کمالوندی

کمالوندی

Tepat pada hari ini, Minggu (14/2/2016), ratusan personel gabungan, yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), menggeruduk kawasan prostitusi tersebut dan memberikan surat peringatan.

Pantauan Warta Kota, berbondong-bondong pihak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara bersama satuan keamanan gabungan lainnya menggeruduk Kawasan Kalijodo.

Terpantau Kapolsek Penjaringan, AKBP Ruddi Setiawan, dan Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi memantau lokasi yang terbilang menyeramkan akan keberadaan premanisme tersebut. Sepanjang Jalan Kepanduan II tersebut, satu persatu club, Pub, kafe, disatroni petugas gabungan.

Adapun beberapa kisah Kalijodo yang harus Anda ketahui adalah sebagai berikut:

Pertempuran Antarmafia di Kalijodo 14 Tahun Silam, Ratusan Rumah Terbakar

SAAT  ini kawasan prostitusi dan judi Kalijodo, Jakarta Utara, tengah bergejolak menyusul rencana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang akan menggusurnya.

Sejenak mari kita kilas balik soal kawasan yang pernah rusuh sekitar 14 tahun lalu ini.

Hari itu Jumat, 22 Februari 2002, kerusuhan terjadi di kompleks perjudian dan prostitusi ilegal di Kalijodo, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Dalam pemberitaan harian Kompas, Sabtu 23 Februari 2002 disebutkan bahwa kerusuhan melibatkan dua kelompok.

Mereka saling serang sehingga tiga orang luka berat karena dibacok.

Dalam peristiwa yang berlangsung pukul 02.30 sampai pukul 07.30 itu, 225 bangunan terbakar.

Kerusuhan berawal dari perkelahian kecil yang diawali lempar-lemparan botol di antara dua pihak di ruas Jalan Bidara Raya antara Gang Kambing dan Gang Mabes.

Lempar-lemparan itu sempat berhenti sebentar.

Akan tetapi, ketika listrik mati, yang terjadi justru pertarungan yang diikuti pembakaran.

Kisah Dua Kelompok Paling Berkuasa di Kalijodo

TERCATAT, 225 rumah terbakar. Tiga korban bacok dirawat di rumah sakit. Mereka juga ditetapkan sebagai tersangka.

Selain ketiga orang tersebut, terdapat delapan tersangka lain yang diduga menjadi pemicu pertikaian. Semuanya ditahan.

Polisi menyita tujuh tombak besi, dua bambu runcing, satu besi panjang, badik, serta sejumlah pedang dan katana samurai.

Dua kelompok paling berkuasa

Ada dua kelompok yang selama ini dikenal menguasai dan memiliki pengaruh kuat di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dua kelompok ini adalah kelompok Bugis dan Mandar.

Dalam bukunya, Geger Kalijodo, Krishna Murti, yang kini dikenal sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dengan pangkat Komisaris Besar, menuturkan, walaupun sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan, kelompok Bugis dan Mandar memiliki latar belakang kultural yang berbeda.

"Mereka mempunyai kepercayaan dan keyakinan agama serta politik yang tak seragam," kata Krishna.

Menurut Krishna, perbedaan itu tidak lepas dari ikatan kekerabatan dan kelompok keluarga masing-masing.

Krishna menilai perbedaan sosio kultural ini masih mereka bawa saat sudah berada di perantauan, dalam hal ini Jakarta.

"Seperti perantau dari daerah lain, Jakarta juga menjadi tempat hidup mereka yang kedua, setelah tanah kelahiran," ujar Krishna.

Mengapa Mereka Bertikai ?

KOMBES Krishna Murti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebut dalam sejarahnya, kelompok Bugis dan Mandar tidak memiliki akar konflik.

Namun, situasi tersebut tak terjadi saat keduanya berada di tanah perantauan.

Menurut Krishna, di Kalijodo, persaingan hidup dan tuntutan untuk tetap eksis membuat kelompok Bugis dan Mandar harus bersaing untuk dapat memperebutkan sumber daya kehidupan.

Krishna mengatakan perjudian memicu kelompok Bugis dan Mandar untuk saling bertarung.

"Mereka inilah jagoan-jagoan yang berkuasa atas lahan-lahan kosong di bantaran Kanal Banjir Barat maupun Kali Angke yang mereka bangun sebagai lapak judi," tutur Krishna.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Saud Usman Nasution mengungkapkan pihaknya mengendus banyak paham-paham ekstrim dan cenderung mengarah pada terorisme.

Seperti dikutip dari batampos, Minggu (14/02), Usman menyebutkan bahwa sel-sel penyebaran paham terorisme itu terus tumbuh kembang. Indikasi itu terlacak dari dunia maya. Baik itu melalui laman perambah digital (website) maupun melalui media sosial. Selain itu juga ada dari laporan masyarakat.

"Jelas, kami rutin memantau lewat keterampilan teknologi dan informasi (IT), dan ada banyak," kata Komjen Pol Saud Usman Nasution usai mengisi acara Seminar Nasional dan Rapat Kerja Cabang GP Ansor Kota Batam di Harmoni One Hotel Batamcenter, Batam, Sabtu (13/2).

Saud jelaskan selama ini sudah ada laporan-laporan yang masuk terkait indikasi paham-paham radikal tersebut di Batam. "Kita melihat potensi-potensi itu, di mana mereka ada kita ikuti (pantau) terus," kata mantan Kepala Datasemen Khusus 88 Anti Teror tersebut.

Sayangnya, Saud tak merinci nama-nama sel jaringan teroris yang potensinya sudah terendus di Batam itu. Namun, dia mengungkap beberapa ciri kelompok atau orang yang berpotensi menyebarkan paham radikal.

Antara lain, lebih sering bersikap eksklusif dan tidak mau bergaul, dan juga suka mengkafirkan pihak lain yang tak sepaham dengannya. "Waspada juga jika putra-putri kita mulai ada keanehan (mengikuti paham atau ajaran tertentu)," kata dia.

Perwakilan pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi PBNU) beserta rombongan dari Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) menghadiri Kajian Islam bertema "Pemurtadan Terselubung di Balik Gerakan Jaringan Islam Nusantara" yang digelar di Masjid Al-Mujahidin Jl. Anggrek Nelimurni VII Blok A Slipi Jakarta Barat, Ahad (14/2).

Acara yang diselenggarakan Panitia Kajian Salafy Jakarta ini menghadirkan pembicara tunggal Ustadz Lukman bin Muhammad Ba'abduh.

Sebagaimana tertera dalam panflet publikasi yang tersebar sebelumnya, tema pengajian tersebut terbilang cukup provokatif dan berisi tuduhan bahwa gerakan Islam Nusantara merupakan ancaman bagi umat Islam di Indonesia.

"Islam Nusantara itu bukan mazab atau aliran baru yang perlu dicurigai macam-macam. Islam Nusantara adalah bentuk sikap kita yang hidup di Nusantara untuk menjalankan keyakinan beragama kita, tanpa harus kita tercerabut dari akar kebudayaan lokal kita", ungkap Wakil Sekretaris Lesbumi PBNU Abdullah Wong yang hadir ke tempat itu.

Senada dengan Wong, pengasuh Pondok Pesantren Darul Mukhtazin, Tegal, Eko Ahmadi mengatakan bahwa acara pengajian semacam ini cenderung memecah belah umat Islam sendiri dan menyampaikan tuduhan yang bisa mengakibatkan sikap permusuhan.

"Umat Islam harus mendapatkan informasi berimbang tentang apa itu Islam Nusantara, bukan melalui cara-cara agitasi dan menyampaikan kebencian seperti ini", kata pria yang akrab Gus Eko, pengurus Departemen Seni dan Budaya Lesbumi PBNU.

Dengan berpakaian serba hitam, lima belas orang dari Padasuka dan Lesbumi PBNU hadir di Masjid Al-Mujahidin, Slipi dan langsung berbaur dengan ratusan jamaah yang sudah memadati tempat tersebut. Tak pelak, kedatangan mereka pun langsung menyita perhatian pengunjung lain yang hadir di masjid tersebut dan serta-merta mengubah atmosfir acara.

Herannya, Ustadz Lukman yang tengah berbicara pun akhirnya menyudahi ceramahnya dan forum itu pun akhirnya bubar.

"Kami hanya ingin mendengar apa yang dipahami saudara-saudara ini tentang Islam Nusantara. Jika memungkinkan mari kita berdialog secara terbuka, biar tak muncul fitnah", kata Gus Eko, Ketua Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) Jawa Tengah.

"Saya sempat bilang sama panitia untik bicara langsung kepada Ustadz Lukman. Dan saya pun mendatangi beliau untuk tabayyun, mengajaknya berbicara. Tapi sayangnya dia menghindar dengan alasan ada acara lain", lanjutnya.

Sebagaimana dituturkan Abdullah Wong, Gus Eko terlihat mengejar ustadz Lukman hingga ke pinggir jalan setelah tiba-tiba acara itu bubar. Namun demikian penceramah yang menyebut diri salafi tersebut menolak menemuinya dan langsung pergi dengan mobilnya.

"Nggak apa-apa, setidaknya kita sudah berniat baik untuk mengedepankan dialog. Kita juga sudah mendapatkan rekaman ceramah dan pamflet yang dibagikan kepada jamaah yang hadhir pada kesempatan tersebut. Saya berharap tidak ada provokasi-provokasi yang dapat memecah belah kita, baik sebagai umat Islam maupun entitas bangsa yang memiliki akar sejarah kebudayaan dan peradaban yang besar", ujar Gus Eko.

Panitia dan Ustadz Luqman tidak memberi keterangan resmi tentang mengapa acara itu tiba-tiba bubar setelah rombongan Lesbumi PBNU dan Padasuka tiba di lokasi. Lesbumi PBNU memberi kesempatan kepada panitia dan ustadz Luqman untuk tabayyun dan berdiskusi lebih jauh tentang Islam Nusantara di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya No 164 Jakarta.

Media Perang mengumumkan, Sabtu (13/02), tewasnya lima pemimpin terkemuka kelompok teroris di daerah Salahuddin yang berada dibawah kendali ISIS, mereka tewas saat serangan udara mendadak yang menargetkan tempat pertemuan (rapat) yang mereka adakan di sebuah desa dekat daerah Spyker.

Media tersebut dalam sebuah pernyataan yang diterima kantor berita INA mengatakan bahwa berdasarkan informasi badan keamanan nasional dan angkatan udara militer Irak, sebuah operasi militer udara mendadak telah dilaksanakan dan mengakibatkan tewasnya beberapa petinggi dari kelompok teroris ISIS, IraqNewsAgency memberitakan (13/02). (Baca:Tentara Irak Bersihkan Teroris di Fallujah)

Para pemimpin teroris yang tewas akibat serangan udara mendadak tersebut adalah Abu Omran Al-Iraqi asisten komandan militer di daerah barat Salahuddin, Abu Ekrb Al-Iraqi petugas administrasi wilayah Tigris selatan Salahuddin, Abu Hafsa Al-Suri pejabat keamanan di barat Salahuddin, Abdullah Al-Shihawi pejabat keuangan di Salahuddin, Khalid Younis Al-Tikriti pejabat yang mengamankan bantuan bagi kelompok teroris ISIS di barat Salahuddin. (Baca: Karena Tentara Irak Sukses Bebaskan Ramadi Para Pemimpin ISIS Bertikai)

Dilaporkan bahwa operasi militer angkatan udara Irak berlangsung saat mereka semua sedang berkumpul mengadakan pertemuan di rumah seorang yang bernama Khalid Al-Hayes di desa Shiha di daerah Spyker.

Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Timur Tengah sementara invasi ke Irak merupakan kesalahan fatal.

Trump, (13/02), selama debat dengan saingannya dari Partai Republik Jeb Bush, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menghabiskan banyak uang untuk invasi ke Irak, anggaran yang telah dikeluarkan sejumlah dua triliun dolar dan banyak kehilangan nyawa, Islamtimes (14/02) memberitakan.

Trump menjelaskan bahwa invasi AS ke Irak adalah kesalahan George Bush kakak Jeb Bush, ia mengatakan "kita semua bisa membuat kesalahan, namun  kesalahan yang satu ini berbeda, seharusnya kita tidak usah pergi ke Irak, kamilah yang menghancurkan Timur Tengah".

Trump menuduh Presiden George W. Bush berbohong "mereka telah berbohong kepada rakyat Amerika, mereka mengatakan bahwa ada senjata pemusnah massal, tapi kenyataannya tidak ada senjata sama sekali, mereka mengetahui hal itu dengan baik"

Warga setempat melaporkan, Minggu (14/02), bahwa kelompok teroris ISIS menarik mundur puluhan elemennya dan 60 kendaraan milik mereka dari daerah selatan Mosul menuju Raqqah Suriah.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada kantor berita Almaalomah (14/02) "kelompok teroris ISIS menarik mundur puluhan jihadisnya dan 60 kendaraan milik mereka termasuk SUV dan Humvee dari daerah Qayyarah dan Hamam Al-Alil selatan dari Mosul menuju ke arah Raqqah Suriah".


Para saksi menambahkan bahwa "hal itu dilakukan karena di perbatasan Mosul para elemen organisasi teroris ISIS kriminal itu menghadapi kesulitan dalam menghadapi gempuran ribuan tentara dan pasukan populer Irak serta beberapa kekuatan militer lainnya yang terdiri dari beberapa anggota suku, terutama di daerah bagian sisi timur dan selatan Makhmur".

Pasukan keamanan sedang mempersiapkan untuk operasi militer besar-besaran untuk membebaskan kota Mosul, terutama setelah kedatangan batalyon kelompok 15 yang telah dilatih secara khusus perang di jalanan.


Kelompok kriminal teroris ISIS masih menguasai kota Mosul sejak 10 Juni 2014, dimana kelompok teroris tersebut telah melakukan kejahatan kemanusiaan paling keji terhadap rakyat kota tersebut, terutama dari kaum minoritas keagamaan seperti Yazidi dan Kristen, Turkmen dan Shabak.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengabarkan, sejumlah meriam diluncurkan ke Barat negara itu dari dalam wilayah Turki.

Kantor berita Sputnik, Rusia (1/2) melaporkan, Kemenlu Suriah, Senin (1/2) mengumumkan, serangan yang dilakukan dari dalam wilayah Turki ke Utara Provinsi Latakia, Suriah menewaskan seorang tentara negara itu dan melukai lima lainnya.

Kemenlu Suriah menuding pemerintah Turki bertanggung jawab atas serangan meriam ke Barat negara itu.

Kemajuan militer Suriah hingga ke perbatasan Turki dan pembebasan wilayah-wilayah di Provinsi Latakia, berhasil memulihkan ketenangan di provinsi pesisir pantai Laut Mediterania itu.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pesannya untuk Pertemuan Nasional Shalat ke-24 mengatakan, semua harus mengetahui, salah satu metode paling efektif untuk mengurangi masalah sosial adalah penyebaran budaya shalat.

Kantor Rahbar (26/1) melaporkan, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pesan tersebut menekankan pentingnya rasa tanggung jawab semua lapisan masyarakat Iran atas penyebaran budaya shalat.

Rahbar mengajak seluruh masyarakat terutama pejabat pemerintah dan orang-orang yang memiliki fasilitas finansial, spiritualitas dan manajemen untuk memahami urgensi masalah ini serta melakukan langkah nyata.

Isi pesan Ayatullah Khamenei menyebutkan, kapasitas dan lahan kerja, juga kebutuhan dan rasa haus masyarakat Islam untuk mencapai target ideal, terpaut jauh dengan realitas-realitas yang ada saat ini.

Pertemuan Nasional Shalat ke-24, dibuka secara resmi hari ini, Selasa (26/1) di Universitas Imam Khomeini, Qazvin, Barat Tehran.

Pesan Rahbar untuk pertemuan itu dibacakan oleh Ayatullah Abdulkarim Abedini, Wakil Wali Fakih dan Imam Jumat Qazvin.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pesannya untuk Pertemuan Nasional Shalat ke-24 mengatakan, semua harus mengetahui, salah satu metode paling efektif untuk mengurangi masalah sosial adalah penyebaran budaya shalat.

Kantor Rahbar (26/1) melaporkan, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pesan tersebut menekankan pentingnya rasa tanggung jawab semua lapisan masyarakat Iran atas penyebaran budaya shalat.

Rahbar mengajak seluruh masyarakat terutama pejabat pemerintah dan orang-orang yang memiliki fasilitas finansial, spiritualitas dan manajemen untuk memahami urgensi masalah ini serta melakukan langkah nyata.

Isi pesan Ayatullah Khamenei menyebutkan, kapasitas dan lahan kerja, juga kebutuhan dan rasa haus masyarakat Islam untuk mencapai target ideal, terpaut jauh dengan realitas-realitas yang ada saat ini.

Pertemuan Nasional Shalat ke-24, dibuka secara resmi hari ini, Selasa (26/1) di Universitas Imam Khomeini, Qazvin, Barat Tehran.

Pesan Rahbar untuk pertemuan itu dibacakan oleh Ayatullah Abdulkarim Abedini, Wakil Wali Fakih dan Imam Jumat Qazvin.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, kesepakatan Presiden Iran dan Cina untuk pembentukan "hubungan strategis 25 tahun" antarkedua negara benar dan bijak.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Xi Jinping, Presiden Cina dan delegasi tingkat tinggi yang menyertainya di Tehran, ibukota Iran, Sabtu (23/1/2016).

"Pemerintah dan rakyat Republik Islam Iran selalu berusaha memperluas hubungan dengan negara-negara independen dan dapat dipercaya seperti Cina," imbuh Ayatullah Khamenei ketika menyinggung sejarah kuno hubungan perdagangan dan budaya antara bangsa Iran dan Cina.

Rahbar menyebut energi sebagai salah satu masalah penting dunia dan menjelaskan, "Iran adalah satu-satunya negara independen di kawasan, di mana di sektor energi dapat dipercaya, sebab – tidak seperti halnya beberapa negara di kawasan– kebijakan energi Iran tidak berada di bawah pengaruh faktor non-Iran.

Ayatullah Khamenei juga menekankan pentingnya kebangkitan "Jalur Sutra" dan perluasan kerjasama antarnegara-negara yang berada di jalur ini.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran lebih lanjut menyinggung kebijakan hegemonik dan pendekatan tidak jujur sejumlah negara terutama Amerika Serikat.

Ayatullah Khamenei menuturkan, klaim AS terkait pembentukan "koalisi anti-teror" adalah sebuah aksi menipu. Hal seperti ini, lanjutnya, adalah pendekatan AS untuk semua isu dan mereka tidak pernah jujur dalam perilaku mereka.

"Dalam kondisi ini, negara-negara independen harus mengejar kerjasama lebih lanjut dan kesepakatan Iran dan Cina dalam kerangka ini harus ditindaklanjuti dengan serius," tuturnya.

Di bagian lain pernyataannya, Ayatullah Khamenei menandaskan, Barat tidak pernah mampu menarik kepercayaan rakyat Iran.

"Bangsa Iran tidak akan pernah melupakan kerjasama Cina di era sanksi. Republik Islam Iran akan mendukung konsep Cina bersatu sebagai bagian dari kebijakan dasar dan menentukan Iran," jelasnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga mengungkapkan penyesalan atas ketidakamanan di kawasan.

Menurutnya, situasi ini merupakan hasil dari kebijakan keliru Barat dan persepsi menyimpang dan keliru tentang Islam, di mana kondisi tersebut harus dicegah melalui kerjasama yang bijak.

Rahbar lebih lanjut menilai sejumlah negara regional sebagai sumber utama pemikiran menyimpang.

"Barat alih-alih berkonfrontasi terhadap sumber utama pemikiran ini dan kelompok-kelompok teroris, namun mereka justru menyerang dan menekan umat Islam di Eropa dan Amerika, padahal terorisme sepenuhnya berbeda dengan pemikiran Islam yang sebenarnya," protesnya.

Rahbar juga menyinggung media dan pemerintah Barat, khususnya AS yang menggunakan istilah "Negara Islam" untuk menyebut kelompok teroris tertentu.

Menurut Ayatullah Khamenei, pendekatan seperti itu merupakan penghinaan terhadap umat Islam dan bukan menanggulangi masalah, namun secara tidak langsung justru mendatangkan alasan untuk penguatan kelompok-kelompok teroris itu.

Ayatullah Khamenei menegaskan, gerakan teroris sepenuhnya berbeda dengan ideologi Islam yang sebenarnya.