
کمالوندی
Rouhani: Hari Quds Sedunia, Hari Kesetiaan dengan Palestina
Presiden Iran Hassan Rouhani, menilai Hari Quds Sedunia sebagai hari kesetiaan kaum Muslim dan orang-orang yang merdeka terhadap cita-cita suci Palestina.
Rouhani di tengah pawai akbar Hari Quds Sedunia di Tehran pada Jumat (10/7/2015), mengatakan meski masyarakat Iran tadi malam menghadiri peringatan malam Lailatul Qadar hingga menjelang sahur, namun hari ini mereka tetap semangat mengikuti pawai akbar Hari Quds Sedunia.
Pada dasarnya, ujar Rouhani, Hari Quds Sedunia memiliki makna kesetiaan terhadap cita-cita Palestina dan al-Quds.
Menurutnya, kaum Muslim akan mencapai tujuan-tujuannya melalui persatuan, kekompakan, perlawanan, jihad dan pengorbanan.
“Saat ini tentu saja di banyak negara, terdapat perselisihan dan perpecahan, dan kelompok teroris dengan dukungan rezim Zionis Israel dan arogansi dunia telah mempersulit kondisi kehidupan masyarakat,” tegas Rouhani.
Resolusi Hari Quds Sedunia di Iran
Para peserta pawai akbar Hari Quds Sedunia di Iran, mengeluarkan sebuah resolusi untuk menegaskan pembelaan atas cita-cita bangsa Palestina dan penentangan terhadap penjajahan rezim Zionis Israel.
Resolusi itu menyebutkan bahwa bangsa Iran menganggap pembebasan Baitul Maqdis dan bangsa tertindas Palestina dari penjajahan rezim Zionis sebagai cita-cita luhur Revolusi Islam dan strategi menentukan Imam Khomeini ra dan Ayatullah Khamenei untuk dunia Islam serta kunci untuk mencapai persatuan kaum Muslim.
Bangsa Iran, tegas resolusi Hari Quds Sedunia, akan mengerahkan semua kapasitas serta peluang material dan spiritualnya dengan penuh antusias dan pengorbanan untuk mendukung intifadah Palestina dan muqawama Islam.
Bangsa Iran menganggap isu Palestina, pembebasan al-Quds al-Sharif dan upaya untuk menghapus kanker ganas Israel sebagai prioritas utama dunia Islam.
Resolusi Hari Quds Sedunia mengecam semua langkah untuk mengalihkan perhatian umat Islam dari masalah Palestina dan mengumumkan kepada dunia bahwa solusi tunggal masalah Palestina adalah pemulangan para pengungsi Palestina dan pelaksanaan sebuah referendum yang bebas untuk menentukan masa depan Palestina dengan tekad mereka sendiri.
“Bangsa Iran menilai kekompakan dan persatuan faksi-faksi Palestina terhadap rezim Zionis sebagai komponen utama untuk mencapai cita-cita pembebasan Palestina. Selain medukung front muqawama dan intifadah, resolusi juga menyeru semua faksi Palestina khususnya Hamas dan Fatah agar tidak membiarkan musuh-musuh bangsa Palestina dengan kelicikan mereka, memperlemah dan merusak kapasitas dan peluang strategis yang ada di hadapan front anti-Zionis,” tegasnya.
Di bagian lain resolusi itu, para peserta pawai akbar Hari Quds Sedunia menilai fitnah ISIS dan teroris Takfiri di Irak, Suriah dan Libya serta kejahatan rezim Al Saud terhadap rakyat Yaman sebagai perang proksi Amerika Serikat, Zionis dan rezim reaksioner untuk menciptakan perpecahan di tengah kaum Muslim dan menegakkan keamanan Israel.
Umat Islam dengan mengikuti ajaran al-Quran dan muqawama, tidak akan mengizinkan musuh dengan menyebarkan isu-isu sesat, mengorbankan kapasitas dunia Islam untuk kepentingan Zionis dan kekuatan-kekuatan global.
Resolusi itu juga mengutuk pembantaian perempuan, anak-anak dan rakyat tertindas Yaman oleh rezim agresor Al Saud. Resolusi memperingatkan bahwa pengabdian beberapa negara regional untuk musuh-musuh Islam di jalan itu, tidak akan memberi sesuatu kepada para rezim boneka selain kehinaan dan kekalahan.
Resolusi Hari Quds Sedunia di Iran, mengapresiasi perlawanan rakyat Irak, Suriah dan Yaman terhadap fitnah teroris Takfiri, Salafi dan konspirasi busuk kekuatan-kekuatan arogan. Resolusi juga menegaskan dukungan terhadap revolusi rakyat yang digulirkan oleh bangsa-bangsa regional.
Menlu Iran dan Jerman Gelar Pertemuan di Wina
Pertemuan Menteri Luar Negeri Iran dan Jerman untuk membahas penyelesaian friksi dalam mencapai kesepakatan potensial nuklir, digelar di Wina, Austria.
IRNA (10/7) melaporkan, Frank Walter Steinmeier, Menlu Jerman, Jumat (10/7) petang waktu Wina, bertemu dengan Mohammad Javad Zarif sejawatnya dari Iran.
Menlu Iran, pada hari yang sama juga menggelar pertemuan segitiga dengan Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa dan John Kerry, Menlu Amerika Serikat di Wina.
Pasca pertemuan segitiga itu, digelar pertemuan internal dan koordinasi Kelompok 5+1.
Philip Hammond, Menlu Inggris berharap dalam beberapa jam ke depan, dengan kerja sama Iran dan Kelompok 5+1, sejumlah masalah dapat diselesaikan.
Uni Eropa juga mengumumkan, “Dengan maksud untuk melanjutkan perundingan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 di Wina, penundaan sanksi atas Tehran diperpanjang hingga 13 Juli.”
Pemerintah Amerika, Jumat (10/7) mengatakan, ““Untuk memberikan waktu lebih banyak pada perundingan, hingga 13 Juli kami akan melakukan langkah-langkah teknis darurat guna mengokohkan keabsahan kesepakatan nuklir sementara.”
Iran Kehendaki Kesepakatan Komprehensif yang Adil
Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan Asia dan Pasifik menyatakan Republik Islam bertekad untuk meraih kesepakatan komprehensif yang adil.
"Iran saat ini berada dalam tahapan penting perundingan untuk menyelesaikan masalah nuklirnya," ujar Ebrahim Rahimpour, seperti dilansir IRNA.
Di bagian lain statemennya yang disampaikan di sela-sela pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) hari Jumat (10/7), Rahimpour menyinggung kebijakan Republik Islam dalam peningkatan hubungan dengan semua negara, terutama 15 negara tetangga.
Iran, tutur Rahimpour, menyambut anggota baru Organisasi Kerjasama Shanghai, dan menilainya akan membantu memperkuat terwujudnya perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di kawasan.
"Republik Islam Iran, kelompok BIRC, Organisasi Kerjasama Shanghai, dan Uni Ekonomi Eurasia memiliki potensi besar bagi kerjasama negara-negara regional, dan transregional," tegasnya.(
Ini Dia Tiga Universitas Top Iran di Level Asia
Kepala Islamic World Science Citation Center (ISC), Mohammad Javad Dehqani mengatakan tiga universitas Iran berada di antara 100 universitas terbaik di Asia.
“The Times Higher Education (THE) telah merilis daftar peringkat universitas terbaik di Asia untuk tahun 2014-2015 dan Universitas Teknologi Sharif sebagai kampus terbaik di Iran menduduki peringkat 43,” ujar Dehqani kepada wartawan IRIB pada Ahad (5/7/2015).
Setelah Universitas Teknologi Sharif, jelasnya, Universitas Teknologi Isfahan berada di peringkat 61 dan Universitas Sains dan Teknologi Iran untuk pertama kalinya berhasil menempati posisi 69 di antara 100 kampus terbaik di Asia.
Dalam daftar peringkat terbaru itu, Universitas Tokyo, Jepang menduduki tempat pertama sebagai kampus terbaik Asia.
The Times Higher Education merupakan salah satu lembaga pemeringkat sistem pendidikan yang diakui oleh dunia.
THE dalam menyusun peringkat universitas mempertimbangkan banyak faktor, termasuk standar pendidikan, riset, pencapaian di bidang teknologi dan popularitas kampus tersebut di mata dunia.
Bantuan rakyat Republik Islam Iran kepada warga Palestina yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di Lebanon telah diserahkan. Bantuan yang meliputi bahan-bahan makanan itu diberikan bertepatan dengan malam-malam Lailatul Qadar di bulan suci Ramadhan.
Kedutaan Besar Iran di Beirut, Selasa (7/7) membagikan bantuan bahan-bahan makanan yang meliputi 5.000 paket dari 17 jenis barang kepada warga Palestina yang membutuhkan.
Bantuan tersebut serahkan kepada kelompok-kelompok Palestina di 12 kamp di Lebanon.
Ini adalah tahun ke-12 penyerahan bantuan rakyat Iran kepada warga tertindas Palestina di berbagai kamp di Lebanon.
Saat ini, sekitar 500.000 warga Palestina berada di Lebanon.
Khatib Tehran Sodorkan Solusi Atasi Masalah Palestina
Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, muqawama merupakan satu-satunya jalan kemenangan untuk rakyat Palestina dan pembebasan al-Quds dari tangan penjajah.
Ayatullah Sayid Ahmad Khatami dalam khutbah Jumat pekan ini, menyinggung pendudukan bumi Palestina yang sudah lebih dari enam dekade dan mengatakan, pertemuan, perundingan dan perjanjian yang sejauh ini digagas untuk Palestina, tidak memberikan hasil dan sama sekali tidak membawa kebaikan untuk rakyat di wilayah itu.
“Jika sejauh ini ada kemajuan positif yang dicapai untuk pembebasan Palestina, maka kemajuan itu diperoleh melalui intifadah dan muqawama. Budaya muqawama ini juga telah mengantarkan bangsa Iran menuju kemenangan 36 tahun lalu dan mereka mempertahankan budaya ini selama bertahun-tahun,” tambahnya.
Ayatullah Khatami menganggap kejahatan rezim Zionis Israel selama pendudukan mereka, termasuk pembantaian di Sabra dan Shatila dan Gaza serta penghancuran rumah sakit dan masjid-masjid, sebagai noktah hitam anti-kemanusiaan rezim itu. Menurutnya, Israel sudah dekat dengan kehancuran meski menikmati dukungan dari kekuatan-kekuatan global.
Pada kesempatan itu, Ayatullah Khatami menyebut pawai akbar Hari Quds Sedunia tahun ini di seluruh Iran, lebih meriah dan lebih herois dari tahun-tahun sebelumnya. Dia mengatakan, bangsa Iran dengan berlepas tangan dari kaum musyrikin, menyampaikan pesan kepada dunia bahwa mereka tetap komitmen untuk memperjuangkan hak-hak dan cita-cita Revolusi Islam, termasuk pembebasan al-Quds al-Sharif dan kemenangan bangsa Palestina terhadap rezim penjajah.
Menurutnya, negara-negara Islam perlu bersatu untuk menghapus rezim Zionis dan ia menganggap bermanfaat proposal Iran tentang pelaksanaan sebuah referendum di Palestina untuk menyelesaikan masalah di wilayah itu.
“Rakyat Palestina harus memutuskan nasib mereka sendiri dan mereka bisa memberikan legitimasi untuk pihak yang mereka inginkan,” tegas Ayatullah Khatami.
Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khatami menyoroti proses perundingan nuklir dan menerangkan, mencapai sebuah kesepakatan yang baik dan sejalan dengan kepentingan Iran, merupakan sikap tegas Pemimpin Besar Revolusi Islam, para pejabat dari tiga lembaga tinggi negara dan bangsa Iran. Semua pihak termasuk tim perunding nuklir memiliki pandangan yang sama dalam hal ini.
Berkenaan dengan perubahan sikap Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir dan publikasi berita yang simpang siur dalam masalah itu, Ayatullah Khatami menjelaskan, para pejabat Washington melanggar janji dan ini membuktikan bahwa AS sama sekali tidak bisa dipercaya.
Di bagian akhir pidatonya, khatib Jumat Tehran menyampaikan penyesalan atas munculnya tragedi kemanusiaan di Yaman dan menegaskan, rezim Al Saud telah memberi pelayanan prima kepada rezim Zionis dan pada akhirnya kemenangan akan diraih oleh rakyat Yaman.
Pengadilan Malaysia Bebaskan Empat Warga Iran
Pengadilan Tinggi Malaysia menjatuhkan vonis bebas bagi empat wisatawan asing asal Iran, yang didakwa terlibat dalam penyelundupan narkotika.
Keputusan hakim keluar setelah keempat warga Iran itu menjalani masa tahanan selama dua tahun.
IRNA melaporkan, Kepala pengadilan tinggi Malaysia, Muhammad Azman Hussain hari Jumat (10/7) menyatakan jaksa penuntut tidak berhasil menunjukkan bukti kasus narkotika terhadap keempat warga Iran itu.
Pada tahun 2013, empat wisatawan Iran ditangkap di hotel tempat mereka tinggal dengan tudingan menyimpan narkotika. Tapi kemudian, jaksa tidak bisa membuktikan narkotika tersebut milik mereka.
Berdasarkan undang-undang Malaysia yang ditetapkan sejak tahun 1952, orang yang menyimpan maupun membawa lebih dari empat gram narkotika akan dijatuhi hukuman mati.
Kini, sekitar dua ribu warga negara asing yang mendekam di penjara Malaysia dengan dakwaan kasus narkotika sedang menanti masa tahanannya berakhir maupun menunggu eksekusi hukuman mati.
Menbud Iran Temui Sejawatnya dari Armenia
Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran dalam pertemuannya dengan Menteri Kebudayaan Armenia menekankan pentingnya konferensi, budaya untuk politik dan politik untuk budaya.
IRNA (10/7) melaporkan, Ali Jannati, Menbud Iran yang saat ini sedang berada di Yerevan, ibukota Armenia, Jumat (10/7) bertemu dengan Hasmik Poghosyan, Menteri Kebudayaan negara itu. Kedua pihak membahas hubungan budaya dua negara.
Jannati yang rencananya akan berpidato di konferensi “Politik untuk Budaya dan Budaya untuk Politik”, Sabtu (11/7) mengatakan, “Konferensi ini mengusung tema yang sangat penting dan digelar di waktu yang krusial seperti sekarang ini.”
Menbud Iran menambahkan, “Peristiwa-peristiwa di kawasan dan ekstremisme atas nama agama di wilayah ini menegaskan pentingnya konferensi yang digelar atas kerja sama Kementerian Kebudayaan Armenia dengan UNESCO, serta dihadiri oleh beberapa negara.”
Dalam kesempatan itu juga disepakati rencana pembuatan film bersama terkait pariwisata dua negara, digelarnya pekan budaya, penerjemahan dan penerbitan buku-buku Persia ke bahasa Armenia, dan sebaliknya untuk menjaga warisan budaya dua negara.
Rahbar: Pengadilan harus Independen
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menegaskan urgensi independensi pengadilan.
Dalam pertemuan dengan pejabat tinggi pengadilan dan mahkamah agung Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menyinggung pentingnya independensi pengadilan dan supremasi hukum.
"[pengadilan] harus tegar berdiri ketika berhadapan dengan berbagai faktor yang melemahkan independensinya seperti: ancaman, intervensi, dan tekanan publik, serta harus berpijak pada prinsip dan metode hukum yang benar," ujar Rahbar Minggu sore (28/6).
Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei mengingatkan bahwa kekuasaan jawatan pengadilan bukan kepentingan kuasa politik, atau partai, tapi berdiri menegakkan kebenaran.
Menurut Rahbar, "Supremasi hukum dan kredibilitas total" jawatan pengadilan sebagai dua faktor berpengaruh dalam mewujudkan independensi pengadilan.