کمالوندی

کمالوندی

Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702), dunia dihiasi oleh kelahiran seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan wiladah Rasulullah Saw ini, lahirlah Imam Jafar Shadiq as di kota Madinah. Cucu Rasulullah Saw generasi kelima ini akan menghidupkan dan membangkitkan kembali ajaran-ajaran murni kakeknya. Hingga usia 12 tahun, Imam Shadiq as diasuh oleh kakek beliau, Imam Sajjad as, dan kemudian berada di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as selama 19 tahun kemudian.
 

 

Imam Shadiq  as hidup di masa ketika Dinasti Bani Umayah sedang mengalami kemunduran dan Dinasti Bani Abbasiah mulai merebut kekuasaan. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh beliau untuk menyebarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan Islam yang murni. Selama 34 tahun dari umur beliau, 65 tahun, Imam Shadiq as memikul tanggung jawab besar sebagai Imam dan pemimpin umat. 

 

Periode Imam Shadiq as merupakan era pemikiran dan munculnya berbagai aliran dan mazhab. Situasi ini telah menyulitkan masyarakat Islam untuk menemukan ajaran-ajaran Islam yang benar dan menyeret mereka kepada jalan sesat. Namun cahaya petunjuk Imam Shadiq as yang terang benderang telah menyinari sudut-sudut kegelapan pikiran. Semua mazhab Islam sepakat bahwa beliau adalah pelopor dan terkemuka di berbagai ilmu seperti kalam, fikih, tafsir, akhlak dan berbagai bidang ilmu lainnya. Empat ribu orang dengan semua perbedaan yang mereka miliki, telah menimba ilmu kepada Imam Shadiq as dan menulis berbagai karya.

 

Di Pekan Persatuan Islam ini, alangkah baiknya kita menyinggung pesan-pesan penting dan berharga Imam Shadiq as. Beliau menilai persatuan, konvergensi dan solidaritas di antara umat Islam sebagai prinsip terpenting Islam, terutama di masa beliau ketika berbagai aliran dan keyakinan menyimpang menyebar luas di kalangan masyarakat.

 

Imam Shadiq as menyebut kaum Muslimin sebagai saudara satu sama lainnya, dan mereka tidak boleh bersikap saling memusuhi. Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq as disebutkan bahwa "Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya. Seorang Muslim adalah cermin dan panduan Muslim lainnya. Seorang Muslim tidak akan pernah mengkhianati, menipu dan menindas Muslim lainnya, dan tidak berbohong kepadanya serta tidak mengghibahnya." (Ushul Kafi, Juz 2, Halaman 166).

 

Imam Shadiq as selalu berpesan kepada para pengikut Ahlul Bait as untuk menjalin hubungan baik dengan para pengikut mazhab lainnya. Perilaku, perbuatan dan perkataan beliau telah menarik perhatian para pemimpin dan para pengikut berbagai mazhab lainnya. Kemuliaan akhlak dan ketinggian ilmu beliau telah menarik perhatian Abu Hanifah dan para pemimpin mazhab Ahlus Sunnah lainnya sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi beliau untuk memanfaatkan kekayaan ilmu cucu Rasulullah Saw ini.

 

Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq as selama dua tahun. Terkait hal ini, ia mengatakan, "Kalau bukan karena dua tahun, maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka." Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq as berkata, "Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati yang lebih baik dari Imam Jafar Shadiq as dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya."(IbnShahr Ashoob, Manaqib Al Abi Thalib, Juz 3, Hal 372)

 

Perhatian terhadap ilmu di masa kehidupan Aimmah Ahlul Bait as khususnya di masa Imam Shadiq as sangat besar. Beliau hidup di masa yang bertepatan dengan perubahan di bidang ilmu dan budaya. Masuknya berbagai pemikiran dan budaya mencerminkan vitalitas perkembangan ilmu di dunia Islam. Imam Shadiq as yang melanjutkan misi kakeknya, Nabi Muhammad Saw, adalah penggagas aktivitas-aktivitas ilmiah baru. Dalam pergerakan ilmiahnya, beliau menegaskan pentingnya masalah pemikiran dan penalaran dalam agama dan pengenalan kebenaran dan realitas. Beliau juga mengenalkan alat-alat dan sumber untuk mencapai ilmu pengetahuan.

 

Imam Shadiq as berkata, "(dari sahabat-sahabat kami) barang siapa yang tidak berpikir dalam agamanya, maka ia tidak memiliki nilai. Jika salah satu sahabat kita tidak berpikir dan tidak mencari dalam agamanya serta tidak memahami berbagai persoalan dan hukum-hukumnya, maka dia akan membutuhkan orang lain (musuh-musuh kita), dan setiap saat dia membutuhkan mereka, mereka akan mengantarkannya ke jalan yang menyimpang dan sesat, sementara ia sendiri tidak mengetahui dan menyadarinya." (Ushul Kafi, Juz 1, Halaman 25)

 

Menurut Imam Jafar Shadiq as, wahyu adalah salah satu alat dan sumber pengetahuan. Ratusan ayat dalam al-Quran menyinggung wahyu sebagai sumber besar ilmu pengetahuan. Bahkan tidak hanya dalam al-Quran saja, semua kitab Samawi dan para pengikut agama-agama Samawi memperkenalkan wahyu sebagai sumber terpenting ilmu dan makrifat, sebab wahyu bersumber dari ilmu tak terbatas Allah Swt.

 

Terkait dengan wahyu yang membantu manusia untuk mengenal kebenaran, Imam Shadiq as mengatakan, Allah Swt telah menjelaskan segalanya dalam al-Quran, dan aku bersumpah demi Allah, apa yang dibutuhkan masyarakat telah ada supaya tidak ada orang yang berkata seandainya persoalan tertentu itu benar pasti telah diturunkan dalam al-Quran. Dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa Imam Shadiq as berkata, "Tidak ada hal yang diperselisihkan oleh dua orang kecuali untuk menyelesaikannya ada dalam al-Quran, tetapi akal manusia tidak mencapainya." (Ushul Kafi, Juz 1, Hal. 60).

 

Salah satu sumber lainnya untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah akal dan kekuatan berpikir manusia. Untuk mencapai sebuah ilmu, manusia membutuhkan proses analisa, dan analisa itu sendiri adalah pekerjaan akal. Akal adalah alat untuk memahami sesuatu hal. Dengan demikian kemajuan masyarakat dan individu tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan dari kemampuan akal dan pikiran.

 

Dalam sirahnya, Imam Shadiq as meyakini bahwa berpikir memiliki nilai yang sangat tinggi. Oleh karena itu, menurut beliau, perkataan terindah dan paling ekspresif adalah perkataan tentang nilai-nilai akal dan pemikiran. Imam Shadiq as berkata, "Pilar keberadaan manusia adalah akal. Akal adalah petunjuk dan pencerah manusia serta pembuka pintu-pintu ilmu dan kesempurnaan kepada manusia. Manusia akan sempurna di bawah perlindungan akal." (Ushul Kafi, Juz 2, Hal. 25)

 

Indera manusia adalah alat dan sumber lain untuk mencapai sebuah pengetahuan. Indera memberikan pemahaman luas tentang alam semesta kepada manusia. Sumber ini memberikan pengetahuan awal dan paling dangkal kepada manusia tentang keberadaan. Jika setiap dari indra ini tidak berfungsi, maka pengetahuan khususnya terkait keberadaan akan hilang. Orang yang kehilangan indrawinya maka seakan-akan ia telah kehilangan ilmunya.

 

Jika seseorang tidak mempunyai mata dan buta sejak lahir, maka ia tidak akan memiliki ilmu pengetahuan dan pemahaman khusus terkait dengan penglihatan. Imam Shadiq as mengungkapkan bahwa lima indera manusia sebagai sumber pengetahuan, namun lima sumber ini tidak bisa sempurna dalam memberikan ilmu dan informasi kepada manusia kecuali dibarengi dengan petunjuk akal dan bergerak dalam cahaya petunjuk akal.

 

Ketika menjawab pertanyaan Abu Shakir tentang kelima indera manusia, Imam Jafar Shadiq as berkata, "Anda mengatakan bahwa lima indera manusia sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, padahal indera-indera ini tanpa petunjuk akal tidak akan memiliki peran dalam pengetahuan manusia, seperti halnya kegelapan yang tidak akan berakhir tanpa cahaya."(al-Amaali Sheikh Shaduq, hal. 351)

 

Imam Shadiq as telah menjelaskan berbagai ilmu tentang Tuhan kepada salah satu muridnya bernama Mufadhal, yang dikenal dengan "Tauhid Mufadhal." Terkait hal ini, beliau menggunakan metode yang sangat menarik untuk menjelaskan makrifatullah. Menurut beliau, ketidakpahaman manusia terhadap alam semesta menjadi salah satu faktor munculnya keraguan tentang keberadaan Tuhan.

Sabtu, 24 Januari 2015 00:00

Iran-Oman akan Gelar Manuver AL

Pasukan Angkatan Laut Republik Islam Iran dan Oman berencana melakukan latihan operasi pertolongan dan penyelamatan bersama di perairan selatan Iran dalam beberapa bulan mendatang.


Panglima Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari pada Selasa (20/1) mengatakan, latihan maritim itu dijadwalkan akan diadakan di timur Selat Hormuz dan Laut Oman antara tanggal 21 April dan 21 Mei.

Sayyari lebih lanjut menggambarkan Iran dan Oman sebagai dua pemain utama dalam menciptakan keamanan di kawasan.

Sejauh ini, Iran dan Oman telah menggelar beberapa manuver bantuan dan penyelamatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dalam menyediakan layanan bantuan, operasi penyelamatan, peningkatan level kerjasama regional dan bertukar pengalaman terkait hal ini.

Panglima senior Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan Israel harus bersiap untuk "pembalasan khusus" atas teror terhadap enam anggota gerakan muqawama Lebanon, Hizbullah, dan seorang jenderal Iran di Dataran Tinggi Golan, Suriah.

"... Kami pasti akan mempertimbangkan pembalasan khusus dalam masalah ini," kata Brigadir Jenderal Hossein Salami kepada al-Alam pada Sabtu (24/1).

Salami juga menjelaskan rencana untuk memperluas medan perang anti-Israel, dan membuka front baru di Tepi Barat pendudukan.

"Ini adalah bagian dari realitas baru yang secara bertahap akan terwujud," tambahnya.

Salami mengatakan mendukung pejuang perlawanan Palestina dan Lebanon serta menciptakan infrastruktur defensif baru bagi umat Islam yang tinggal di dekat wilayah pendudukan Israel telah dan akan menjadi agenda Iran.

Di lain pihak, Hizbullah juga berjanji akan membalas kejahatan Israel itu.(

Sebanyak 35 anggota parlemen Irak yang ragu atas keseriusan Aliansi Internasional untuk menghancurkan ISIS, menuntut pembentukan sebuah komite penyidik kinerja aliansi tersebut.

Kelompok teroris Takfiri ISIS-Baath, pada Juni 2014 menyerang kota Mosul, Provinsi Ninawa  dan menguasai kota tersebut. Setelah menguasai Mosul dan sejumlah wilayah Irak, ISIS melakukan berbagai aksi sadis yang menjadi bukti nyata dari pelanggaran HAM dan kejahatan anti kemanusiaan. Di antara aksi tersebut adalah pelanggaran hak kaum minoritas, khususnya Yazidi Irak.

Aksi ISIS di Irak dan warga Kobani Suriah mendorong Amerika Serikat yang telah menarik pasukannya dari Baghdad di tahun 2011, kembali memikirkan untuk menempatkan kembali militernya di Irak dengan dalih melindungi warga khususnya etnis minoritas Irak. AS bersama dengan lebih dari 40 negara yang mengamini kebijakannya pada September 2014 membentuk aliansi internasional memerangi ISIS yang sebenarnya bikinan Washington sendiri.

Meski Amerika menyatakan tujuan dari pembentukan aliansi ini adalah untuk memerangi ISIS, namun kinerja mereka selama empat bulan sejak dibentuk menunjukkan bahwa misi utama mereka bukan membantu pemerintah Irak dalam menghancurkan kelompok teroris ini. Dari satu sisi, AS dan Barat mendapat tekanan berat karena tidak melakukan langkah nyata dan praktis dalam memerangi kejahatan ISIS yang menjadi bukti nyata tiga kejahatan yang tercantum dalam anggaran dasar Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) yakni kejahatan anti kemanusiaan, kejahatan perang dan kejahatan anti perdamaian.

Di sisi lain, AS dan sekutu Baratnya dengan bantuan diplomasi dolar minyak sejumlah negara Arab memakai kedok bantuan kemanusiaan dan membentuk aliansi internasional anti-ISIS demi meredam represi publik internasional terhadap mereka.

AS dan sekutu Barat serta Arabnya yang selama empat tahun lalu mendukung penuh kelompok teroris di Suriah mulai dilanda kekhawatiran bahwa perang yang mereka gelar terhadap teroris ISIS bakal memperkokoh posisi Presiden Bashar al-Assad.

Oleh karena itu, kekhawatiran tersebut membuat aliansi pimpinan Amerika ini tidak serius memerangi ISIS dan hanya puas mencantumkan di agenda kerjanya untuk memperlemah teroris. Dengan demikian para petinggi Irak termasuk Perdana Menteri Haider al-Abadi mengkritik kinerja aliansi pimpinan Amerika dan mereka menilai aliansi ini bukan menjadi penyempurna strategi Baghdad dalam memerangi ISIS.

Realita transfromasi keamanan di Irak lemahnya posisi teroris ISIS di negara ini bukan disebabkan oleh kinerja aliansi internasional pimpinan Washington, namun dikarenakan kerjasama rakyat dan militer dalam berjuang memberantas anasir teroris dari negara mereka.

Sabtu, 24 Januari 2015 00:00

Dinamika Perundingan Nuklir Iran

Babak baru perundingan nuklir antara Iran dan AS di tingkat ahli digelar di Zurich, Swiss, sekitar sepekan setelah pertemuan Jenewa antara Iran kelompok 5+1. Bersamaan dengan pertemuan penting tersebut, Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif bertemu dengan sejawatnya dari AS, John Kerry di sela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-45 di Davos, Swiss. Kedua pejabat tinggi ini membahas tantangan tercapainya kesepakatan komprehensif mengenai masalah nuklir Iran.

Menlu Zarif Jumat malam (23/1) mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Kerry mengenai isu seperti jumlah sentrifugal, metode pengayaan uranium, dan berbagai masalah lainnya.Kepala diplomasi Iran ini menegaskan bahwa sebagian organ pemerintah AS menghendaki tercapainya kesepakatan dengan Tehran. Meskipun demikian, diplomat senior Iran ini mengakui adanya sebagian pihak yang tidak menghendaki tercapainya kesepakatan dengan Tehran.

Statemen Menlu Iran tersebut menunjukkan sinyalemen penting mengenai keberadaan kubu di Washington yang menghendaki sanksi baru demi meningkatkan tekanan lebih besar terhadap pemerintah Iran. Padahal Iran dan kelompok 5+1 telah memperpanjang kesepakatan setelah tidak tercapai 24 November 2014 lalu.

Selama ini, Komite Urusan Publik AS-Israel, AIPAC yang merupakan salah satu kelompok lobi paling berpengaruh di Washington semakin intensif mendorong Kongres AS mengeluarkan undang-undang baru anti-Iran.Tapi pekan lalu, Presiden AS, Barack Obama menyatakan penentangannya terhadap sanksi baru terhadap Tehran. Obama menegaskan akan memveto RUU sanksi baru yang disodorkan Kongres, karena dinilai akan mengancam perundingan nuklir dengan Iran.

Tampaknya, terdapat dua arus utama yang berseberangan menyikapi masalah nuklir Iran. Di satu sisi, para ahli Iran dan kelompok 5+1 melanjutkan perundingan mengenai pembahasan teknis, hingga mencapai kesepakatan final yang disepakati kedua belah pihak. Tapi di sisi lain, muncul aksi untuk membatasi program pengayaan uranium Iran, sehingga menjadi sebuah program yang tidak penting, dan tetap mempertahankan sanksi untuk menjegal tercapainya kesepakatan nuklir komprehensif. Berlanjutnya masalah ini berdampak terhadap perundingan nuklir. Masalah ini juga menyebabkan tidak tercapainya kesepakatan kompherensif antara Iran dan kelompok 5+1 pada 24 November 2014 lalu.

Sejatinya, arogansi AS menjadi pemicu tidak tercapainya kesepakatan nuklir komprehensif. Sebagian analis politik berkeyakinan bahwa AS yang terus melanjutkan kebijakan ancamannya, termasuk sanksi terhadap Iran, terpaksa mundur selangkah dalam perundingan nuklir.

Pekan lalu, Deputi Menkeu AS urusan terorisme dan Intelejen Keuangan, David Cohen, mengatakan, "Meskipun kami tidak mendukung penerapan sanksi baru berkaitan dengan masalah nuklir yang dirundingkan.Tapi, statemen dan tindakan menunjukkan berlanjutnya penerapan sanksi,". Pernyataan pejabat Gedung Putih ini menunjukkan kebijakan jelas AS untuk mempertahankan struktur umum sanksi sebagai metode penekan Iran, dan AS berupaya untuk mempertahankan  sebagian sanksi dalam kondisi "ditangguhkan", dan bukan "dicabut".

Tujuan perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1 adalah mencapai kesepakatan nuklir komprehensif yang akan menjamin seluruh hak Iran di bidang nuklir, termasuk pencabutan seluruh saksi. Oleh karena itu, perundingan nuklir yang digelar baru-baru ini membahas masalah pencabutan penuh sanksi. Kini kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1 diperpanjang hingga Juli 2015 mendatang. Lebih penting dari itu, kesepakatan yang tercapai mengenai masalah ini, sebagaimana ditegaskan Menlu Iran, merupakan bentuk pengakuan terhadap hak bangsa Iran.

Jaksa Agung Iran menegaskan dijelaskannya berbagai dimensi pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar kepada para pemuda Barat dan Amerika Utara.

IRIB News (24/1) melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raeisi, Jaksa Agung Iran, Sabtu (24/1) dalam acara seminar nasional panitia perayaan Pekan Fajr Revolusi Islam di Tehran mengatakan, ÔÇ£Pesan Rahbar yang komprehensif dan penuh makna kepada para pemuda Eropa dan Amerika Utara memiliki banyak dimensi untuk dijelaskan, dan pihak-pihak yang kompeten harus menjelaskan dimensi-dimensi ini.ÔÇØ

Jaksa Agung Iran juga menilai masyarakat sebagai elemen terpenting kekuasaan dan keamanan nasional di Iran. ÔÇ£Negara-negara lain memasukkan kekuasaan militer, ekonomi dan ketergantungan pada kekuasaan-kekuasaan adidaya sebagai bagian dari elemen kekuasaan. Akan tetapi Iran menganggap masyarakat berbudaya dan sadar sebagai indikator kekuatan dan keamanan nasional terpenting yang dapat membuat musuh putus asa dan mundur,ÔÇØ paparnya.

Hujatulislam Raeisi menjelaskan, ÔÇ£Transformas terbaru di dunia khususnya upaya memecah belah para pengikut mazhab terutama Sunni dan Syiah, menciptakan kelompok-kelompok teroris dan penghinaan terhadap kesucian Nabi Muhammad Saw, merupakan satu rantai yang termasuk ke dalam program strategis imperialisme.ÔÇØ

Jaksa Agung Iran menuturkan, ÔÇ£Tujuan Barat dengan melakukan penghinaan atas Nabi Muhammad Saw adalah mengukur tingkat sensitivitas Dunia Islam sehingga mereka tahu apakah masyarakat mencintai Nabinya atau tidak. Dalam hal ini mereka harus waspada.ÔÇØ

Kantor berita Jerman (24/1) melaporkan, Jean Kahwaji, Komandan militer Lebanon, Jumat (23/1) dalam pertemuannya dengan keluarga tentara yang disandera teroris, mengatakan, ÔÇ£Keberadaan militer menepis kekhawatiran soal terjaganya Lebanon, akan tetapi semua pihak harus mendekat ke militer dan mendukungnya.ÔÇØ

Kahwaji juga menekankan urgensi independensi militer di seluruh wilayah Lebanon. ÔÇ£Militer Lebanon akan melaksanakan seluruh tugasnya dan para teroris sampai kapanpun tidak akan pernah berhasil mencapai tujuannya di negara ini,ÔÇØ katanya.

Komandan militer Lebanon terkait bentrok senjata yang terjadi antara militer dan teroris di wilayah Ras Baalbek, Timur lebanon menjelaskan, ÔÇ£Sekalipun transformasi kawasan telah menciptakan situasi sulit, namun militer, dengan pasukan, perlengkapan dan fasilitas yang dimilikinya selalu siaga.ÔÇØ

Kahwaji mengatakan bahwa militer Lebanon solid dan dapat menjalankan tugasnya. Ia menuturkan, ÔÇ£Para tentara Lebanon yang disandera teroris memainkan peran penting dalam melindungi tanah air.ÔÇØ

Komandan militer Lebanon itu menyebut situasi nasional kondusif dan menghimbau seluruh rakyat Lebanon untuk bangkit menghadapi terorisme.

Kahwaji melanjutkan, ÔÇ£Militer Lebanon sampai kapanpun akan menerima setiap program yang dapat membantu menyelamatkan para tentara sandera. Akan tetapi masalah ini tidak boleh menjadi alasan untuk bahan taruhan media dan politik.ÔÇØ

 

Ia juga memuji upaya pasukan Lebanon dalam menghadapi para teroris pada hari Jumat (23/1) yang menewaskan dan melukai sejumlah aparat keamanan.

Gedung Putih memprotes kunjungan mendatang Perdana Menteri rezim Zionis Israel ke Amerika Serikat.

Tasnim News (24/1) mengutip Fox News melaporkan, di saat Benyamin Netanyahu, PM Israel menyampaikan maksudnya untuk berkunjung ke Amerika, Josh Earnest, Juru Bicara Gedung Putih secara terbuka menilai langkah ini sebagai pelanggaran protokoler.

Ia juga mengatakan, ÔÇ£Barack Obama, Presiden Amerika tidak akan menemui Benyamin Netanyahu.ÔÇØ

Netanyahu direncanakan berkunjung ke Amerika dan berpidato di Kongres bulan Maret mendatang atas undangan John Boehner, Ketua Parlemen Amerika.

Kunjungan Netanyahu ke Amerika dapat menjadi peluang bagi dirinya untuk mendorong anggota Kongres menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.

Padahal Obama berulang kali memperingatkan akan memveto langkah-langkah semcam ini. Obama percaya penjatuhan sanksi-sanksi baru atas Iran pada kondisi seperti sekarang ini akan merugikan perundingan nuklir.

Di tengah protes luas Muslimin dunia, Charlie Hebdo tetap menerbitkan edisi terbarunya dengan sampul bergambar karikatur Nabi Muhammad Saw lebih dari tujuh juta eksemplar.

Fars News (24/1) melaporkan, surat kabar Perancis Le Figaro menulis, perusahaan MLP, distributor majalah mingguan satir Charlie Hebdo, Jumat (24/1) mengumumkan, ÔÇ£Edisi terbaru Charlie Hebdo bertema ÔÇ£orang-orang yang selamatÔÇØ dengan gambar karikatur Nabi Muhammad Saw dicetak ulang dan oplahnya melampaui tujuh juta ekslempar.ÔÇØ

Menurut perusahaan distributor ini, hingga akhir Sabtu, tujuh juta eksemplar majalah Charlie Hebdo edisi terbaru berhasil dipasarkan dan sejak Senin lalu 300 ribu eksemplar dicetak.

Dua pekan lalu Charlie Hebdo menerbitkan karikatur menghina Nabi Muhammad Saw dan sepekan setelahnya kembali melakukan penghinaan yang sama dalam lima juta eksemplar. Langkah ini spontan memicu kemarahan Dunia Islam dan Muslimin dari seluruh penjuru dunia.

Kantor majalah satir Charlie Hebdo yang kerap menerbitkan karikatur-karikatur menghina tokoh-tokoh yang dihormati Islam khususnya Nabi Muhammad Saw, beberapa waktu lalu diserang orang bersenjata. Akibatnya 12 orang termasuk dua polisi tewas.

Oplah majalah ini biasanya hanya mencapai beberapa ribu eksemplar saja, namun dewan direksi berusaha meningkatkan oplah majalah tersebut.

Jumat, 02 Januari 2015 00:00

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 11-14

Ayat ke 11

┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ╣┘ŠϺ┘ä┘ÆÏÑ┘É┘å┘ÆÏ│┘ÄϺ┘å┘Å Ï¿┘ÉϺ┘äÏ┤┘æ┘ÄÏ▒┘æ┘É Ï»┘ÅÏ╣┘ÄϺÏí┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘É ┘ê┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏÑ┘É┘å┘ÆÏ│┘ÄϺ┘å┘Å Ï╣┘Äϼ┘Å┘ê┘ä┘ïϺ (11)

Artinya:

Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan manusia bersifat tergesa-gesa. (17: 11)

Dalam al-Quran, disebutkan banyak kriteria negatif yang dinisbatkan kepada manusia seperti tergesa-gesa dan kekikiran yang ini semua hanya untuk orang-orang yang tidak terbimbing. Yakni jika manusia tidak terdidik dengan benar, kriteria tersebut akan muncul dan semua ini menunjukkan kecenderungan materialistik manusia.

Ayat ini menyebutkan bahwa manusia selalu rakus mengejar keuntungan dan dalam banyak kasus manusia mengambil keputusan secara tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan berbagai sisi. Ini semua menunjukkan bahwa manusia cenderung untuk tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Selain tidak memiliki banyak manfaat, sikap tersebut justru merugikan dan menimbulkan keburukan. Pada hakikatnya manusia selalu menginginkan kebaikan namun karena mengambil keputusan secara tergesa-gesa, maka yang didapatkan justru keburukan.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Secara fitrah, manusia menginginkan kebaikan. Namun ketergesa-gesaan dalam mengambil keputusan dan tidak mempertimbangkan banyak hal, membuat manusia keliru menilai keburukan sebagai hal yang bermanfaat baginya. Dan manusia berusaha keras untuk menggapainya.

2. Tergesa-gesa dan buru-buru, merupakan cela dari keputusan dan sikap manusia, karena hal itu akan menghancurkannya sendiri.

 

Ayat ke 12

┘ê┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺÏ▒┘Ä Ïó┘Ä┘è┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘É ┘ü┘Ä┘à┘ÄÏ¡┘Ä┘ê┘Æ┘å┘ÄϺ Ïó┘Ä┘è┘ÄÏ®┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘É ┘ê┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ïó┘Ä┘è┘ÄÏ®┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺÏ▒┘É ┘à┘ÅÏ¿┘ÆÏÁ┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘ï ┘ä┘ÉϬ┘ÄÏ¿┘ÆÏ¬┘ÄÏ║┘Å┘êϺ ┘ü┘ÄÏÂ┘Æ┘ä┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÉϬ┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ Ï╣┘ÄÏ»┘ÄÏ»┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏ¡┘ÉÏ│┘ÄϺϿ┘Ä ┘ê┘Ä┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘ü┘ÄÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘ŠϬ┘Ä┘ü┘ÆÏÁ┘É┘è┘ä┘ïϺ (12)

Artinya:

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, akar kami mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kami mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (17: 12)

Melanjutkan pembahasan ayat sebelumnya, ayat ini menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan dunia ini berdasarkan tata tertib, hikmah, ukuran, dan aturan yang sangat terperinci. Siang dan malam, masing-masing muncul tepat pada waktunya dan berdasarkan jadwal yang teratur. Manusia juga harus menjalani hidup berdasarkan program yang teratur dan terencana sehingga dapat mensyukuri seluruh rejeki dan nikmat Allah dengan memanfaatkannya dengan benar. Namun jika manusia mengambil keputusan tergesa-gesa tanpa dibekali pengetahuan yang benar tentang aturan dan ketertiban dalam penciptaan, selain tidak dapat menggapai manfaat dan kebaikan, manusia justru akan terjerumus pada keburukan.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Putaran bumi pada porosnya serta terbitnya siang dan malam, semuanya adalah karena kehendak Allah Swt dan itu semua adalah demi kebaikan umat manusia.

2. Hidayah dan rahmat dari Allah Swt, merupakan persiapan bagi limpahan nikmat Allah. Namun dalam hal ini, manusia juga harus berupaya untuk menggapainya.

 

Ayat ke 13-14

┘ê┘Ä┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä ÏÑ┘É┘å┘ÆÏ│┘ÄϺ┘å┘ì Ïú┘Ä┘ä┘ÆÏ▓┘Ä┘à┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å ÏÀ┘ÄϺϪ┘ÉÏ▒┘Ä┘ç┘Å ┘ü┘É┘è Ï╣┘Å┘å┘Å┘é┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘å┘ÅÏ«┘ÆÏ▒┘Éϼ┘Å ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘É┘è┘ÄϺ┘à┘ÄÏ®┘É ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘ïϺ ┘è┘Ä┘ä┘Æ┘é┘ÄϺ┘ç┘Å ┘à┘Ä┘å┘ÆÏ┤┘Å┘êÏ▒┘ïϺ (13) Ϻ┘é┘ÆÏ▒┘ÄÏú┘Æ ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘Ä┘â┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘Ä┘ë Ï¿┘É┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä Ï¡┘ÄÏ│┘É┘èÏ¿┘ïϺ (14)

Artinya:

Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. (17: 13)

"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". (17: 14)

Ayat ini mengingatkan manusia akan Hari Kiamat. Pada hakikatnya ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menjelaskan bahwa dunia bukan akhir perjalanan manusia, sehingga seluruh tujuannya hanya terfokuskan pada kepentingan duniawi saja. Melainkan catatan seluruh amal perbuatan akan dikalungkan di leher manusia. Di Hari Kiamat kelak, seluruh catatan amal perbuatan manusia akan terbuka dan dapat disaksikan oleh orang lain. Kelak manusia harus mempertanggung jawabkan seluruh perbuatannya.

Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa catatan amal perbuatan manusia sedemikian jelas sehingga tidak diperlukan lagi hakim atau pengadilan untuk membuktikan seluruh dakwaan. Setiap manusia akan menjadi hakim untuk dirinya sendiri dan ia akan menyadari seperti apa nasibnya.

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Amal perbuatan setiap manusia bukan hanya diperhitungkan di dunia saja melainkan juga di akhirat. Catatan tersebut akan selalu menyertainya. Kebaikan dan keburukan nasib akan ditentukan oleh amal perbuatan manusia itu sendiri.

2. Apa yang keluar dari manusia baik perilaku maupun ucapan. Akan dicatat di dunia ini dan akan disodorkan bak rapor di Hari Kiamat kelak.

3. Kiamat adalah satu-satunya pengadilan yang orang-orang yang bersalah tidak dapat mengingkari perbuatannya.