korupsi, kerusakan, serta mengatur dan menyusun undang-undang untuk menciptakan reformasi di semua bidang ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan dengan memperhatikan tolok ukur Islam. Reformasi ini melibatkan seluruh rakyat secara penuh, dan tujuannya yang paling pertama adalah memerangi kemiskinan, dan memperbaiki kondisi kehidupan bagi mayoritas rakyat yang tertindas dari semua sisi."
4. Posisi Parlemen dan Pembentukan Undang-Undang
"Majelis Syura Nasional (parlemen) artinya adalah rakyat bisa menentukan wakilnya secara bebas, untuk duduk di Parlemen, dan menjalankan tugasnya demi kepentingan rakyat."
5. Pemilihan Umum dan Kehendak Publik
"Salah satu kewajiban bersama pertama, dan terpenting yang diemban setelah tumbangnya Shah, adalah tugas mengelola negara, menyiapkan kondisi pemilu yang bebas tanpa intervensi kekuatan, dan pengaruh dari kalangan atau kelompok mana pun."
6. Prinsip dan Sumber Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan pemerintahan Islam adalah menjaga independensi, kebebasan rakyat, pemerintah, negara, dan saling menghormati setelah kemerdekaan total, dan tidak ada bedanya antara superpower atau yang lainnya.
7. Masalah Palestina dan Penuntut Kebebasan Dunia
"Bangsa Iran, selalu mendukung perjuangan semua penuntut kebebasan terutama saudara-saudara Palestina, dari penjajahan Israel. Kami selalu menekankan kebangkitan mereka, dan bangkit membantu mereka sebisa mungkin."
8. Persatuan Umat Islam
"Memikirkan persatuan umat Islam, dan negara-negara Muslim, menjadi agenda utama kehidupan saya. Saya mengkhawatirkan perselisihan di antara negara-negara Islam. Saya khawatir dengan peristiwa-peristiwa yang menyebabkan terpecahnya umat Islam, dan negara-negara mereka."
9. Kaum Tertindas dan Keadilan Sosial
"Saya berharap dengan berdirinya Republik Islam, dan berkat keberhasilan kami serta Anda, dengan menerapkan keadilan serupa keadilan Islam, masalah-masalah kita dapat terselesaikan, masalah-masalah para pegawai teratasi, dan kesulitan-kesulitan para pekerja dapat ditangani."
"Di dalam pemerintahan Republik Islam, mustadhafin atau kaum tertindas harus didukung. Mereka harus diperkuat, dan berubah."
10. Kebebasan
"Kebebasan adalah milik rakyat. Konstitusi memberikan kebebasan. Allah SWT memberikan kebebasan kepada rakyat. Islam memberikan kebebasan. UUD memberikan kebebasan kepada rakyat."
11. Keadilan
"Islam, Tuhannya adil, Nabinya adil, dan Imam Maksumnya adil. Hakimnya punya kredibilitas ketika ia adil."
12. Hak Asasi Manusia
"Kebebasan berpendapat, kebebasan memilih, kebebasan media, kebebasan radio-televisi, penyiaran, semuanya merupakan hak asasi manusia, dan hak mendasar manusia."
"Selama tidak ada titik sandaran spiritual, umat manusia tidak akan bisa diperbaiki. Reformasi umat manusia, dan HAM tidak akan terjaga, kecuali titik sandarannya adalah spiritualitas."
13. Anti-Penjajahan
"Konflik di antara para pemimpin negara Islam saat ini yang merupakan warisan para penguasa suku, dan era brutalisme, diciptakan oleh pihak asing untuk memundurkan bangsa-bangsa dunia. Mereka dibuat tidak mampu berpikir untuk kepentingannya. Keputusasaan, dan hilang harapan ditiupkan oleh penjajah kepada bangsa-bangsa dunia, bahkan kepada para pemimpin Islam. Mereka dilarang untuk berpikir menemukan solusi. Diharapkan, kalangan muda yang belum sampai pada masa kevakuman dan kemalasan, dengan berbagai instrumen, dapat membangkitkan bangsa-bangsa dunia."
14. Kritik atas Amerika Serikat
"Pengabaian hak ratusan juta umat Islam, dan menguasai sumber-sumber kekuatan mereka, serta memberi kesempatan pada Rezim Israel, untuk merampok hak-hak Muslim, serta menghilangkan kebebasan dan melakukan transaksi abad pertengahan, adalah kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh para presiden AS."
Kesimpulan
Imam Khomeini dalam teori dan praktik telah bekerja keras untuk menunjukkan jalan baru dalam mengelola masyarakat Islam, dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan zaman, dan tempat di masa kini. Di jalan ini beliau menyampaikan banyak teori inovasi, dan membuktikan bahwa fikih serta filsafat politik Islam, dengan memperhatikan waktu dan tempat, memiliki kemampuan untuk memberikan program-program baru bagi pengelolaan masyarakat.
Substansi pemikiran politik Islam, adalah distribusi kekuasan secara adil, dan partisipasi praktis rakyat dalam mengelola nasib mereka. Kewajiban melekat pemerintah adalah mengelola kehidupan rakyat, dan menegakkan keadilan serta kebebasan.
Syahid Muthahari; Ulama Pemikir, Sang Putra Ideologis Khomeini
Murtadha Muthahari (1298-1358 Hs) yang dikenal dengan sebutan Ustadz Muthahari dan Syahid Muthahari, adalah seorang pemikir, peneliti, ulama, sastrawan, dosen, dan salah satu ulama terkemuka Iran abad dua puluh.
Ayatullah Muthahari adalah murid Imam Khomeini dan mufasir besar Syi’ah, Allamah Tabataba’i, yang mampu menjadi ijtihad puncak dalam segala bidang kajian Islam, pemikir mendalam dan peneliti teliti, serta dalam beberapa bidang seperti filsafat, fiqih dan ushul fiqh. Syahid Mutahari adalah salah satu guru besar filsafat dan teologi Islam serta tafsir Al-Qur'an yang telah menulis banyak karya tentang berbagai topik menarik.
Selain kegiatan ilmiah, Muthahari memainkan peran penting dalam politik sebelum dan sesudah Revolusi Islam Iran. Beliau adalah salah satu orang berpengaruh dan salah satu pemimpin intelektual Revolusi Islam Iran. Di antara aktivitas Muthahari, kita dapat menyebutkan perjuangan melawan arus Marxisme, pendirian Hosseiniyeh Irshad untuk diskusi para intelektual, dan kepemimpinan di Dewan Revolusi hingga hari kesyahidannya.
Peringatan kesyahidan Ayatullah Muthahari di Iran dinamakan sebagai Hari Guru sebagai bentuk penghormatan terhadap kedudukan guru yang mulia dengan berbagai kiprahnya yang begitu besar.
Gerakan Pencerahan di Universitas
Pada tahun 1333 Hs, Ustadz Muthahari mulai mengajar di Universitas Tehran. Beliau mengajar di Fakultas Teologi dan Studi Islam di Universitas Tehran selama lebih dari dua puluh tahun. Ketika itu, Syahid Muthahari mengajar program di tingkat sarjana hingga doktoral mengenai ilmu-ilmu umum Islam dari logika, filsafat Islam, teologi, tasawuf, fiqih, dan ushul fiqh. Selain itu, beliau melakukan gerakan pencerahan di kampus dengan menyampaikan pandangannya menanggapi berbagai isu kontroversial seperti hubungan antara filsafat dan mistisisme, agama dan sains, sebagai isu lainnya.
Islam sebagai Pijakan
Syahid Mutahhari percaya bahwa Islam adalah agama yang tidak diperkenalkan dengan baik, sehingga seringkali disalahpahami. Faktanya agama ini berangsur-angsur berubah di mata masyarakat, dan alasan utamanya mengenai kehadiran sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam, tapi membawa ajaran yang salah. Dalam pandangannya, agama ini sangat dirugikan oleh sebagian orang yang mengaku mendukungnya. Oleh karena itu, Muthahari melancarkan gerakan pencerahan termasuk di universitas mengenai Islam dengan sudut pandang yang menarik dan dalam.
Menyingkap Penyebab Kecenderungan Materialisme
Buku Penyebab Materialisme merupakan penyelesaian dua kuliah Ustadz Muthahari di universitas Tehran yang diterbitkan pada tahun 1350 Hs. Karya ini ditulis pada saat di kalangan generasi muda sedang terjadi mengalami kecenderungan aliran materialistis, termasuk Marxisme. Dalam buku ini, syahid Motahari mengkaji peran gereja, konsep filosofis, sosial dan politik, dan lainnya dalam mendorong kecenderungan menuju materialisme, dan menjelaskan penyebab kemerosotan dan penyimpangan dalam bidang ini.
Pandangan Dunia Islam
Murthadha Motahari sangat cepat merespon berbagai perkembangan pemikiran ketika itu, termasuk beragam penyimpangannya dan memberikan solusinya dalam publikasi dengan kekhasan pandangan yang dalam dan ketajamannya.
Karya yang diterbitkan
Shahid Motahari menulis lebih dari 50 buku, beberapa di antaranya yang paling penting adalah: Pengantar Pandangan Dunia Islam, keakraban dengan Al-Qur'an, Islam dan tuntutan zaman; manusia sempurna, Revolusi Islam, Republik Islam, Pendidikan dalam Islam, Tauhid, kenabian, Maad, Imam Hosseini, keadilan ilahi, pelajaran dari Nahjul al-Balaghah, penyebab materialisme, alam semesta, filsafat akhlak, filsafat sejarah, masalah jilbab, hak-hak perempuan dalam Islam dan lainnnya.
Penasihat Terpercaya Imam Khomeini
Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran dan jatuhnya rezim Pahlevi, Ayatullah Muthahari banyak melakukan aktivitas untuk menstabilkan pemerintahan Islam, termasuk menjadi penasihat Imam Khomeini yang paling penting dan terpercaya.
Kesyahidan
Setelah berakhirnya pertemuan pada tanggal 11 Mei 1358 tentang isu-isu terkini negara, seseorang di gang memanggil namanya dari belakang. Ketika Motahari menoleh ke belakang, dia dibunuh olehnya. Orang tersebut adalah salah satu anggota kelompok Furqan berbahaya bernama "Mohammed Ali Basiri". Kelompok yang mempunyai pandangan ekstrim terhadap agama dan masyarakat. Usai penembakan, Morteza Motahari dilarikan ke rumah sakit, namun pengobatan dokter tidak berhasil dan akhirnya ia syahid.
Sebagian dari pesan Imam Khomeini tentang kesyahidannya
“Meskipun menghadapi tangan orang-orang yang berkeinginan buruk dan suka berpetualang, tapi Revolusi Islam atas kehendak dan bimbingan ilahi telah meraih keberhasilan. Meskipun demikian, kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terjadi pada negara ini, terutama di bidang Islam dan ilmu pengetahuan akibat ulah orang-orang munafik anti-Revolusi, seperti pembunuhan berbahaya terhadap mendiang ilmuwan besar dan ahli Islam, Haji Sheikh Murtadha Muthahari (semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian). Apa yang harus saya katakan tentang beliau yang memberikan jasa berharga bagi Islam dan ilmu pengetahuan, dan sangat disayangkan bahwa tangan pengkhianat mengambil pohon yang bermanfaat ini dari bidang ilmu pengetahuan dan Islam dan merampas buah-buahnya yang berharga dari semua orang. Muthahari adalah anak yang saya sayangi dan penopang yang kokoh dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan serta pengabdian yang bermanfaat bagi Islam, bangsa dan negara. Semoga Allah swt menganugerahkan rahmat kepadanya."
Pandangan Ayatullah Khamenei mengenai Syahid Muthahari
“Jika upaya syahid [Mutahhari] untuk memenuhi kebutuhan intelektual berbagai lapisan dan mengangkat isu-isu baru tidak berdampak pada masyarakat, kini masyarakat Islam akan berada dalam situasi yang berbeda.”
Beberapa kata-kata terkenal dari syahid Muthahari
Jihad
Al-Qur'an menegaskan, jika ingin memasukkan rasa takut ke dalam hati musuh dan mencegah pikiran mereka untuk menyerang wilayahmu, maka persiapkan kekuatanmu dan jadilah pihak yang kuat. (Jihad hal.28)
Bekerja dalam Islam
Islam adalah musuh pengangguran. Manusia harus melakukan pekerjaan yang bermanfaat karena ia mendapat manfaat dari masyarakat. Pekerjaan adalah faktor konstruktif terbaik bagi individu dan masyarakat, dan pengangguran adalah faktor terbesar penyebab kerusakan. Oleh karena itu bekerjalah dengan baik. (Wahyu dan Nubuwah / hal. 118)
Posisi perekonomian
Mazhab Islam yang realistis dan tidak memandang ekonomi sebagai landasan, namun juga tidak mengabaikan peran pentingnya. (Sepuluh pidato / hal. 309)
Kehidupan Timur
Sudah saatnya Barat belajar falsafah hidup dari Timur, dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan industrinya. (Etika seksual / hal. 28)
Pandangan Dunia Monoteistik
Pandangan dunia monoteistik memiliki daya tarik dan daya pikat, memberikan vitalitas dan dorongan kepada manusia, menyajikan tujuan-tujuan yang luhur dan suci, serta menciptakan manusia yang tidak mementingkan diri sendiri. (Koleksi karya, vol. 2/hal. 84)
Rasulullah saw dan Konsultasi
Meskipun Rasulullah saw adalah seorang Nabi yang tidak mengharapkan masukan maupun pendapat mereka, namun beliau selalu berkonsultasi dengan masyarakat agar dapat memberikan karakter akhlak kepada mereka. (Hikmah dan Nasehat hal. 120)
Nabi Muhammad saw dan Masalah Palestina
Jika Nabi Muhammad saw masih hidup, apa yang akan beliau lakukan hari ini? Aku bersumpah demi Allah, Nabi Muhammad saw di makam sucinya hari ini akan marah terhadap orang-orang Yahudi. Aku bersumpah demi Tuhan, kita lalai. Demi Allah, persoalan yang membuat hati Rasulullah saw berdarah saat ini mengenai persoalan Palestina… Demi Allah, kita bertanggungjawab atas persoalan ini. (Pidato tentang Palestina)
Husein, Imam Pembebasan Dunia, Bangkit demi Memperbaiki Umat Nabi Muhammad Saw
Husein bin Ali, seorang anggota keluarga dan cucu Nabi Muhammad Saw, sebelum melakukan perlawanan berkata, "Saya tidak bangkit dari aorgansi, korupsi, dan ketidakadilan, saya hanya berdiri untuk memperbaiki urusan umat kakekku,".
Tidak ada orang seperti Imam Husein yang bersemayam di hati orang-orang yang bebas dan mencintai kebebasan di dunia. beliau adalah teladan spiritualitas dan ketulusan, keberanian dan pengusung keadilan dan anti-tirani, dan pada saat yang sama, penuh pengabdian.
Dalam artikel Parstoday ini, kita melihat kehidupan dan pemikiran Imam Husein.
Hussain, Ahlul Bait dan cucu Nabi Muhammad saw, dan putra Sayidah Fatimah putri Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib, Imam pertama Syi'ah , lahir pada tahun keempat Hijriah di kota Madinah.
Imam Husein adalah salah satu Ahlul-Bait Nabi, yang disinggung dalam ayat Tathir dalam al-Quran mengenai orang-orang yang suci dari dosa. Beliau mengerahkan segala dayanya untuk memulihkan moralitas, kemanusiaan, dan kebebasan.
Menurut laporan sejarah Syiah dan Sunni, Nabi Muhammad Saw mengumumkan kesyahidannya ketika ia dilahirkan, dan memilih nama Husein untuknya. Selain posisinya sebagai Imam ketiga dan pemimpin syuhada di kalangan Syiah, juga di kalangan Sunni, Imam Husein dikenal karena keutamaan yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw dan juga dihormati karena pendiriannya melawan penguasa yang kejam di zamannya, Yazid bin Muawiyah.
Peringatan Asyura di Makam Shahcheragh, Shiraz, Iran
Imam Husein sangat keberatan dengan kinerja Muawiyah, raja Dinasti Bani Umayyah saat itu. Beliau menolak berjanji setia kepada Yazid (putra Muawiyah) dalam urusan jabatan khalifah. Imam Husein menyebut Yazid sebagai orang yang kejam, menindas, dan tidak kompeten dengan perilaku anti kemanusiaan dan anti sosial.
Imam Husein memandang kekhalifahan sebagai kedudukan ilahi dan meyakini bahwa penjaga masyarakat harus menauladani Nabi Muhammad saw. Setelah kematian Muawiyah, Yazid menekan Imam Husain untuk berbaiat, bahkan akan membunuhnya, jika menolak untuk berjanji setia.
Akhirnya Imam Husain berangkat ke Mekkah dari kota Madinah karena tekanan dari antek-antek Yazid dan tentara bayarannya. Selama empat bulan tinggal di Mekkah, beliau juga menerima banyak permintaan dan surat dari masyarakat Kufah untuk menerima jabatan Khalifah. Dengan mengikuti permintaan tersebut, Imam Husein mengirimkan utusannya Muslim bin Aqil ke Kufah. Muslim membenarkan dukungan orang-orang Kufi dan Imam berangkat ke kota ini. Tapi di sisi lain, Yazid juga mengirimkan pasukan untuk menghadapi Imam Husein.
Upacara berkabung Asyura di Afghanistan
Akhirnya kedua belah pihak saling bertemu pada hari kedua Muharram tahun 61 H di gurun Karbala. Sementara itu, masyarakat Kufah tidak berpegang teguh pada kesepakatan mereka dengan Imam Husein dan membiarkannya sendirian dalam pertempuran yang tidak adil. Menurut riwayat sejarah, pasukan Yazid berjumlah sekitar 30 ribu orang, sedangkan jumlah prajurit Imam Hussein hanya 72 orang. Namun, Imam tidak menyerah pada kesetiaan palsu musuh.
Pada hari Asyura, 10 Muharram, terjadi pertempuran sengit dan para sahabat Imam Husain membuat epos yang langgeng dalam sejarah. Tentara Yazid bahkan memblokir jalur air menuju perkemahan Imam Husein, sehingga beliau serta para sahabatnya syahid dengan bibir kehausan. Kepala suci Imam Husein dan para sahabatnya dipisahkan dari tubuh mereka dan dikirim ke istana Yazid.
Imam Husein pernah dalam suratnya sebelum syahid mengungkapkan,"Dan saya tidak bangkit karena pemberontakan, korupsi dan penindasan, saya hanya ingin mereformasi bangsa nenek moyang saya." Aku ingin memerintahkan apa yang baik dan melarang apa yang buruk dan berperilaku seperti kakekku dan ayahku Ali bin Abi Thalib.
Nabi Islam telah bersabda berkali-kali tentang beliau, "Hussein bagian dariku, dan aku bagian dari Hussain." Bagian pertama dari pernyataan ini jelas, tetapi bagian kedua, yaitu agama, aliran, dan keyakinan Nabi Muhammad saw, akan bertahan dengan perjuangan Husein, untuk membawa umat manusia menuju tujuan yang disampaikan Nabi.
Makam Imam Husein di Karbala saat ini menjadi tempat ziarah bagi orang-orang yang merdeka di dunia, dan kesyahidannya adalah ibu kota gerakan kaum tertindas dan pencari kebebasan di dunia.
Dalam kelanjutan artikel dari Parstodi ini, kita menelisik petuah terkenal Imam Husein.
Permata berharga
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «نَحْنُ حِزْبُ اللّه ِ الْغالِبُونَ، وَعِتْرَةُ رَسُولِ اللّه ِ صلي الله عليه و آلهالاْقْرَبُونَ، وَاَهْلُ بَيْتِهِ الطَّيِّبُونَ، وَأَحَدُالثَّقَلَيْنِ الَّذينَ جَعَلَنا رَسُولُ اللّه ِ ثانِىَ كِتابِ اللّه ِ...» [احتجاج طبرسى، 229]
Imam Husain (a.s.) berkata, "Kami para pejuang di jalan Allah akan menang, dan kami lebih dekat dengan Rasulullah (saw) dan Ahlul Bait yang suci, dan kami adalah salah satu dari dua neraca berat yang diberikan Rasulullah saw, Kitabullah (dan penafsirnya)".
Kemunculan Mahdi bin Husein
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «لَوْلَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيا إلاّيَوْمٌ واحِدٌ لَطَوَّلَ اللّه ُ عَزَّوَجَلَّ ذلِكَ الْيَوْمَ حَتّى يَخْرُجَ رَجُلٌ مِنْ وُلْدى، فَيَمْلاَءُها عَدْلاً وَ قِسْطاً كَما مُلِئَتْ جَوْراً وَظُلْماً، كَذلِكَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللّه ِ صلي الله عليه و آلهيَقُول» [كمال الدين، ص317 - بحارالانوار، ج51، ص133]
Imam Husain AS berkata, "Seandainya hanya tersisa satu hari dalam kehidupan dunia, niscaya Allah akan menjadikan hari itu panjang sehingga muncullah seorang laki-laki dari keluargaku dan memenuhi dunia yang penuh dengan penindasan dengan keadilan dan kebaikan. Saya mendengarnya dari Rasulullah Saw,".
Kematian lebih baik daripada kejahatan
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «مَوْتٌ في عِزٍّ خَيْرٌ مِنْ حَياةٍ في ذُلٍّ اَلْمَوْتُ اَوْلى مِنْ رُكُوبِ الْعارِ وَالْعارُ اَوْلى مِنْ دُخُولِ النّارِ» [موسوعة كلمات الامام الحسين 499، ح 289]
Imam Husein pada hari Asyura berkata, "Kematian yang bermartabat lebih baik daripada kehidupan yang hina. Kematian lebih baik dari pada dikaitkan dengan kehinaan dan kehinaan, dan kehinaan lebih baik dari pada masuk api (neraka),".
Kebebasan
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «وَيْحَكُمْ يا شِيعَةَ آلِ اَبى سُفْيانَ، اِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ دِيْنٌ وَكُنْتُمْ لاتَخافُونَ الْمَعادَ فَكُونُوا اَحْـراراً فِى دُنْيـاكُمْ» [بحارالانوار، ج 45، ص 51 - مقتل خوارزمى، ج 2، ص 33]
Imam Husein berkata, "Celakalah kalian, pengikut Abu Sufyan, jika kamu tidak beragama dan tidak takut hari kiamat, maka setidaknya jadilah orang yang merdeka di duniamu sendiri,".
Peringatan Asyura di Türki
Kematian dan kehidupan
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «لَيْسَ شَأْنى شَأنُ مَنْ يَخافُ الْمَوْتَ، ما أَهْوَنَ الْمَوْتِ عَلى سَبيلِ نَيْلِ الْعِزِّ وَاِحْياءِ الْحَقِّ، لَيْسَ الْمَوْتُ في سَبيلِ الْعِزِّ اِلاّ حَياةً خالِدَةً وَلَيْسَتِ الْحَياةُ مَعَ الذُّلِّ اِلاَّالْمَوْتَ الَّذى لاحَياةَ مَعَهُ، اَفَبِالْمَوْتِ تُخَوِّفُنى... وَهَلْ تَقْدِرُونَ عَلى أَكْثَرِ مِنْ قَتْلى؟! مَرْحَباً بِالْقَتْلِ فيسَبيلِ اللّه ِ، وَلكِنَّكُمْ لاتَقْدِروُنَ عَلى هَدْمِ مَجْدى وَمَحْوِ عِزّى وَشَرَفى» [كلمات الامام الحسين، 360، ح 348]
Imam Hussein berbicara kepada musuh-musuhnya, dengan berkata, "Aku bukanlah orang yang takut mati. Kematian di jalan kehormatan dan kebangkitan kebenaran sangatlah mudah bagiku. Kematian di jalan kehormatan tidak lain hanyalah hidup kekal dan hidup dengan kehinaan tidak lain hanyalah kematian dan ketiadaan. Apakah kamu membuatku takut menghadapi kematian? Bisakah kamu melakukan lebih dari sekedar membunuhku? Mulialah mati di jalan Allah, tetapi kamu tidak dapat menghancurkan kemuliaanku dan menghancurkan martabat dan kehormatanku,".
Jadilah orang yang berguna
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «خَمْسٌ مَنْ لَمْ تَكُنْ فِيهِ، لَمْ يَكُنْ فِيهِ كَثيرُ مُسْتَمْتَعٍ: اَلْعَقْلُ، وَالدّينُ وَالْأَدَبُ، وَالْحَياءُ، وَحُسْنُ الْخُلْقِ» [حياة الامام الحسين، ج 1، ص 181]
Imam Husein berkata, "Jika tidak ada lima hal dalam diri seseorang, maka kita tidak akan melihat banyak manfaat pada dirinya: Akal,agama, adab, rasa malu, dan akhlak yang baik,".
Jenis ibadah
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «اِنَّ قَوْماً عَبَدُوا اللّه َ رَغْبَةً فَتِلْكَ عِبادَةُ التُّجّارِ، وَاِنَّ قَوْماً عَبَدُوا اللّه َ رَهْبَةً فَتِلْكَ عِبادَةُ الْعَبيدِ، وَاِنَّ قَوْماً عَبَدُوا اللّه َ شُكْراً فَتِلْكَ عِبادَةُ الاَْحْرارِ، وَ هِىَ اَفْضَلُ العِبادَةِ» [بحارالانوار، 78، 117. موسوعه كلمات الامام الحسين 748، ح 906. بلاغة الامام على بن الحسين، ص 171 باب سوم كلمات قصار]
Imam Husein berkata, "Sekelompok orang yang beribadah kepada Tuhan untuk mendapat pahala, itulah ibadah para pedagang. Kelompok menyembah Tuhan karena takut, inilah ibadah para budak. Namun suatu kelompok beribadah kepada Tuhan karena rasa syukur, maka ibadah ini milik orang-orang merdeka dan merupakan jenis ibadah yang terbaik,".
Hikmah puasa
سُئِلَ الْحُسَيْنُ (ع): «لِمَ افْتَرَضَ اللّه ُ عَزَّوَجّلَ عَلى عَبيدِهِ الصَّوْمَ؟ قالَ: لِيَجِدَ الْغَنىُّ مَسَّ الْجُوعِ فَيَعُودَ بِالْفَضْلِ عَلَى المَساكينَ» [موسوعة كلمات الامام الحسين، ص 692، ح 759]
Imam Husain ditanya mengapa Allah mewajibkan puasa bagi hamba-Nya? Beliau menjawab, "Agar orang kaya merasakan kerasnya kelaparan dan akibatnya menggunakan hartanya untuk membantu orang miskin,".
Makam imam Husein di Karbala
Semuanya, kecuali Tuhan akan binasa
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): ا«ِنَّ سُكّانَ السَّمواتِ يَفْنُونَ وَاَهْلَ الاْرْضِ يَمُوتُونَ وَجَمِيعُ الْبَرِيَّةِ لا يَبْقُونَ وَكُلَّ شَىْ ءٍ هالِكٌ اِلاّ وَجْهَهُ» [فتوح ابن اعثم، ج 5، ص 94 - مقاتل الطالبيين، ص 112]
Imam Husein berkata, "Makhluk langit binasa dan makhluk bumi mati, semuanya tidak stabil dan segala sesuatu dapat binasa, kecuali Tuhan,".
Jangan menindas orang lain
قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «يا بُنَىَّ اِيّاكَ وَظُلْمَ مَنْ لايَجِدُ عَلَيْكَ ناصِراً اِلاَّ اللّه َ» [بحارالانوار، ج 75، ص 308 - اعيان الشيعة، ج 1، ص 620]
Imam Husein berkata, "Anakku! Hindarilah menindas orang yang tidak ada penolong di hadapanmu selain Allah,"
Nabi Muhammad Saw: Allah akan Membalas Zalim dan yang Tidak Membantu Mazlum
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Takutlah terhadap laknat orang yang dizalimi, meskipun dia kafir. Karena tidak ada tabir atau penghalang untuk melawan laknat orang dizalimi.”
Zhulm artinya kezaliman,melampaui batas, melanggar hak seseorang atau hak orang lain. Kezaliman terkadang terjadi pada orang lain, terkadang pada diri sendiri. Barangsiapa berbuat jahat dan berbuat dosa, ia telah menzalimi dirinya sendiri, karena ia telah melanggar haknya untuk hidup bersih dan mencapai kesempurnaan.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
“Dan barang siapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar.” (QS. Al-Furqan: 19)
Syirik dalam Islam terhitung kezaliman besar.
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(QS. Luqman: 13)
Al-Qur’an memerintahkan untuk tidak menzalimi dan menerima kezaliman.
“Kamu tidak menzalimi dan tidak (pula) dizalimi.” (QS. Al-Baqarah: 279)
Dalam makalah Pars Today kali ini, Anda akan membaca sejumlah hadis Nabi Muhammad Saw dan hadis yang diriwayatkan oleh keluarganya tentang topik penting kezaliman:
1. Tiga Jenis Kezaliman
Nabi Muhammad Saw bersabda, “اَلظُّلْمُ ثَلاثَةٌ: فَظُلْمٌ لايَغْفِرُهُ اللّه ُ وَظُلْمٌ يَغْفِرُهُ وَظُلْمٌ لايَتْرُكُهُ، فَأَمَّا الظُّلْمَالَّذى لايَغْفِرُ اللّه ُ فَالشِّرْكُ قالَ اللّه ُ: «إنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظيمٌ» وَأَمَّا الظُّلْمَ الَّذى يَغْفِرُهُ اللّه ُفَظُلْمُ الْعِبادِ أَنْفُسَهُمْ فيما بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الظُّلْمَ الَّذى لا يَتْرُكُهُ اللّه ُ فَظُلْمُ الْعِبادِبَعْضُهُمْ بَعْضا “.
“Kezaliman ada tiga jenis. Kezaliman yang tidak diampuni oleh Allah. Kezaliman yang diampuni dan kezaliman yang tidak akan dibiarkan. Adapun kezaliman yang tidak akan diampuni Allah adalah syirik. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar.’ Adapun kezaliman yang diampuni adalah kezaliman sesama hamba dengan Tuhan mereka. Sementara kezaliman yang tidak akan dibiarkan adalah kezaliman yang dilakukan sesama manusia.” (Nahjul Fashahah, hadis 1924)
2. Kekuatan Laknat Mazlum
Nabi Saw bersabda, “اِتَّقوا دَعْوَةَ الْمَظْلومِ وَإنْ كانَ كافِرا فَإِنَّها لَيْسَ دونَها حِجابٌ”.
“Takutlah terhadap laknat orang yang terzalimi, sekalipun ia kafir. Karena tidak ada tabir atau penghalang untuk laknat orang yang terzalimi.” (Nahjul Fashahah, hadis 48)
3. Pejuang Melawan Kezaliman Bersama Nabi di Surga
Rasulullah Saw bersabda, “مَنْ أَخَذَ لِلْمَظْلومِ مِنَ الظّالِمِ كانَ مَعىَ فِى الْجَنَّةِ تَصاحُبا”.
“Barangsiapa menolong mazlum dari zalim, ia akan bersama saya di surga.” (Bihar Al-Anwar, jilid 75, hal 359, hadis 74)
4. Azab Bagi yang Diam Menghadapi Kezaliman
Nabi Muhammad Saw bersabda, “إِنَّ النّاسَ إِذا رَأَوُا الظّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذوا عَلى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللّه ُبِعِقابٍ مِنْهُ”.
“Ketika manusia melihat penindas dan tidak menghentikannya, Allah akan menurunkan azab untuk semua orang.” (Nahjul Fashahah, hadis 833)
5. Balasan Allah Bagi Zalim dan yang tidak Menolong Mazlum
Nabi Saw bersabda, “يَقولُ اللّه ُ عَزَّوَجَلَّ: وَعِزَّتى وَجَلالى لأََنْتَقِمَنَّ مِنَ الظّالِمِ فى عاجِلِهِوآجِلِهِ وَلأََنْتَقِمَنَّ مِمَّنْ رَأى مَظْلوما فَقَدَرٌ أَنْ يَنْصُرَهُ فَلَمْ يَنْصُرْهُ”.
“Allah SWT berfirman, Demi Kehormatan dan Keagungan-Ku, Aku akan membalas orang zalim di dunia dan akhirat, begitu juga kepada orang yang melihat mazlum dan dapat membantunya, tapi tidak melakukannya, Aku pasti akan membalasnya.” (Kanzul ‘Ummal, jilid 3, hal 505, hadis 7641)
6. Tidak Zalim dan Tidak Menerima Kezaliman
Nabi Muhammad Saw bersabda, “اِسْتَعيذوا بِاللّه ِ... مِنْ اَنْ تَظْلِموا اَوْ تُظْلَموا”.
“Berlindung kepada Allah ... dari tidak berbuat zalim atau menerima kezaliman.” (Nahjul Fashahah, hadis 278)
7. Menolong Mazlum adalah Keadilan Terbaik
Imam Ali as berkata, “اَحْسَنُ الْعَدْلِ نُصْرَةُ الْمَظْلومِ”.
“Keadilan terbaik adalah menolong orang mazlum.” (Ghurar Al-Hikam, jilid 2, hal 394, hadis 2977)
8. Kebangkitan Imam Mahdi af Melawan Kezaliman di Dunia
Rasulullah Saw bersabda, “مَهْدىُّ اُمَّتِى الَّذى يَمْلاَُ الاَْرْضَ قِسْطا وَ عَدْلاً كَما مُلِئَتْ جَوْراوَ ظُلْما”.
“Mahdi umatku adalah orang yang memenuhi dunia dengan keadilan setelah sebelumnya penuh dengan kezaliman.” (Kitab Sulaim bin Qeis, hal 429)
Ini Penjelasan Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Nabi Isa
Al-Qur'an telah memperkenalkan Al-Masih (saw) dengan banyak sifat, ada yang merupakan pemberian dan ada pula yang diperoleh, dan adanya ciri-ciri ini menunjukkan perwalian penuhnya.
Hazrat Isa bin Maryam (saw), dijuluki Mesias, adalah nabi keempat di antara nabi pertama dan pemilik Syariah. Kitab sucinya disebut Alkitab. Dia adalah putra Maryam (SAW) dan memiliki kelahiran yang unik dan menakjubkan yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Umat Kristen percaya bahwa Yesus disalib, tetapi dikatakan dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang curiga dan orang lain digantung sebagai penggantinya, dan Tuhan mengangkat Yesus kepada diri-Nya. Dalam artikel dari Parstodi ini, kita melihat deskripsi Al-Qur'an tentang Yesus Kristus (SAW):
Ayat-ayat Al-Quran tentang Nabi Isa as.
1. Surat Al-Baqarah ayat 87
...وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ
"...dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus..."
2. Surat Ali Imran ayat 45
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
3.Surat Maryam ayat 21
وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا
"... dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan"
4.Surat Ali Imran ayat 46
وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ
"dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh"
5. Surat Ali Imran ayat 48
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ
"Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil".
6. Surat Ali Imran ayat 49
وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ ...
"Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil...."
7.Surat Ali Imran ayat 50
وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
"Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku..."
8. Surat An-Nisa ayat 171
إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ
Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.
9.Surat Al-Anam ayat 85
وَزَكَرِيَّا وَيَحْيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلْيَاسَ ۖ كُلٌّ مِّنَ الصَّالِحِينَ
"dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh".
10. Surat Al-Anam ayat 87
... وَاجْتَبَيْنَاهُمْ وَهَدَيْنَاهُمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
"...dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus".
11.Surat Maryam ayat 19
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
12. Surat Maryam ayat 30
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi".
13. Surat Maryam ayat 31
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ...
"dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada...".
14. Surat Maryam ayat 32
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
"dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka".
15.Surat As-Shura ayat 13
شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa.."
Dari kajian ayat-ayat ini, kedudukan dan martabat Nabi isa Almasih yang tinggi menjadi jelas. Sekarang kami akan menyebutkan ciri-cirinya menurut susunan ayatnya.
Firman Tuhan
Al-Qur'an menyebut Nabi Isa sebagai Firman Tuhan dalam dua hal. Pengertian Yang dimaksud dengan “firman” atau kalam bukanlah perkataan yang keluar dari mulut, melainkan makna wujud lahiriah Isa, yaitu salah satu firman Tuhan. Meskipun seluruh alam semesta adalah firman Tuhan, namun karena keberadaannya terwujud secara khusus, maka Isa disebut sebagai firman Tuhan yang diistimewakan. Adapun alasan mengapa mereka menganggap dunia ciptaan sebagai firman Tuhan adalah karena keberadaan ciptaan mengungkapkan kesempurnaan penciptanya. Sebagaimana kata-kata verbal menunjukkan serangkaian makna mental dan tersembunyi, demikian pula dalam ayat-ayat Al-Qur'an, seluruh dunia dianggap sebagai firman Tuhan.
Al-Masih dan Isa putra Maryam
Ayat Al-Quran menunjukkan bahwa kedua nama itu berasal dari Allah, karena dalam kabar malaikat kepada Maryam bahwa Allah menamai putra Maryam dengan sebutan Almasih. Alasan mengapa ia disebut Al-Masih adalah (kata ini berasal dari kata masih yang berarti membentang) Nabi Isa menyembuhkan orang sakit dengan mengulurkan tangannya ke tubuh mereka.
Kadang-kadang dikatakan, Almasih berarti dibasuh dari dosa, atau diliputi rahmat dan berkat-Nya.
Bisa jadi Isa dari Yashu' berarti penyelamat atau Yaish setara dengan Yahya, yang menunjukkan kesamaan antara kedua Nabi ini.
Ayat Tuhan
Penciptaan Nabi Isa, sebagai penciptaan Nabi yahya benar-benar ajaib. Bahkan penciptaan Nabi Isa bahkan lebih misterius lagi. Oleh karena itu, Nabi Isa sendiri dianggap sebagai tanda dari tanda-tanda ketuhanan, sebagaimana dalam al-Quran surat Maryam ayat 21, "Walinajalahu ayata linnasi" dan “Liahaba laki golaman zakiyan” dan yang dimaksud dengan memberi (Lahab) adalah ciptaan-Nya yang ajaib.
Berbicara di tempat tidur bayi
Salah satu tanda dia menjadi seorang Ayat adalah bahwa di masa kecilnya dia berbicara seperti orang dewasa.
Kesempurnaan rohani
Dalam posisi memperkenalkan kesempurnaan spiritual Nabi, Al-Qur'an memperkenalkannya dengan beberapa sebutan antara lain: ciptaan khusus, yang diberkati, yang berbakti kepada orang tua, orang yang saleh, yang terpilih, dan roh Kudus. Rangkuman dari sifat-sifat tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah orang yang bebas dari dosa, wujudnya berkah, baik hati kepada ibunya, rendah hati dan lemah lembut, serta termasuk orang yang bertakwa, dan gabungan dari sifat-sifat tersebut merupakan tanda keunggulan ruhaninya yang mencapai posisi tinggi.
Pemilik hukum dan kitab suci
Nabi Isa termasuk salah satu Nabi pemilik kitab dan syariat.
Salah satu nabi dari Ulul Azmi
Nabi Isa termasuk dalam Nabi Ulul Azmi.
Seorang Nabi bagi bangsa Israel
Apakah misi Nabi Isa khusus untuk Bani Israel atau lingkarannya lebih luas merupakan masalah yang berada di luar topik artikel ini. Namun kemunculan ayat-ayat tersebut menunjukkan kalimat pertama, “Dan para utusan kepada bani Israil”.
Terkadang bersaksi tentang perbuatan dianggap sebagai salah satu ciri Nabi Isa Mengingat Allah dalam al-Quran surat An-Nisa ayat 159 berfirman, “Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka..”
Al-Quran Jadi Faktor Kegigihan Gaza: Peringatan 10 Tahun Surat Imam Khamenei kepada Pemuda di Barat
Akun X-Media khamenei.ir menerbitkan cuitan dalam bahasa Prancis dan bahasa Eropa lainnya pada kesempatan peringatan sepuluh tahun surat Imam Khamenei kepada para pemuda Eropa dan Amerika Utara.
Dalam cuitan di akun X media khamenei.ir kembali mengunggah sebagian pesan penting Pemimpin Besar Revolusi Islam kepada para pemuda Eropa dan Amerika Utara, berikut pernyataan Imam Khamenei dalam acara silaturahmi untuk mengenal Al-Quran pada hari pertama bulan suci Ramadan 1445. Pars Today kembali menurunkan unggahan cuitan ini dengan terjemahannya sebagai berikut:
"Apakah Anda pernah merujuk langsung kepada Al-Quran? Kenali Islam melalui Al-Quran dan kisah hidup Nabi besarnya ( Nabi Muhammad saw). Al-Quran-lah yang mampu menunjukkan kepada dunia puncak kegigihan di Gaza," kata Rahbar.
Dalam suratnya pada bulan Januari 2015 yang ditujukan kepada pada pemuda di Eropa dan Amerika Utara, Imam Khamenei menulis, “Cobalah untuk memperoleh pemahaman langsung dan tanpa perantara tentang agama Islam. Logika yang sehat mengharuskan Anda setidaknya mengetahui apa yang membuat Anda menjauh dan takut. Apa dan bagaimana esensinya? Saya tidak memaksa Anda untuk menerima interpretasi saya atau interpretasi lainnya tentang Islam. Tetapi hanya ingin menunjukkan kepada Anda supaya tidak membiarkan realitas yang dinamis dan berpengaruh di dunia saat ini diperkenalkan kepada Anda dengan motif dan tujuan yang ternoda. Jangan biarkan orang-orang yang munafik dan teroris bayaran memperkenalkan diri sebagai wakil Islam. Kenali Islam melalui sumber-sumbernya yang autentik dan langsung. Kenali Islam melalui Al-Quran dan kehidupan Nabi besarnya (Nabi Muhammaf ssaw). Di sini, saya ingin bertanya, apakah Anda pernah mempelajari Al-Quran umat Islam secara langsung? Apakah Anda pernah berkonsultasi? Apakah ajaran Nabi Islam pernahkah Anda mempelajari kehidupannya, terutama ajaran-ajaran kemanusiaan dan moralnya? Pernahkah Anda menerima pesan Islam dari sumber lain selain media? Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri bagaimana dan atas dasar nilai-nilai apakah Islam telah menjadi peradaban ilmiah terbesar selama berabad-abad? Dan telah memelihara kecerdasan dunia serta mendidik para ilmuwan dan pemikir terbaik?"
Pemimpin Revolusi Islam dalam sebuah pertemuan Al-Quran pada hari pertama bulan suci Ramadhan 1445 H menyinggung keteguhan rakyat Gaza dalam melawan kebiadaban dan kejahatan rezim Zionis, dan menegaskan bahwa puncak keteguhan yang kita saksikan di Gaza saat ini adalah hasil dari pemahaman Al-Quran dan pengamalannya. Itu saja.
Setelah satu tahun tiga bulan melancarkan perang brutal di Gaza, rezim Zionis tidak mampu mencapai tujuannya, yaitu pembebasan tentaranya yang ditawan melalui intervensi darat, dan juga penumpasan perlawanan rakyat Hamas, dan pendudukan Jalur Gaza; akhirnya Rabu malam menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada Minggu malam.
\Pusat Ilmu Agama Ahlu Sunnah Kelima Dibuka, Musabaqah Al Quran di Mashhad
Pertemuan ulama-ulama Ahlu Sunnah di Iran, dengan Ketua Majelis Syura Islam Iran (parlemen) baru-baru ini diselenggarakan.
Berikut ini sejumlah berita penting yang dihimpun Parstoday dalam beberapa hari terakhir di antaranya musabaqah internasional Al Quran ke-41 di kota Mashhad, Presiden Iran tegaskan persatuan Islam, Pusat Ilmu Agama Ahlu Sunnah kelima dibuka di Bandar Abbas, dan pertemuan ulama Ahlu Sunnah Iran, dengan Ketua Majelis Syura Islam Iran.
Musabaqah Internasional Al Quran ke-41 Digelar di Mashhad
Musabaqah Internasional Al Quran ke-41 yang diikuti oleh 62 peserta dari 27 negara dunia diselenggarakan di kompleks Makam Imam Ridha as, salah satu cucu Nabi Muhammad SAW di kota Mashhad, Iran.
Direktur Badan Wakaf dan Amal Provinsi Khorasan Razavi Iran, Hujatulislam Mohammad Ahmadzadeh mengatakan, penyelenggaraan musabaqah internasional Al Qura di Kompleks Makam Imam Ridha as, menunjukkan persatuan para qari, dan hafiz Al Quran baik Syiah maupun Sunni.
Presiden Iran Tegaskan Persatuan Islam
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dalam pesannya untuk Musabaqah Internasional Al Quran di Mashhad, mengatakan bahwa di dalam Al Quran, Muslim disebut sebagai umat yang satu, dan mereka semua diminta untuk memegang tali Ilahi, dan berkumpul dalam satu poros sehingga segala bentuk perpecahan dapat dicegah.
Ia menambahkan, “Oleh karena itu kita semua harus mengerahkan upaya untuk merealisasikan persatuan, keadilan, dan persaudaraan yang dimaksud oleh Al Quran, di tengah masyarakat Islam.”
Pusat Ilmu Agama Ahlu Sunnah Kelima Dibuka di Bandar Abbas
Pusat Ilmu Agama Ahlu Sunnah Iran, dengan nama Nabi Islam SAW, dibuka di Bandar Abbas, dengan dihadiri Sekjen Forum Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam, dan sejumlah ulama Syiah, serta para pejabat Sekretariat Dewan Perencanaan Sekolah-Sekolah Agama Ahlu Sunnah di Bandar Abbas, Iran.
Pertemuan Ulama Ahlu Sunnah dengan Ketua Majelis Syura Islam Iran
Pertemuan ulama Ahlu Sunnah dengan Ketua Majelis Syura Islam Iran (parlemen) baru-baru ini diselenggarakan. Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf, dalam pertemuan itu menyoroti pendirian kelompok teroris ISIS oleh musuh-musuh Islam.
Ia menuturkan, “Kita semua berutang budi kepada seluruh ulama Islam, baik Syiah maupun Sunni, dan para ulama Islam, bahu membahu berdiri melawan konspirasi-konspirasi ini.”
Tiga Poin Penting Pesan Imam Khamenei dalam Pertemuan Para Qari MTQ Internasional ke-41
Para profesor, qari, dan hafiz Al-Qur'an terkemuka yang berpartisipasi dalam Musabaqah Tilawatil Quran Internasional ke-41, serta sejumlah kelompok masyarakat hari Minggu (2/2/2025) bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam.
Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pertemuan tersebut menyebut Al-Quran sebagai mukjizat abadi Nabi Muhammad Saw, dan mengatakan,"Tawakal sejati kepada Allah membuat hal yang mustahil menjadi mungkin".
Ayatullah Khamenei menilai kelanjutan mukjizat Al-Quran dan kenabian merupakan berkah besar bagi umat manusia dan alam semesta, dan berkata,"Ketika merujuk dan membaca Al-Quran, seseorang harus memberikan perhatian penuh kenyataan bahwa kita sedang menghadapi mukjizat Nabi terakhir.".
Beliau menyebut kata-kata, tatanan, konsep, ekspresi ketentuan ilahi, dan segala sesuatu di dalam Al-Quran sebagai mukjizat, dan berkata, "Jika mukjizat besar ini dimanfaatkan, semua masalah manusia akan teratasi dan kehidupan masyarakat manusia akan tertata".
Artikel dari Parstoday ini menyoroti tiga poin penting dari pidato Imam Khamenei pada pertemuan tersebut.
1. Percaya pada Tuhan
Terkait makna kata tawakal dalam Al Quran, Ayatullah Khamenei menerangkan, "Berdasarkan firman Allah SWT di dalam Al Quran, setiap orang yang bertawakal kepada Allah SWT, maka cukuplah Allah SWT baginya, maka dari itu jika syarat-syarat tawakal dipenuhi, janji Ilahi pasti terwujud."
Pada saat yang sama Imam Khamenei memandang kemenangan rakyat Gaza menghadapi Rezim Zionis dan Rezim Amerika, sebagai contoh terwujudnya hal yang tidak mungkin.
"Jika dikatakan bahwa penduduk wilayah kecil Gaza, berperang melawan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, dan menang, maka tidak akan ada seorang pun yang percaya, tapi hal yang tidak mungkin ini menjadi mungkin karena izin Allah SWT," ujarnya.
2. Memasuki medan amal
Ayatullah Khamenei menilai syarat kedua terpenuhinya ayat “Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Allah cukup baginya” adalah hadir di medan amal, dan berkata, "Allah telah menetapkan bagian bagi manusia dalam setiap tugas, dan jika selain keyakinan batin terhadap janji-janji Allah, kewajiban-kewajiban tersebut pun terpenuhi. Kalau dikerjakan, niscaya apa pun yang tampak mustahil pun, pasti bisa terwujud'.
3. Perlunya kesabaran dan usaha untuk mencapai hasil
Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa bukan hanya bangsa Iran, yang berhadapan dengan kubu penjajah, tapi banyak bangsa-bangsa lain dunia juga. Rahbar menjelaskan, "Perbedaan bangsa Iran, dengan yang lain adalah keberanian bangsa Iran, mengatakan Amerika sebagai agresor, pembohong, penipu, penjajah, dan negara yang sama sekali tidak patuh pada prinsip kemanusiaan apa pun. Maka dari itu bangsa Iran mengatakan, 'Mampus Amerika', tapi pihak lain tidak berani meyampaikan fakta dan kebenaran ini, dan tidak berani melawan AS, serta menjalankan tugas berjuang menghadapi penjajah, karenanya tidak mencapai hasil."
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan urgensi kesabaran, dan perjuangan untuk mendapatkan hasil, dan menilai kesabaran serta kerja keras bangsa Iran, selama 46 tahun dalam melawan barisan penjajah dunia, telah menyebabkan kemajuan di berbagai bidang negara ini.
"Bangsa Iran, bukan hanya tidak terpukul dalam perlawanan ini, bahkan mengalami pertumbuhan, dan kemajuan di semua bidang," tegas Ayatullah Khamenei.